Cek Fakta Visi Misi Cagub Sulsel
Andalan Hati Mau Lanjutkan Pembangunan dengan Pendekatan GEDSI, Bagaimana Track Record-nya?
Pasangan calon Gubernur Sulsel dan Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi (akronim Andalan Hati) menjanji
Kesetaraan gender merupakan prinsip dasar hak asasi manusia yang dijamin dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan.
Kesetaraan gender dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.
Disabilitas adalah keterbatasan fisik, mental, intelektual, atau sensorik yang dialami seseorang dalam jangka waktu lama.
Keterbatasan ini dapat menyebabkan hambatan dan kesulitan bagi penyandang disabilitas untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya.
Inklusi sosial adalah konsep yang bertujuan untuk memperlakukan semua individu secara adil dan memberikan kesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupan.
Inklusi sosial juga dapat diartikan sebagai proses peningkatan peran individu dalam masyarakat, termasuk peningkatan kemampuan, kesempatan, dan martabat mereka.
Terkait dengan kesetaraan gender dan inklusi sosial, Sudirman semasa menjabat Gubernur Sulsel disebut pernah menolak kehadiran Bissu atau tokoh spiritual Bugis pada peringatan Hari Jadi Bone (HJB) ke-692 pada 28 Maret 2022.
Bissu merupakan kelompok gender minoritas yang tidak terikat pada konstruksi gender biner.
Sebelum Sudirman menjabat gubernur, Bissu selalu tampil saban peringatan hari jadi kabupaten tanah kelahirannya itu.
Namun, saat itu, tak diberi kesempatan untuk tampil di hadapan gubernur.
Penampilan Bissu, antara lain untuk melakukan mattompang arajang dan maggiri.
Matommpang arajang adalah ritual adat sakral yang dilakukan untuk membersihkan benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Bone.
Maggiri adalah tarian Bissu dengan cara menusukkan keris ke tubuh mereka, namun keris tersebut tidak akan menembus kulit mereka
Sudirman sejak saat itu hingga kini enggan berkomentar terkait kabar dirinya menolak kehadiran Bissu.
Sementara, Bupati Bone pada saat itu, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi beralasan jika bissu tak diperkankan tampil karena banyak penampilan yang harus diperankan banyak elemen.
"Sementara Bissu ingin mengambil semua peran dalam mattompang arajang," kata Fahsar sebagaimana diberitakan Tribun-Timur.com.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.