Cegah Stroke dengan Aman Tanpa Nyeri di Mayapada Hospital Surabaya
Selain menerapkan gaya hidup sehat, skrining rutin penting terutama bagi yang memiliki riwayat stroke keluarga, untuk mendeteksi risiko sejak dini.
TRIBUN-TIMUR.COM - Mencegah lebih baik daripada mengobati, terutama untuk penyakit berisiko tinggi seperti stroke.
Selain menerapkan gaya hidup sehat, skrining rutin penting terutama bagi yang memiliki riwayat stroke keluarga, untuk mendeteksi risiko sejak dini.
Biasanya, skrining stroke meliputi pemeriksaan laboratorium (gula darah, kolesterol, lemak dalam darah, fungsi ginjal), pemeriksaan USG Karotis (Carotid Doppler), dan USG Trans Kranial atau Trans Cranial Doppler (TCD).
Pemeriksaan lab sendiri sudah umum dikenal, tetapi bagaimana dengan USG Karotis dan Trans Kranial?
Menurut dr. Andina Yuliani, SpN sebagai Spesialis Neurologi Fellow Neurosonologi Neuroimaging di Mayapada Hospital Surabaya, memberikan penjelasan mengenai USG Karotis.
“USG Karotis adalah pemeriksaan non-invasif (tanpa pembedahan) menggunakan gelombang suara untuk melihat aliran darah dan ketebalan dinding arteri karotis (pembuluh darah di sisi leher), mendeteksi, serta mengidentifikasi penyempitan atau sumbatan akibat plak pada arteri karotis. Pemeriksaan ini aman, jadi kita tidak perlu takut untuk melakukan USG Karotis karena ini bisa membantu kita terhindar dari stroke,” jelasnya.
Gangguan pada arteri karotis akibat penyempitan atau sumbatan biasanya disebabkan oleh penumpukan plak dari lemak, kolesterol, kalsium, dan substansi lainnya yang bersirkulasi pada aliran darah.
Sumbatan akan menghambat peredaran darah dan bisa mengakibatkan stroke sumbatan (Stroke Iskemik).
Kondisi ini tidak selalu menimbulkan gejala, sehingga pemeriksaan rutin perlu dilakukan sebelum stroke menyerang, karena gangguan arteri karotis yang terdeteksi lebih awal dapat menurunkan risiko stroke karena semakin cepat ditangani.
Dokter Andina kemudian menjelaskan, “USG Karotis direkomendasikan untuk mencegah stroke pada pasien dengan risiko tinggi, seperti riwayat stroke ringan (Transcient Ischemic Attack/TIA), hipertensi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, memiliki riwayat keluarga dengan stroke atau penyakit jantung. Pemeriksaan ini juga dianjurkan jika ada pengerasan arteri atau bunyi abnormal pada arteri karotis.”
Ia menceritakan bahwa USG Karotis dilakukan dengan menempelkan transduser USG di kedua sisi leher secara bergantian.
Alat ini memancarkan gelombang suara yang diterjemahkan menjadi gambar di monitor, berlangsung sekitar 30 menit, dan tanpa rasa nyeri.
Metode USG lainnya untuk skrining stroke yaitu USG Trans Kranial. Mirip dengan USG Karotis, USG Trans Kranial adalah metode non-invasif yang menggunakan gelombang suara.
USG Trans Kranial untuk menilai ketebalan dinding arteri, mendeteksi penyempitan atau sumbatan, dan mengukur aliran darah di sirkulus Willis yang berfungsi menyediakan aliran darah alternatif guna mencegah kerusakan otak akibat penyumbatan.
Dokter Andina menjelaskan lebih lanjut mengenai USG Trans Kranial.
| Harapan Pulih dari Stroke Lebih Optimal dengan Neurorestorasi di Mayapada Hospital Surabaya |
|
|---|
| Cek Penyebab Pusing Berkepanjangan dengan DSA Cerebral di Mayapada Hospital Surabaya |
|
|---|
| Gangguan Otak Penyebab Stroke Berhasil Diatasi, Begini Penjelasannya! |
|
|---|
| Ini Cara Ampuh Stroke Emergency Mayapada Hospital Surabaya Atasi Stroke Sumbatan |
|
|---|
| Perdana di Jawa Timur, Mayapada Hospital Surabaya Tangani Gagal Jantung dengan Cara Advanced |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.