Pengacara Ditembak di Bone
Misteri Penembakan Pengacara, Rekan Sejawat Ungkap Curhat Rudi 'Ada Magic, Badan Tiba-tiba Panas’
Tragedi penembakan pengacara Rudi S Gani di Kabupaten Bone menyisakan misteri. Rekan sejawat ungkap curhatan aneh dan ancaman yang diterimanya.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sukmawati Ibrahim
Seharusnya, kata dia, importir atau distributor senapan angin membangun koordinasi yang baik dengan Intelkam Polda Sulsel.
Tujuannya, agar jika terjadi penyalahgunaan senapan angin, polisi dengan mudah mengetahui penggunaannya.
"Tetapi para importir senapan angin ini seharusnya memberitahukan ke Intelkam. Intelkam nanti yang memasukkan ke database. Setelah itu baru keluar surat izinnya," terang Didik.
"Tapi ini tidak ada. Intelkam tidak pernah mengeluarkan izin untuk senapan angin," lanjutnya.
Peradi Desak Polda Sulsel Usut Tuntas
Puluhan pengacara yang tergabung dalam Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) mendatangi markas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Mapolda Sulsel), Kamis (2/1/2024) siang.
Mereka mendesak polisi untuk mengusut tuntas kasus penembakan terhadap rekan sejawatnya, Rudi S Gani, yang terjadi pada malam pergantian tahun di Kabupaten Bone.
Para pengacara ini awalnya berkumpul di kantor Konsultan Hukum H Hasman Usman, Jl AP Pettarani, Makassar.
Setelah itu, mereka berangkat bersama menuju Polda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.
Kehadiran para advokat tersebut disambut oleh Wakapolda Sulsel, Brigjen Pol Nasri.
Tidak berselang lama, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan, pun tiba di kantornya dan menerima audiensi dari para advokat tersebut.
"Kami datang untuk meminta perhatian Kapolda Sulsel terhadap penembakan yang dilakukan terhadap rekan kami," kata Sekretaris PBH Peradi Gowa, Saenal Abdi.
Ia menduga, pelaku menggunakan senjata ilegal dalam melancarkan aksinya.
Penembakan terhadap Rudi, kata dia, diduga terkait dengan kasus yang sedang ditanganinya.
"Dalam kejadian ini, kami merasa sangat kehilangan. Penembakan ini tentunya mencederai lembaga Advokat," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua Peradi Makassar, Dr. Hasman Usman, setelah menemui Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan.
"Tentunya dengan hasil medis dan hasil Labfor, kami berharap agar kasus ini dapat terungkap dalam waktu secepat mungkin," harapnya.
Pelaku Gunakan Senapan Angin
Jenis senjata yang digunakan pelaku untuk menembak pengacara Rudi S Gani, yang terjadi pada malam pergantian tahun di rumahnya, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Selasa (31/12/2024) malam, akhirnya terungkap.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan, Tim Labfor telah meneliti proyektil peluru yang bersarang di tulang leher korban.
Hasilnya, peluru tersebut ternyata bukan berasal dari senjata api.
"Proyektil dibawa ke Labfor dan pihak Labfor menyatakan peluru itu merupakan peluru senapan angin, bukan senjata api," kata Kombes Pol Didik Supranoto, Kamis (2/1/2025).
Namun, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peluru yang digunakan pelaku.
"Peluru tersebut kaliber 8 milimeter, sekarang masih dalam penyelidikan," jelasnya.
Selain itu, Tim Gabungan dari Polres Bone dibantu Polda Sulsel masih terus bergerak mencari tahu siapa pelaku penembakan.
Pasalnya, senjata yang digunakan diduga ilegal dan tidak memiliki izin.
"Kita juga masih mengejar pelaku. Diduga senjatanya ini tidak ada izinnya," bebernya.(*)
Peradi Sesalkan Polisi, Penembak Pengacara Rudi S Gani Masih Misterius hingga HUT Bhayangkara |
![]() |
---|
6 Bulan Berlalu, Kasus Penembakan Rudi S Gani Pengacara di Bone Masih Misteri |
![]() |
---|
Aktivis Bone Soroti Lambannya Kinerja Polisi Bongkar Kasus Penembakan Rudi S Gani |
![]() |
---|
Ternyata Ini Sebab Polisi Sulit Tangkap Penembak Rudi S Gani, Padahal Sudah 62 Saksi Diperiksa |
![]() |
---|
Warga Heran, Hampir Sebulan Penembak Pengacara Rudi S Gani di Bone Belum Ditangkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.