Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kapolrestabes Makassar Beri Bantuan ke Korban Banjir Blok 8 dan 10 Perumnas Antang Makassar

Camat Manggala, Andi Eldi Indra Malka yang ditemui di lokasi mengatakan, ketinggian air untuk saat ini masih satu meter lebih. 

Editor: Ina Maharani
handover
Kloase foto Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib saat menyalurkan bantuan ke korban banjir di Blok 8 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Senin (23/12/2024) sore. 

Makassar, Tribun 0 Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib, kembali menyalurkan bantuan untuk korban banjir.

Bantuan diantar langsung perwira tiga bunga ini bersama sejumlah personelnya.

Lokasi pertama yang disambangi di posko pengungsian Jl Katimbang, Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya.

Setelah itu, jebolan Akpol 1995 ini menyambangi posko pengungsian Blok 8 dan 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala.

Pantauan tribun di Blok 8 Perumnas Antang, bantuan berupa beras dan air mineral disalurkan langsung orang nomor satu di Polrestabes Makassar itu.

Utamanya, warga pengungsi yang mendirikan tenda pengungsian mandiri yang belum tersentuh bantuan.

Seperti yang dirasakan warga RT 2 Blok 8 Perumnas Antang, yang mengeluh empat hari belum mendapatkan bantuan.

"Jujur komandan, warga di sini sudah empat hari (mengungsi) belum dapat bantuan, jadi terima kasih atas kehadirannya," ucap salah satu warga, Basir (50).

Kombes Pol Mokhamad Ngajib yang mendapatkan informasi terkait kondisi mereka, pun mengarahkan bantuan langsung ke tenda RT 2 tersebut.

Sontak kedatangan Kombes Pol Ngajib pun disambut antusias warga.

"Kita salurkan sekitar 200 karung beras, kemudian juga ada 500 dus air minum," kata Kombes Pol Mokhamad Ngajib.

"Ini hari kedua, kemarin kita juga sudah berikan bantuan di antaranya Indomie sekitar 300 dus," sambungnya.

Menurut Ngajib, kondisi banjir sejauh ini dari pantauannya, belum menandakan tanda-tanda surut.

"Masih tetap sampai sekarang karena hujan terus-menerus. Kemarin sudah sempat surut kemudian hujan lagi jadi naik lagi," ucapnya.

Dirinya pun mengimbau kepada masyarakat yang masih bertahan di lantai dua rumah mereka, agar turut mengungsi.

Tujuannya, untuk memudahkan akses penyaluran bantuan dan juga monitoring atas kondisi mereka.

"Ini saya menghimbau supaya mau kita evakuasi dan dibawa ke tempat pengungsian," imbuhnya.

Terkait adanya ketakutan warga atas kondisi rumah mereka yang ditinggal mengungsi, Ngajib menegaskan, warga tak perlu khawatir adanya pencurian.

Pihaknya dan instansi terkait, kata Ngajib, akan terus intens melakukan patroli di rumah-rumah warga yang ditinggal mengungsi.

"Saya jamin kalau semua semuanya kita amankan. Semua anggota, baik Polrestabes, Polda, Brimob, TNI, semuanya ada di sekitar lokasi," tegas Ngajib.

"Juga kita melakukan patroli, jadi kita jamin masyarakat yang terdampak kita jamin keamanannya," serunya.

Sebelumnya pada Minggu kemarin, bantuan serupa disalurkan ke korban banjir di Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Manggala.

Ribuan Warga Bertahan di Posko Pengungsian 

Banjir yang merendam pemukiman warga di Blok 8 dan Blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, belum surut.

Banjir yang merendam sejak tiga hari lalu itu, belum menunjukkan penurunan signifikan.

Pantauan tribun, Senin (23/12/2024) sore, beberapa rumah warga terendam hingga setinggi dada orang dewasa.

Bahkan, di Jl Ujung Bori, Blok 8, sejumlah rumah warga masih terendam parah hingga menyentuh atap rumah meraka.

Camat Manggala, Andi Eldi Indra Malka yang ditemui di lokasi mengatakan, ketinggian air untuk saat ini masih satu meter lebih. 

"Kalau surut ini belum ada perubahan," kata Andi Eldi Indra Malka ditemui di posko Satbrimob Polda Sulsel, Blok 8.

Adapun total pengungsi saat ini kata dia, sebanyak 1.045 orang dari 305 KK.

"Mereka terbagi di 15 tempat pengungsian, rata-rata di masjid," jelasnya.

Sementara untuk kebutuhan dasar atau makanan para pengungsi, kata Eldi, sejauh ini terpenuhi dengan baik.

"Kebutuhan pengungsi insyaAllah sudah kami penuhi dari Pemkot Makassar terkait bahan makanannya," ucap Eldi.

"Setiap jam 12.00 Wita dan 18.00 Wita itu kami upayakan ke 15 tempat pengungsian," sambungnya.

Selain kebutuhan makanan, lanjut Eldi, kondisi kesehatan pengungsi juga terus dipantau oleh petugas medis yang disiagakan.

"Termasuk juga dari tenaga kesehatan, dari dinas kesehatan itu sangat luar biasa karena mereka menempatkan (anggota) 24 jam di sini," terangnya.

Adapun keluhan kebanyakan pengungsi diungkapkan Eldi, yaitu, gatal-gatal, kutu air dan masuk angin.

"Yang serius itu dua hari lalu baru kami bawa ke RS, dan hamil juga beberapa hari lalu kami antar langsung ke RS," bebernya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved