Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UC Makassar Hadirkan MBKM Fest, Tawarkan Berbagai Program ke Puluhan Kampus

MBKM Fest merupakan salah satu langkah sosialisasi UC Makassar untuk menjalin kerja sama berbagai kampus.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/RUDI SALAM
Chairman UC Makassar, Tony Antonio sambutan dalam acara MBKM Fest di Auditorium lantai 7 Kampus UC Makassar, Senin (9/12/2024). MBKM Fest merupakan ajang untuk memperkenalkan berbagai program yang ditawarkan UC Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Ciputra (UC) Makassar menggelar Merdeka Belajar Kampus Merdeka Festival atau MBKM Fest di Auditorium lantai 7 Kampus UC Makassar, Senin (9/12/2024).

Kegiatan tersebut dihadiri langsung Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah 9, Andi Lukman dan puluhan perwakilan kampus di Sulsel.

MBKM Fest merupakan ajang untuk memperkenalkan berbagai program yang ditawarkan UC Makassar.

Meliputi Pertukaran Pelajar, Wirausaha Mandiri, Magang, Kampus Mengajar, KKN Tematik, Proyek Kemanusiaan, Studi Independen, Penelitian, dan Bela Negara.

Chairman UC Makassar, Tony Antonio menjelaskan bahwa MBKM Fest merupakan salah satu langkah sosialisasi UC Makassar untuk menjalin kerja sama berbagai kampus.

“Intinya kita (UC Makassar) memperkenalkan apa yang bisa ditawarkan kerja sama. Artinya kita bisa ke sana (kampus lain) dan mereka juga bisa ke sini (UC Makassar),” jelas Tony, saat ditemui usai pembukaan acara MBKM Fest.

Merdeka Belajar merupakan kebijakan yang dikeluarkan Kemendikbudristek.

MBKM memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar program studi selama satu semester dan berkegiatan di luar perguruan tinggi selama dua semester.

Tony memaparkan, meskipun terbilang kampus muda, namun UC Makassar berani menerapkan MBKM.

“Kita berani menerapkan semua MBKM, kecuali KKN Desa Tematik, kita belum siap,” paparnya.

Kepala LLDikti Wilayah 9, Andi Lukman menjelaskan bahwa MBKM saat ini sudah menjadi kebutuhan perguruan tinggi.

Sebab dalam MBKM, mahasiswa berusaha untuk didekatkan dengan dunia usaha dan dunia industri.

“Sehingga nanti kalau sudah selesai bisa cepat bekerja, atau perguruan tinggi menyediakan apa yang dibutuhkan dunia kerja,” jelasnya.

Andi Lukman mengakui, persentase MBKM di LLDikti wilayah 9 masih rendah karena baru berjalan lima tahun.

Olehnya, LLDikti senantiasa mendorong perguruan tinggi untuk menerapkan program MBKM.

“Ini kebijakan (MBKM) luar biasa, bisa meningkatkan keterampilan mahasiswa,” sebutnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved