Pilgub DKI Jakarta
Viral Hasil Exit Poll Pilkada Jakarta 2024 Pramono dan Rano Unggul, Bagaimana Faktanya?
Viral di media sosial dan grup percakapan instan WhatsApp hasil exit poll Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024.
TRIBUN-TIMUR.COM - Viral di media sosial dan grup percakapan instan WhatsApp hasil exit poll Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024.
Hasil exit poll itu menyebar, Rabu (27/11/2024), sebelum pemungutan suara ditutup untuk Waktu Indonesia Barat.
Berdasarkan gambar hasil exit poll itu, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno unggul dengan persentase 52,9 persen.
Pasangan nomor urut 1, Ridwan Kamil dan Suswono meraih 42,2 persen.
Pasangan nomor urut 2, Dharma Pongkerun dan Kun Wardhana meraih 3,8 persen.
Disebutkan jika data tersebut diperbarui pada pukul 10.00, Rabu hari ini.
Dalam gambar itu terdapat logo Tracking Politik Indonesia.
Di media sosial X, hasil exit poll ini awalnya di-posting pemilik akun @MurtadhaOne1.
Baca juga: Hasil Quick Count LSI Denny JA: Andi Sudirman Unggul di Sulsel? Khofifah di Jatim? Dedy di Jabar?
Beberapa waktu terakhir, pemilik akun kerap membuat posting-an ajakan untuk mencoblos pasangan Pramono dan Rano.
Terkait dengan hasil Tribun-Timur.com mencoba menelusuri jejak digital Tracking Politik Indonesia.
Tak ada ditemukan nama lembaga survei atau konsultan politik bernama Tracking Politik Indonesia.
Yang ada adalah Poltracking Indonesia.
Sebagai informasi, salah satu lembaga survei kredibel, Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA akan mengumumkan hasil exit poll Pilgub DKI Jakarta pada pukul 12.00 WIB, lalu hasil quick count pada pukul 15.00 WIB.
Exit poll adalah metode yang dilakukan beberapa saat setelah pemilih menyalurkan pilihan politiknya di tempat pemungutan suara.
Secara teknis exit poll merupakan bagian dari survei.
Metode yang digunakan dalam exit poll biasanya dengan dengan mewawancarai responden atau pemilih setelah keluar dari tempat pemungutan suara.
Namun, dalam pelaksanaan pemilu yang melalui proses panjang dan ketat, masih belum dapat menjamin bahwa pemilu dilaksanakan secara jujur dan bersih.
Hasil survei
Sebelumnya, hasil survei terbaru Litbang Kompas terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 menunjukkan persaingan sengit antara pasangan Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono.
Hasil survei mencatat Pramono-Rano unggul tipis dengan elektabilitas 38,3 persen, sementara Ridwan-Suswono mengikuti dengan 34,6 persen.
Di posisi ketiga, pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana memiliki elektabilitas yang jauh tertinggal, yaitu 3,3 persen.
Survei ini dilakukan pada 20-25 Oktober 2024, tepat satu bulan sebelum Pilkada yang dijadwalkan berlangsung pada 27 November 2024.
Sebanyak 1.200 responden warga Jakarta yang berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah berpartisipasi dalam survei ini, menggunakan metode multistage random sampling dengan wawancara tatap muka.
Margin of error survei ini sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei menunjukkan bahwa 76,2 persen responden telah memutuskan pilihannya, sementara 3,2 persen memilih untuk merahasiakan jawaban mereka.
Sebanyak 23,8 persen lainnya masih ragu atau menjawab tidak tahu.
Meskipun unggul, elektabilitas Pramono-Rano belum aman, mengingat margin of error sebesar 3,46 persen.
Kedua pasangan utama ini juga memiliki pendukung yang loyal. Sebanyak 68,1 persen pendukung Pramono-Rano disebut strong voters, sementara pendukung Ridwan-Suswono mencapai 67,1 persen.
Dukungan terhadap Pramono-Rano didominasi oleh pemilih dari latar belakang pendidikan dasar, sementara Ridwan-Suswono lebih diminati oleh pemilih berpendidikan tinggi.
Dari segi ekonomi, kelompok menengah bawah cenderung mendukung Pramono-Rano, sementara kelompok sosial bawah condong pada Ridwan-Suswono.
Perbedaan dukungan juga terlihat dari segi usia. Pemilih muda atau generasi Z lebih banyak mendukung Ridwan-Suswono, sedangkan pemilih yang lebih tua cenderung memilih Pramono-Rano.
Dari segi etnis, pemilih Betawi mayoritas mendukung Pramono-Rano, sementara pemilih Sunda lebih banyak mendukung Ridwan-Suswono.
Namun, hal ini tidak bersifat absolut karena masing-masing pasangan juga mendapatkan dukungan lintas suku.
Menariknya, survei Pilkada Jakarta 2024 ini tidak menunjukkan pola dukungan berbasis identitas sosial seperti agama atau suku yang dominan, berbeda dengan Pilkada DKI 2017.
Kedua pasangan calon masih memiliki peluang untuk meningkatkan elektabilitas mereka, terutama dengan mengincar 23,8 persen pemilih yang belum menentukan pilihan.
Pertarungan masih terbuka lebar hingga hari pemungutan suara.(*)
Pilkada Jakarta Dua Putaran, Arief Rosyid Hasan : Masih Banyak Orang Muda Ragu Memilih |
![]() |
---|
Bersih-bersih Penghianat, Dalih PDIP Pecat Effendi Simbolon Usai Ridwan Kamil Kalah Pilgub DKI |
![]() |
---|
Elektabilitas Cagub DKI: Ridwan - Pramono Saling Salip, Eks Jenderal Bintang 3 Tertinggal |
![]() |
---|
KIM Plus Bukan Jaminan, Elektabiltas RK-Suswono Dikalahkan Pramono-Rano Usungan PDIP |
![]() |
---|
Kampanye Belum Dimulai, Maudy Koesnaedi Mundur Jadi Tim Sukses Pramono Anung - Rano Karno |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.