Pengamat Ungkap Faktor Kenaikan Harga Emas, Dinilai Tetap Jadi Pilihan Investasi
Menurutnya, situasi geopolitik yang tidak stabil dan ketidakpastian ekonomi membuat banyak investor beralih ke emas sebagai aset aman.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kenaikan harga emas dalam satu tahun terakhir menunjukkan tren yang cukup signifikan.
Tercatat, pada Desember 2023, harga emas Rp1,1 juta per gram atau meningkat jika dibandingkan pada Desember 2024 yang menjadi Rp1,5 juta per gram.
Pengamat Ekonomi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Abdul Muttalib Hamid mengatakan, ada berbagai faktor yang memengaruhi harga emas, seperti ketidakpastian ekonomi global.
Menurutnya, situasi geopolitik yang tidak stabil dan ketidakpastian ekonomi membuat banyak investor beralih ke emas sebagai aset aman.
“Permintaan emas meningkat ketika pasar saham berfluktuasi atau ketika ada ancaman inflasi,” kata Muttalib, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Senin (30/12/2024).
Kebijakan moneter juga menjadi faktor harga emas, di mana penurunan suku bunga oleh bank sentral, termasuk The Federal Reserve di AS, juga berkontribusi pada lonjakan harga emas.
“Kebijakan ini membuat biaya peluang untuk menyimpan emas lebih rendah, sehingga meningkatkan daya tarik logam mulia ini,” sebut Muttalib.
Selanjutnya, adalah permintaan dari sektor perhiasan dan investasi.
“Permintaan dari sektor perhiasan dan minat investor ritel dalam mengoleksi emas batangan juga berperan penting dalam mendorong harga,” kata Muttalib.
Ia menambahkan, melihat tren saat ini, banyak analis memprediksi bahwa harga emas akan terus meningkat di tahun depan.
Hal ini didasarkan pada analisis permintaan yang tetap tinggi dan kemungkinan lanjutan dari kebijakan moneter akomodatif.
Pilihan Investasi
Sementara itu, Financial Planner di Makassar, Wawan Darmawan menilai, berinvestasi emas saat ini masih memiliki kelebihan karena.
Seperti harga emas memiliki nilai intrinsik yang stabil, proteksi terhadap inflasi, dan diversifikasi portofolio.
“(Harga emas) memiliki likuiditas tinggi, dan tidak terpengaruh oleh krisis keuangan,” katanya.
Kendati demikian, Wawan menyebut, berinvestasi emas juga memiliki beberapa kelemahan.
Antara lain tidak memberikan dividen atau bunga, biaya penyimpanan dan keamanan, risiko fluktuasi harga, serta emas tidak dapat digunakan sebagai alat pembayaran langsung.
Wawan memaparkan, ada beberapa tips dalam berinvestasi emas.
Seperti masyarakat yang ingin berinvestasi haris membeli emas dengan kualitas tinggi (24K) dan memilih platform investasi terpercaya.
Selain itu, penting pula diperhatikan diversifikasi portofolio, pantau kondisi pasar, serta jangan juga berinvestasi secara berlebihan.
Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, kata Wawan, emas dapat menjadi pilihan investasi yang tepat sebagai alat proteksi inflasi, diversifikasi portofolio, serta investasi jangka panjang.
“Namun, penting untuk mempertimbangkan profil risiko dan tujuan keuangan sebelum memutuskan investasi,” tambahnya.
| Delapan Nama Calon Ketua DPC PDIP Makassar, William Unggul Dukungan PAC |
|
|---|
| Kuliah Umum BNSP di Polimarim, Prof Amilin: Dunia Kerja Tak Lagi Tanya IPK, Tapi Kemampuan Nyata |
|
|---|
| Perebutan Kursi Ketua PDIP Makassar, 8 Nama Muncul Jadi Kandidat Kuat |
|
|---|
| Sejam Hujan, Poros Paccerakkang Makassar Tergenang Setinggi Lutut |
|
|---|
| Daftar 15 Pejabat Baru Pemprov Sulsel Hasil Job Fit |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.