Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Prof Fadjry Djufry, Jebolan Unhas 93 Letting Amran Sulaiman Calon Kuat Pj Gubernur Sulsel

Fadjry membawa perubahan nyata dalam dunia pertanian, baik dari sisi riset maupun implementasi teknologi di lapangan.

Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Foto Prof Fadjry Djufry 

TRIBUN-TIMUR.COM - Prof Fadjry Djufry dikabarkan sebagai calon kuat menggantikan Prof Zudan Arif Fakrulloh sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel).

Hal ini menyusul penugasan Zudan menjadi Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI.

Fadjry Djufry lahir di Makassar pada 14 Maret 1969.

Fadjry tercatat sebagai birokrat senior yang ahli dibidang pertanian.

Ia juga tercatat sebagai praktisi, Fadjry tidak hanya memadukan ilmu pengetahuan dengan teknologi, tetapi juga menjadikannya lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat agraris.

Fadjry membawa perubahan nyata dalam dunia pertanian, baik dari sisi riset maupun implementasi teknologi di lapangan.

Dengan visi yang mendalam tentang pertanian modern, ia berusaha memperkenalkan inovasi yang dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan sektor pertanian Indonesia.

Karier akademik dan profesional Fadjry dimulai dengan meraih gelar Sarjana Pertanian (S1) dari Universitas Hasanuddin Makassar pada 1993, atau seangkatan dengan Amran Sulaiman (Mentan RI).

Kemudian, ia melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor (IPB), meraih gelar Magister (S2) dan Doktor (S3) dalam bidang Agroklimatologi/Pemodelan Tanaman pada tahun 2000 dan 2005.

Fadjry memulai karier di dunia penelitian dan pengembangan, memegang berbagai posisi penting. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di Papua dan Sulawesi Selatan, serta Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslitbangbun).

Kariernya mencapai puncak ketika ia dipercaya menjadi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) dari Februari 2019 hingga Januari 2022.

Selama masa jabatannya, Balitbangtan berhasil meluncurkan berbagai inovasi teknologi pertanian yang mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim dan ketahanan pangan.

Pada 25 Januari 2022, Fadjry Djufry dikukuhkan sebagai Profesor Riset Nasional ke-630, dan ke-159 di Kementerian Pertanian.

Dalam orasi pengukuhannya, ia mempresentasikan konsep “Pengembangan Pertanian Cerdas Iklim Inovatif Berbasis Teknologi Budidaya Adaptif Menuju Pertanian Modern Berkelanjutan.” 

Konsep ini menggambarkan komitmennya untuk memadukan teknologi dengan praktik pertanian di lapangan, menciptakan sistem pertanian yang lebih efisien dan tangguh menghadapi perubahan lingkungan.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved