Pilkada Jakarta 2024
Ridwan Kamil Tertimpa Masalah Jelang Pencoblosan di Jakarta, PDIP Desak Bawaslu Usut
Kasus ini muncul bersamaan ditemukannya sejumlah amplop berisi uang di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Setelah lama bersitegang, Legislator Golkar Luwu Timur Badawi Alwi datang. Dengan nada tinggi, Badawi mengaku mobil itu miliknya. Dia pun meminta agar mobil itu dibawa pulang.
"Ini mobil saya, kalau ada yang halangi saya ambil mobil ini, kita baku tabrak," teriaknya.
Dana Operasional
Ketua tim pemenangan paslon Budiman-Akbar, Andi Muh Rio Patiwiri memberikan klarifikasi perihal dugaan politik uang ini.
Andi Muh Rio Patiwiri menyayangkan terjadinya insiden terkait penggerebekan mobil operasional Budiman-Akbar.
"Dimana didalamnya terdapat sejumlah dana operasional untuk saksi-saksi kami di TPS," kata Andi Rio dalam video klarifikasinya, Senin (25/11).
Menurutnya, perbuatan tersebut melanggar hukum dan menciderai proses demokrasi yang telah dijalankan bersama-sama di Pilkada 2024 ini.
"Semua tim disarankan tenang, fokus dan jangan terprovokasi atas kejadian ini, biarkanlah proses hukumnya berjalan," katanya.(ivn)
12.465 Polisi Jaga 14.548 TPS
Polda Sulsel mengerahkan ribuan personel untuk pengamanan pemungutan suara Pilkada serentak 2024 di Kabupaten dan kota di Sulsel.
Demikian disampaikan Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan usai apel pemberangkatan personel BKO PAM TPS, Ops Mantap Praja Pallawa di Mapolda Sulsel Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Senin (25/11)
"Pengamanan khusus pemungutan suara ini dari sebanyak 1.120 dari Polda Sulsel. Kemudian dari Polres jajaran itu ada 8.231," ujar Yudhi kepada awak media, Senin (25/11).
"Ini yang nantinya bertugas di 14.548 TPS, total semua di kabupaten atau kota," tutur Irjen Pol Yudhiawan.
Dia menyebut, personel Polda Sulsel yang terlibat dalam operasi mantap praja, sebanyak 12.465 personel.
"Polda sendiri 3.444 person dan Polres jajaran 9.021 personel," ujarnya.
Pada 27 November mendatang, ia memastikan seluruh personel telah berada di lokasi penugasannya masing-masing.
Sehingga para personel yang ditugaskan kata dia, harus berjaga 1x24 jam.
"Jadi anggota harus mengenali situasi dan kondisi tempat dimana dia bertugas 1x24 jam, sehari atau H-1 sudah mengenali, siapa KPPSnya, terus TPSnya dimana, terus ketua RT, RW dan Lurahnya. Termasuk Kapolsek dan Babinkamtibmas mereka harus kenal," ucap Yudhi
Dia mengatakan jika nantinya terjadi kemungkinan terburuk, maka personel yang bertugas akan dihubungi untuk memberikan penanganan.
"Kalau terjadi sesuatu itulah yang mereka hubungi, mengingat mereka kan tidak semua walaupun dari Sulsel kan mungkin belum pernah ke sana, itu harus dikenali," imbuhnya.
Termasuk, lanjut Yudhi, personel mesti melakukan silaturahmi dengan para tokoh formal maupun informal yang ada di wilayah penugasan.
"Kemudian 30 menit sebelum pelaksanaan pemungutan itu anggota harus hadir mengecek semuanya supaya tidak ada protes dan lain-lain sebagainya. Hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi," tandasnya.(Tribun-Timur.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Dalang Kecurangan di Pemilihan Gubernur Jakarta Diungkap, Pengamat Tak Heran |
![]() |
---|
Hasil Hitung Suara Calon Gubernur Jakarta Terbaru, Pramono Anung Optimis Menang 1 Putaran |
![]() |
---|
Rencana Pendukung Ridwan Kamil di Putaran Kedua Pilkada Jakarta, Penyebab Kekalahan Sudah Diketahui |
![]() |
---|
Cek Fakta: Kubu Ridwan Tolak Kalah di Jakarta, Pramono Unggul Lebih 50 Persen |
![]() |
---|
Curhat Ahok Soal Pilkada Jakarta 2024 Berjalan Aman, Beda Pilkada 2017 saat Dikalah Anies Baswedan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.