Nikson Jeni Pangaribuan Jualan Miras dan Suka Mabuk-mabukan
Ajun Inspektur Dua Nikson Jeni Pangaribuan terhadap ibu kandungnya sendiri membuat geger publik.
TRIBUN-TIMUR.COM, BOGOR - Peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Ajun Inspektur Dua atau Aipda Nikson Pangaribuan terhadap ibu kandungnya sendiri membuat geger publik.
Nikson alias Ucok diduga menganiaya ibu kandungnya, Herlina Sianipar (61), menggunakan tabung gas hingga sang ibu tewas.
Peristiwa nahas tersebut terjadi di Dusun Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (1/12) malam.
Keluarga pelaku sekaligus korban diketahui memiliki usaha warung di kediaman mereka.
Ketua RT 02 RW 04, Hamid (65), mengatakan di warung tersebut sehari-harinya Herlina menjual rokok, gas LPG, dan minuman ringan dalam kemasan.
Namun selain itu, warung tersebut ternyata juga sempat menjual minuman keras alias miras.
"Memang kalau dulu, saya ngomong apa adanya. Kalau dulu, dia kan suka jualan minuman. Dulu tapi. Jualan miras. Dulu. Tapi sekarang kan jualan minuman kayak minuman kaleng gitu, biskuit, rokok. Lama-lama (jual) gas. Agen," kata Hamid, kepada Tribunnews, Selasa (3/12).
Pernyataan Hamid itu dibenarkan, Asep, seorang pemilik warung makan yang berjarak sekira 100 meter dari warung keluarga pelaku sekaligus korban.
Pria yang saat ditemui mengenakan kopiah di kepalanya itu mengatakan, warung milik keluarga Ucok memang menjual miras.
Katanya, warung tersebut lebih sering buka di malam hari dan hampir ada saja pembeli setiap harinya.
Sedangkan soal dagangan berupa gas LPG, menurutnya baru beberapa waktu terakhir dijual di warung sekaligus rumah yang berlokasi di pinggir Jalan Raya Narogong, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu.
"(Dagang) minuman. Itu dia bukanya kan malam. (Agen gas LPG) itu baru," tutur Asep.
Pantauan Tribunnews di lokasi, Selasa (3/12), tampak bagian depan warung tersebut berbentuk toko dengan dua ruangan terpisah namun berdampingan.
Kedua ruangan itu dipasang pintu folding gate berbahan besi dan dicat warna hijau yang berpadu dengan dinding berwarna kuning.
Ada pagar kecil di samping ruangan warung paling kanan. Pagar tersebut merupakan akses menuju pintu masuk ke bagian tengah rumah tersebut, yang terbuat dari kayu.
Sekira pukul 14.00 WIB, warung yang tutup tersebut didatangi seseorang yang diduga hendak membeli produk minuman. Orang tersebut turun dari mobil jenis MPV warna hitam yang dikemudikannya.
Pria tersebut diduga tidak mengetahui bahwa kios tersebut tutup setelah adanya insiden pembunuhan. Apalagi, pihak kepolisian tidak memasang garis polisi di sepanjang folding gate warung tersebut.
Saat ditanya wartawan mengenai tujuannya berhenti di depan warung tersebut, pria berkaus hitam itu mengaku hendak membeli minuman. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut minuman apa yang ingin dibelinya.
"Cari apa, Pak? Mau beli gas?" tanya wartawan kepada pria berusia sekitar setengah abad itu. "Enggak, bukan gas. Mau beli minuman," ucapnya merespons wartawan.
Namun setelah mengetahui warung milik keluarga Ucok tutup, pria tersebut bergegas masuk ke dalam mobilnya dan seketika meninggalkan lokasi.
Dedi, seorang pegawai pabrik yang berada persis di sebelah kanan rumah Ucok kembali menguatkan informasi bahwa warung tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan itu memang menjual produk-produk miras.
Ia mengaku tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian. Bahkan, katanya, semasa bujang dia kerap membeli miras di toko milik keluarga Ucok.
"Waktu saya bujangan sering beli minuman di sini. Anggur merah, bir, gitu. Kalau sekarang sih udah enggak pernah," ucap Dedi saat ditemui.
Sementara Imam, satu di antara sejumlah tetangga keluarga Ucok yang berprofesi sebagai pengepul barang rongsokan menuturkan bahwa minuman keras beralkohol merupakan produk yang dijual di kios milik tetangganya itu.
Bahkan, ia menyebut, Ucok kerap bermabuk-mabukan hingga menyebabkannya emosi.(tribun network/riz/dod)
Sosok Firman Kepala Desa Didemo Warganya, Kebijakan Dinilai Tidak Pro Warga |
![]() |
---|
PHK di Sulsel Terbanyak Ke-6 Indonesia, Peringkat Pertama di Sulawesi |
![]() |
---|
Sulsel Masuk 10 Besar Jumlah Siswa SMK Terbanyak di Indonesia, Jawa Barat Nomor Satu |
![]() |
---|
RUU Perampasan Aset Terkatung-katung Didorong Pemerintah Jokowi, Didemo Era Prabowo, DPR Siap Bahas |
![]() |
---|
Penyebab KPK Panggil Lisa Mariana di Kasus Korupsi Proyek Rp 222 Miliar di Jabar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.