Banjir di Lalabata Barru Akibatkan 2 Dusun Terisolir dan Perekonomian Warga Terputus

TRIBUNTIMUR.COM, BARRU - Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sulsel merupakan titik banjir terparah di Barru.

Pasalnya, akibat banjir akeses jalan utama Desa Lalabata terputus total dan tidak dapat lagi dilalui mobil maupun motor. 

Dan masyarakat hanya bisa menyebrang menggunakan boat LCR untuk bisa sampai di jalan poros Kabupaten Barru. 

Jumlah jiwa terdampak banjir di Desa Lalabata yaitu sekira 5 ribu jiwa yang tersebar di Dusun Lalabata, Matajang, dan Bacu-bacu.

Hal itu diungkapkan Kepala Desa Lalabat, Aris Tahir saat ditemui TribunTimur.com di lokasi banjir di desanya, Kamis (19/12/2014).

Ia akui sangat memperihatinkan masyarakatnya pada saat terdampak luapan Sungai Lamangesa, Desa Lalabata yang menggenangi rumah warga dan menutup akses jalan utama desa.

"Tentunya dampak dari luapan sungai Lamangesa ini membuat dua dusun terisolir yaitu Dusun Bacu-bacu dan Matajang," ujarnya.

"Masyarakat yang ada di dalam dua dusun tersebut tidak bisa menjual hasil pertainiannya karna terdampak terputusnya akses jalan yang diakibatkan banjir," kata Aris.

"Apalagi di bawah trowongan rel keretapi itu kedalaman airnya sangat tinggi yaitu mencapai di atas dada orang dewasa," bebernya.

Menurutnya pemerintah desa tidak bisa apa-apa dalam kondisi ini, karena tidak memiliki perahu karet, dalam hal ini pemerintah Desa Lalabat tidak mampu pengadaan perahu karet.

"Perekonomian masyarakat terputus dengan kondisi seperti sekarang ini, karna masyarakat tidak dapat menjual hasil buminya ke pasar," ungkapnya.

Laporan jurnalis TribunTimur.com, Darullah.