Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok dan Rekam Jejak Elphis Rudy Jenderal Bintang 1 TNI Paman AKP Ryanto, Pria Makassar Akmil 1993

Brigjen TNI Elphis Rudy adalah tentara yang sangat terpukul dengan tewasnya AKP Ryanto Ulil Anshar.

Editor: Ansar
TribunPadang
Brigjen TNI Elphis Rudy saat melihat jenazah keponakannya AKP Ryanto Ulil Anshar ketika hendak diberangkatkan ke Makassar, dari Padang Sumatra Barat pada Jumat (22/11/2024) siang. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Brigjen TNI Elphis Rudy paman dari almarhum AKP Ryanto Ulil Anshar.

Brigjen TNI Elphis Rudy ternyata bukan orang sembarangan, ia punya rekam jejak mentereng.

Brigjen TNI Elphis Rudy adalah tentara yang sangat terpukul dengan tewasnya AKP Ryanto Ulil Anshar.

Tentara pangkat bintang 1 itu begitu setia mendampingi jenazah keponakannya itu.

AKP Ryanto Ulil Anshar tewas ditembak Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar pada Jumat (222/11/2024) dini hari.

Jenderal TNI bintang satu tampak sedih ketika melihat jenazah Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar. 

Mengenakan seragam TNI, Elphis Rudy terlihat meratapi jasad AKP Ryanto Ulil Anshar saat hendak diberangkatkan ke Makassar, dari Padang Sumatra Barat pada Jumat (22/11/2024) siang.

Pada saat pemakaman AKP Ryanto Ulil di pemakaman Siri Na Pacce, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (24/11/2024), Brigjen TNI Elphis Rudy pun hadir.

Ia mengaku bangga dengan keponakannya yang kini mendapat kenaikan pangkat luar biasa menjadi Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar.

Brigjen TNI Elphis Rudy mengaku paling mengenal sosok almarhum Ryanto. 

Pasalnya, Brigjen TNI Elphis Rudy yang mendidik Ryanto hingga menjadi perwira polisi.

"Saya ingat cita-citanya saya ingat perjuangannya, bagaimana dia untuk bisa mengabdi namun kami bangga dengan integritasnya," kata Brigjen TNI Elphis Rudy usai pemakaman.

Dia pun mengikhlaskan kepergian ponakannya yang berprestasi tersebut.

"Saya tahu anak ini berkembangnya, tumbuhnya, semangatnya, saya yang didik, saya antar dia masuk polisi, saya juga yang antar dia masuk liang lahad," ucapnya.

Brigjen Elphis Rudy sangat kehilangan sosok keponakannya tersebut.

Apalagi almarhum aset berharga untuk negara, Polri, dan rakyat.

"Kami semua sedih karena kehilangan harapan kami, saya juga yakin Polri kehilangan aset yang berharga. Negara ini kehilangan aset yang berharga, kami sangat sedih, kami juga sangat marah dan kecewa sebenarnya," jelasnya

Dia pun sangat merasa kehilangan almarhum yang tewas ditembak.

"Sedih sekali saya," ucapnya.

Sosok Brigjen TNI Elphis Rudy

Brigjen TNI Elphis Rudy merupakan abituren Akademi Militer tahun 1993.

Ia adalah pria kelahiran Makassar, 10 Maret 1968.

Selama berkarir di dunia militer, Brigjen TNI Elphis Rudy sangat moncer.

Setelah dilantik menjadi perwira tahun 1993 ia menjabat menjadi Pama Pussenart.

Kemudian ia bertugas cukup lama di wilayah Kodam Jaya.

Tercatat ia pernah menjadi Pama Denarhanudrudal 003/Kodam Jaya, Danton 2 Denarhanudrudal 003/Kodam Jaya.

Pasiops Denarhanudrudal 003 Kodam Jaya, Katimhar Denarhanudrudal 003,Kodam Jaya.

Pasiintel Yonarhanudse 10/1/ Kodam Jaya, Pasimin Kodim 0503 Korem 052, dan Danramil 02/Sawah Besar Kodim 0503.

Kemudian ia menjadi Guru Militer Golongan VI Deptikstaf Pusdikarhanud, Kasi 2/Ops Menarhanud 1/F.

 Wadanyon Arhanudse-6/1/F, Ps Kainfolahta Pussenarhanud, Ps Kabaglitbang Insani Sdirbinlitbang.

 Kabaglitbang Insani Sdirbinlitbang, Kabagdokturjuk Sdirbinsen, dan Kabagproggar Setpussenarhanud.

Selanjutnya ia bertugas di wilayah Jawa Tengah menjadi Danyon Arhanudse-15 Kodam IV/Diponegoro.

 Dandim 0709/Kebumen Kodam IV/Diponegoro, Padya-2/Dalugri Spaban V Slogad, dan Kapendam IV/Diponegoro.

