Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anak Muda di Bone Sulsel Ogah Jadi Petani

Data BPS, produksi padi di Kabupaten Bone terbesar di Sulsel, tapi produktivitasnya (petani) menurun ke peringkat 11.

Penulis: Wahdaniar | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/WAHDANIAR
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bone, Ade Fariq Ashar. 

TRIBUNBONE.COM, BONE - Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan menjadi salah satu lumbung tani nasional di Indonesia.

Tercatat produksi gabah di 2023 mencapai 847.495 ton dengan total produksi beras mencapai 488.750 ton.

Hal tersebut menjadikan Bone salah satu sentra padi terbesar di Indonesia. 

Kendati demikian Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bone melaporkan tren bertani di kalangan milenial dan gen Z masih rendah. 

Kondisi tersebut tentunya berpotensi membuat produksi dalam jangka panjang di Kabupaten Bone menurun. 

"Jumlah produksi berdasarkan data BPS di Kabupaten Bone terbesar di Sulsel, tapi bicara produktivitasnya (petani) menurun ke peringkat 11," ujar Kepala Bappeda Bone, Ade Fariq Ashar di Hotel Helios, Jl Langsat, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Bone, Rabu (4/12/2024). 

Menurutnya tren ini menunjukkan penurunan jumlah petani yang ada di Bone akibat rendahnya regenerasi petani di kalangan muda. 

Baca juga: Rugikan Petani Rp3,23 T, Mentan Amran Tindak 27 Oknum Perusahaan Pupuk

Dia melihat, para kalangan muda utamanya milenial dan gen Z lebih melihat prospek di bidang digital alih-alih agrikultur. 

"Sekarang masyarakat di Kabupaten Bone khususnya gen Z dan Alpha ini lebih banyak hidup di dunia maya. Sekarang-sekarang kan begini main HP," ujarnya.

Hal ini, juga menurutnya dapat dipantau dari sejumlah warkop dan cafe di Bone yang cenderung banyak diisi bahkan penuh oleh kalangan muda di jam-jam kerja.

Ia menilai hal ini menjadi tantangan jangka panjang bagi Pemkab Bone.

Apalagi saat ini stigma petani merupakan masyarakat kalangan bawah di Bone masih cukup tinggi.

Hal ini juga ditunjang lewat survei BPS yang menunjukkan kalangan petani masih mendominasi kemiskinan di Bone.

"Ini membuat para anak muda enggan untuk bertani," jelasnya. 

Menurutnya pemegang kekuasaan yang baru di Bone nantinya harus bisa mendorong investasi di bidang Sumber Daya Manusia (SDM). 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved