Bahas Ketahanan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal, Syamsia Guru Besar Bioteknologi Pertanian Unismuh
Prosesi pengukuhan diawali dengan penyerahan SK Guru Besar dari Kepala LLDIKTI Dr Andi Lukman
Ia menawarkan solusi berbasis riset, yaitu pengembangan pangan alternatif dari sumber daya lokal seperti sorgum, ubi kayu, dan jagung, yang memiliki potensi besar tetapi belum dioptimalkan secara nasional.
Syamsia juga menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya lokal dengan pendekatan berkelanjutan.
Dalam pidatonya, ia memaparkan konsep circular agriculture, yang mengintegrasikan pertanian, peternakan, dan pengelolaan limbah untuk menciptakan ekosistem pangan yang efisien.
“Pengelolaan sumber daya lokal harus dilakukan dengan pendekatan berkelanjutan. Circular agriculture adalah salah satu konsep yang dapat kita terapkan untuk mengintegrasikan pertanian, peternakan, dan pengelolaan limbah, sehingga tercipta ekosistem pangan yang efisien,” paparnya.
Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mengurangi dampak lingkungan, seperti emisi karbon dan degradasi tanah.
Syamsia menggarisbawahi peran penting pendidikan dan riset dalam mendorong inovasi ketahanan pangan.
Prof Syamsia menyebutkan bahwa dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi, harus menjadi motor penggerak untuk menciptakan teknologi dan inovasi berbasis lokal yang dapat diadopsi oleh masyarakat.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara akademisi, pemerintah, dan pelaku industri untuk mengatasi tantangan ketahanan pangan.
Riwayat Hidup
Syamsia lahir di Pangkajene, Kabupaten Sidrap, pada 15 Juni 1972 dari pasangan H. Tayibe (Ayah) dan Almarhumah Hj. Alimang (Ibu).
Keluarganya menjunjung tinggi nilai pendidikan, yang menopang perjalanan kariernya hingga mencapai jabatan Guru Besar.
Prof Syamsia memulai pendidikan di TK Anida Pangkajene pada tahun 1979.
Ia melanjutkan ke SD Negeri 10 Pangkajene (1980–1986), SMP Negeri 1 Pangkajene (1986–1989), dan SMA Negeri 1 Makassar (1989–1992).
Selanjutnya, ia menempuh pendidikan tinggi di Universitas Hasanuddin (Unhas) dengan gelar Sarjana (S1) di bidang Budidaya Tanaman (1992–1996).
Gelar Magister (S2) dalam Agribisnis ia raih pada tahun 1999, diikuti oleh gelar Doktor (S3) di bidang Ilmu Pertanian dari universitas yang sama pada tahun 2015.
Polisi di Makassar Nyambi Jadi Badut dan Pesulap |
![]() |
---|
Dana BOS Bukan Uang Pribadi, Munafri Ingatkan Kepala Sekolah |
![]() |
---|
Kapten PSM Yuran Fernandes Belum Pulang, Tertahan di Cape Verde |
![]() |
---|
Dari PKL hingga Magang Guru, Asmo Sulsel Perluas Dukungan untuk SMKN 1 Gowa |
![]() |
---|
Asmo Sulsel Bekali 1.500 Mahasiswa UNM Rahasia Personal Branding |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.