Selanjutnya ia menjadi perwira menengah di Denma Mabesad dalam rangka penugasan menjadi Komandan Konga XXXIV Philipina.

Sepulang bertugas, ia pun dipercaya menjadi Dirbinsen Pussenarhanud hingga akhirnya ia bertugas di wilayah Jambi menjadi Komandan Korem 042/Garuda Putih pada 2019.

Selanjutnya ia ditarik menjadi Karo Persidangan dan Humas Setjen Wantannas dengan menyandang pangkat jenderal bintang satu atau Brigadir Jenderal.

Kini ia menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Strategi Pertahanan Unhan sejak Agustus 2024.

Tangis ibunda Ryanto

Christiana Yun Abu Bakar menangis histeris saat peti jenazah putranya, AKP Ryanto Ulil Anshar dikebumikan di Pemakaman Siri' Na Pesse, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (24/11/2024).

Jenazah AKP Ryanto Ulil Anshar tiba sekira pukul 09.25 Wita.

 Pantauan Tribun di lokasi, pemakaman dilakukan secara kedinasan anggota polri.

Pemakaman AKP Ryanto Ulil Anshar membawa duka mendalam bagi keluarga dan sahabat.

Apalagi bagi sang ibu, Christiana Yun Abu Bakar.

Christina tak bisa membendung tangisnya.

Ia histeris ketika peti jenazah berbalut bendera merah putih itu diturunkan ke liang kubur.

Proses pemakaman diawali dengan ibadah pelepasan jenazah. 

Kemudian, proses pemakaman secara kepolisian dipimpin Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono.

Pemakaman ini dihadiri Paman almarhum, Brigjen Elphis Rudi serta sejumlah pejabat TNI dan Polri.

AKP Ryanto Ulil Anshar Sempat Curhat Kepada Ibunda

Sebelum meninggal, AKP Ryanto Ulil Anshar sempat curhat kepada ibunya tentang keinginannya mundur dari kepolisian sekitar 3 bulan lalu.

"Dia pernah bilang begini sama saya, kalau tidak salah tiga bulan yang lalu, (dia bilang) Mama, saya mau tanya sama Mama. Seandainya saya keluar dari polisi, apa Mama mengizinkan?" kata Christina saat di rumah duka, Jumat (22/11/2024).

Christina menjawab agar putranya tidak keluar dari institusi kepolisian, karena menurutnya itu adalah masa depan putranya.

"Jadi, saya bilang: Jangan, Nak! Jangan keluar dari polisi! Itu masa depanmu. Itu kebaikan Tuhan buat kamu," ucapnya.

"Kami bukan siapa-siapa, tidak punya apa-apa, tapi bisa lulus. Jadi, syukuri apa yang Tuhan berikan," sambungnya.

Christina mengaku, saat itu putranya tidak mengatakan adanya tekanan saat bertugas.

"Tidak (tekanan). Dia cuma bilang: Iya, Ma. Terima kasih banyak. Nanti saya cerita. Nanti saya cerita lagi," ucapnya.

Christina mengaku mengirimkan pesan WhatsApp kepada mendiang putranya, agar apapun masalahnya ia meminta doa kepada Tuhan.

Tak hanya itu, sang ibu juga menyemangati anaknya.

"Setelah itu saya WA, saya bilang; Nak, apa pun masalahnya, datang sama Tuhan. Berdoa, minta kekuatan dari Tuhan. Karena hanya Tuhan yang mampu tolong kita. Mama selalu ada untuk kamu. Harus kuat," jelasnya.

Setelah itu, Christina merasa galau dan memikirkan putranya.

Dia menduga putranya mendapat tekanan.

"Jadi, memang setelah itu saya selalu galau. Anakku di sana pasti dalam tekanan mungkin," pungkasnya.

AKP Ryanto Ulil Anshar tewas setelah ditembak Kabag Ops Polres Solok AKP Dadang Iskandar di tempat parkir Mapolres Solok Selatan, Jumat (22/11/2024) dini hari.

AKP Dadang Iskandar berdasarkan hasil pemeriksaan mengaku tidak senang rekannya diproses hukum dalam kasus tambang ilegal.

Saat itu AKP Dadang sudah meminta tolong kepada AKP Ryanto Ulil untuk tidak mengotak-atik rekannya.

Namun, hal tersebut tidak direspons hingga AKP Dadang meradang menembak mati AKP Ulil dan memberondong rumah dinas Kapolres Solok Selatan dengan tembakan.

Setelah itu, AKP Dadang menyerahkan diri dan ditetapkan sebagai tersangka.

Atas perbuatannya, AKP Dadang Iskandar dijerat pasal berlapis, yakni pembunuhan berencana, Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP dan subsider Pasal 351 ayat (3). 

(Tribunnews.com/ Tribuntimur.com)

Sumber: BolaStylo.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved