Headline Tribun Timur
Rujab Terendam Air hingga Lutut Orang Dewasa, Pj Gubernur: Ayo Main Air!
Rumah jabatan Gubernur Sulsel di Jl Sungai Tangka No 31, Kelurahan Sawerigading, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, tak luput dari banjir.
TRIBUN-TIMUR.COM - Hujan deras yang terus mengguyur Kota Makassar dan sekitarnya, Minggu (15/12), menyebabkan sebagian besar wilayah Makassar terendam banjir.
Rumah jabatan Gubernur Sulsel di Jl Sungai Tangka No 31, Kelurahan Sawerigading, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, tak luput dari banjir.
Momen rumah jabatan terendam banjir, beredar luas di media sosial melalui video singkat.
Dalam video itu, Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakhrulloh terlihat memakai payung berkeliling rumah jabatan yang terendam hingga lutut orang dewasa.
Pejabat Kemendagri itu terlihat santai memantau kondisi banjir yang melanda kediamannya.
Baca juga: Banjir Kepung Kota Makassar, 26 Pasien RS Faisal Dievakuasi ke Rumah Sakit Lain
"Lapangan bolanya banjir. Gimana ayo main bola, siapa mau?" ujar Prof Zudan sambil menunjukkan kondisi lapangan yang dipenuhi air itu.
Tak hanya itu, ia juga mengajak publik untuk 'bermain air' di tengah banjir yang melanda.
"Ayo main air yuk," tambah Prof Zudan dengan senyum lebar, sambil menunjuk air yang menggenangi halaman rumah jabatan.
Banjir di Rujab Gubernur ini berdampak terhadap fasilitas.
Dalam kesempatan itu, Prof Zudan sempat memberi instruksi kepada jajarannya. Utamanya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kepala Dinas Sumber Daya Air untuk segera mencari solusi agar banjir tidak terus terjadi.
"Banjir nih, Bu Kadis PU, Kadis Sumber Daya Air, banjir nih. Tolong dicek bagaimana caranya biar air tak tergenang," ujar Prof Zudan.
Meski air tak masuk di ruang utama, namun area halaman bagian sayap selatan Rujab Gubernur Sulsel digenangi air setinggi betis orang dewasa.
Sebelumnya Kepala SDACKTR Sulsel Andi Darmawan Bintang menyebut banjir terjadi pada bagian sayap selatan rujab Gubernur Sulsel.
Dirinya menyebut ada perbedaaan permukaan tanah di sayap selatan tersebu, "Kalau kita lihat kejadian dirujab, itu disebabkan permukaan tanah rendah dibanding jalan yang ada," jelas Andi Darmawan Bintang.
"Memang itu tanah asli belum ada perbaikan dilakukan, itu tergenang," sambungnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.