Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Zaenuddin Endy

Gerakan NU Berbasis Pelayanan Warga, Agar Lebih Berakar di Tingkat Lokal

Gerakan NU berbasis pelayanan warga adalah pengingat kembali pada inti misi NU, yakni menempatkan masyarakat sebagai pusat perhatian

|
Editor: AS Kambie
zoom-inlihat foto Gerakan NU Berbasis Pelayanan Warga, Agar Lebih Berakar di Tingkat Lokal
dok.tribun
Zainuddin Endy, Generasi Muda NU

Dari masjid hingga pesantren, NU selalu hadir di tengah-tengah umat, memberikan kontribusi nyata melalui pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan ekonomi. 

Pesantren-pesantren NU, misalnya, tidak hanya menjadi tempat belajar agama tetapi juga pusat pembelajaran keterampilan hidup, mulai dari pertanian hingga wirausaha. 

Itu adalah contoh nyata bagaimana NU menjalankan pelayanan yang berbasis kebutuhan warga.

Namun, tantangannya adalah bagaimana mempertahankan semangat ini di era modern, di mana banyak organisasi terjebak pada politik identitas dan kepentingan kelompok elite. 

NU harus tetap menjadi organisasi yang berpihak pada masyarakat kecil, bukan sekadar melayani kepentingan program-program besar yang datang dari atas tanpa memahami konteks lokal.

Salah satu cara agar gerakan NU tetap relevan adalah dengan melibatkan masyarakat dalam setiap proses pengambilan keputusan. 

Sebuah program yang dirancang tanpa mendengarkan aspirasi warga sering kali gagal mencapai tujuannya. 

Oleh karena itu, pendekatan partisipatif harus menjadi inti dari setiap gerakan NU. 

Misalnya, sebelum meluncurkan program pemberdayaan ekonomi, NU bisa melakukan survei sederhana untuk mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh masyarakat setempat. 

Apakah mereka membutuhkan pelatihan keterampilan, akses modal, atau pasar. 

Dengan cara ini, program yang dibuat tidak hanya menjadi formalitas tetapi juga benar-benar memberikan dampak nyata.

Salah satu tantangan besar dalam organisasi besar seperti NU adalah godaan untuk menjalankan semua program dari pusat. 

Padahal, kebutuhan masyarakat di Jawa Timur tentu berbeda dengan di Sulawesi Selatan, apalagi Papua. 

Oleh karena itu, NU harus mendorong desentralisasi, di mana setiap cabang dan ranting memiliki otonomi untuk merancang program yang sesuai dengan kebutuhan lokal.

Di daerah pedesaan, misalnya, yang mayoritas penduduknya adalah petani, NU bisa fokus pada program pemberdayaan pertanian, seperti pelatihan teknologi pertanian modern atau akses pasar. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved