Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Piala Soeratin 2024

Sosok Akbar Siming, Kapten PS Luwu Cetak 9 Gol di Piala Soeratin U-13 Regional Sulsel

Pemain asal Kecamatan Larompong itu menjadi ujung tombak PS Luwu selama berlaga di Lapangan Kostrad Kariango, Kabupaten Maros.

|
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
Kapten PS Luwu U-13, Muh Akbar Siming. 

 

 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Kapten PS Luwu U-13 Akbar Siming tampil gemilang di turnamen Piala Soeratin regional Sulawesi Selatan.

Pemain asal Kecamatan Larompong itu menjadi ujung tombak PS Luwu selama berlaga di Lapangan Kostrad Kariango, Kabupaten Maros.

Selama enam pertandingan, pemain bernomor punggung 9 itu sukses menyarangkan sembilan gol.

Di babak 8 besar, pemain dengan nama lengkap Muh Akbar Siming itu menyarangkan dua gol ke gawang Persijo Jeneponto.

Hingga akhirnya skuad asuhan Dedi dan Apriadi itu berhasil menekuk Persijo Jeneponto dengan skor akhir 3-1.

Melaju ke semifinal, PS Luwu bertemu SSB Syekh Yusuf. Jual-beli serangan terjadi antara kedua tim.

Akbar kembali menunjukkan kepiawaiannya melakukan tendangan freekick

PS Luwu unggul 1-0 berkat sepakan Akbar yang menghujam sisi kanan gawang lawan.

Performa impresif Akbar sebagai striker membantu banyak PS Luwu hingga melaju ke babak final.

Baca juga: Piala Soeratin U-13: Dua Pemain PS Luwu Didiskualifikasi, Pelatih Denda Rp 5 Juta

Di partai puncak, kesebelasan PS Luwu melawan Perspin Pinrang.

Dominasi ditunjukkan dari awal peluit babak pertama dibunyikan.

Pelatih PS Luwu menurunkan formasi 4-3-3, tim PS Luwu berhasil mendominasi jalannya pernainan.

Hingga akhirnya, pemain skor berubah di babak kedua akibat gol yang disarangkan Yoko di sisi kiri gawang.

Gol terjadi berkat hasil kerja sama pemain bernomor punggung 7 itu dengan Akbar.

Orang tua Akbar, Darmawati mengaku, anaknya mulai berlatih sepak bola sejak duduk di bangku kelas 4 SD.

"Sejak SD kami bawa ke Luwu Soccer School Belopa untuk latihan. Dalam satu minggu, tiga kali jadwal latihannya," akunya, Minggu (8/12/2024).

Kata Darmawati, Akbar sudah kerap kali bertanding di turnamen baik nasional hingga ke luar negeri.

"Alhamdulillah karena latihan dari pelatihnya. Sudah sering keluar juga Akbar main. Pernah di Bali, Jakarta, sampai di Singapura juga pernah," tandasnya.

PS Luwu Cetak Sejarah

Sejarah dituliskan skuad PS Luwu di ajang Piala Soeratin U-13 regional Sulawesi Selatan di Lapangan Kostrad Kariango, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Anak asuh Dedi dan Apriadi berhasil menumbangkan lawannya Perspin Pinrang di babak final.

Dedi turun dengan formasi 4-3-3.

Di babak pertama, Akbar cs mendominasi jalannya permainan.

Kapten PS Luwu itu beberapa kali menciptakan peluang.

Walau dibombardir tendangan, kiper Perspin Pinrang masih bisa menepis tendangan pemain PS Luwu.

Namun hingga 35 menit babak pertama berjalan, skor masih imbang.

Baca juga: Piala Soeratin U-13: Dua Pemain PS Luwu Didiskualifikasi, Pelatih Denda Rp 5 Juta

Di babak kedua, PS Luwu tidak mengendurkan tekanan.

Lini tengah PS Luwu yang dikomandoi Yoko, berhasil memecah kebuntuan.

Skuad PS Luwu di ajang Piala Soeratin U-13 regional Sulawesi Selatan.
Skuad PS Luwu di ajang Piala Soeratin U-13 regional Sulawesi Selatan. (PS Luwu)

Gol tercipta berkat kerja sama antara Yoko dan Akbar di depan gawang lawan.

Akbar memberi umpan terobosan yang akhirnya disambut tendangan kaki kiri Yoko.

Pemain nomor punggung 7 itu berhasil menyarangkan bola di sisi kiri gawang Perspin Pinrang. Gol pertama akhirnya tercipta.

Skuad PS Luwu berhasil menjaga keunggulan hingga peluit akhir dibunyikan.

Pelatih kepala PS Luwu, Dedi menerangkan, kemenangan ini berkat hasil kerja keras para pemain.

Kata Dedi, anak asunya menunjukkan permainan terbaiknya selama jalannya permainan.

"Alhamdulillah kita bermain bagus tadi. Para pemain, menunjukkan semangat dan kekompakannya selama di lapangan. Setiap memain juga memahami instruksi pelatih sehingga kita bisa unggul dalam penguasaan bola," akunya, Minggu (8/12/2024).

Kemenangan ini sekaligus membuat PS Luwu berhak melaju ke putara Piala Soeratin putaran nasional mewakili Sulawesi Selatan di Februari 2025.

"InshaAllah, setelah ini kita akan persiapkan kembali pemain kita untuk bertanding di Piala Soeratin seri nasional. Mulai dari mengatur taktik dan menjaga fisik para pemain," ujarnya.

Pencurian Umur

Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memeriksa laporan QDR Makassar terkait tudingan dugaan pencurian umur dilakukan dua pemain PS Luwu Belopa di Piala Soeratin U-13 2024 Zona Sulsel.

Dua pemain PS Luwu Belopa, Nadiyyul Kaff dan Rafael Ar Raffah diduga mencuri umur untuk bisa perkuat PS Luwu di Piala Soeratin U-13 tahun ini.

Hasil pemeriksaan itu dikeluarkan dengan nomor surat  73/U13/ASPROV-PSSI-SS/XII/2024 yang ditandatangani oleh Sekretaris Umum Asprov PSSI Sulsel, Ahmad Djafri.

Hasilnya, pertama Asprov PSSI Sulsel tidak menemukan adanya pemalsuan data/pelanggaran administrasi regulasi Piala Soeratin U-13 2024 oleh pemain PS Luwu Belopa.

Kedua, setelah tim admin Asprov memeriksa data pemain PS Luwu Belopa pada kompetisi Piala Soeratin U-13 2023 ditemukan pelanggaran administrasi yang dilakukan oleh Tim PS Luwu Belopa.

Kala itu Nadiyyul Kaff dan Rafael Ar Raffah telah menggunakan berkas/data orang lain untuk memenuhi syarat administrasi sesuai regulasi tahun 2023.

Ketiga, tim pandis memeriksa kepada pelatih Kepala Tim PS Luwu Belopa U-13 2023, Achmad Karim.

Dalam pemeriksaan itu Achmad Karim mengakui telah melanggar administrasi dengan memalsukan data pemain.

Dua pemain tersebut semestinya belum bisa bermain karena belum cukup usia (12 tahun) dengan memasukkan data pemain lain yang memenuhi syarat administrasi di tahun 2023.

"Bahwa anak (dua pemain) dikatakan pencurian umur tidak karena di tahun lalu anak ini berusia 12 tahun, tapi dipaksakan main pada saat itu," ungkap Ahmadi Djafri saat dihubungi Tribun-Timur.com melalui telepon, Rabu (4/12/2024).

"Di tahun ini berusia 13 tahun. Jadi di tahun ini tidak ada dilanggar regulasi," jelasnya.

Ia menyampaikan, PS Luwu Belopa tidak bisa didiskualifikasi karena dianggap tim ini tidak melanggar.

Namun, sanksi diberikan kepada person yang melanggar.

Nadiyyul Kaff dan Rafael Ar Raffah didiskualifikasi dari skuad PS Luwu Belopa.

Keduanya juga dijatuhi skorsing setahun tidak berkecimpung di sepak bola di bawah naungan Asprov PSSI Sulsel.

"Jadi PS Luwu Belopa tetap boleh melaju ke babak 8 besar Piala Soeratin U-13 2024, sedangkan dua anak itu tidak karena melanggar aturan tahun lalu," katanya.

Pelatih PS Luwu Belopa di Piala Soeratin U-13 2023, Achmad Karim juga dijatuhi sanksi.

Achmad Karim dilarang beraktivitas di seluruh kompetisi di bawah Asprov PSSI selama setahun dan denda Rp5 juta.

"Kita ambil keputusan rendah karena ini masa pembinaan," dalihnya.

Sementara CEO QDR Makassar, Qadri Ramadhani menyayangkan sanksi hanya dijatuhkan kepada pemain dan pelatih.

Harusnya klub juga mendapat sanksi, apalagi pemain tersebut bagian dari tim dan memiliki kontribusi besar.

"Percuma sanksinya kalau hanya kena ke pelatih dan pemain tersebut. Sedangkan timnya tetap ke babak selanjutnya," sebutnya.

Pria akrab disapa Qadri ini mengaku pihaknya mengambil langkah banding terkait putusan Asprov PSSI Sulsel.

Pihaknya telah bertemu dengan Askot PSSI Makassar dan difasilitasi penasehat hukum untuk menempuh jalur banding.

Batas banding sebelum kick off delapan besar Piala Soeratin U-13 besok, Kamis (5/12/2024) 

Lantaran waktu banding mepet,  Qadri meminta pertandingan delapan besar PS Luwu Belopa ditunda.

"Kami memohon agar pertandingan PS Luwu Belopa bisa ditunda sampai masalah ini selesai dan dapat diputuskan seadil-adilnya," katanya.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved