Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilwali Makasar 2024

Sosok Oknum TNI Diduga Dukung Calon Wali Kota Makassar, Disebut Arahkan Warga Pilih Calon Tertentu

Koordinator Tim Hukum INIMI, Akhmad Rianto, menyebut seorang anggota TNI Kodam Hasanuddin diduga mengarahkan warga untuk memilih pasangan calon

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Empat pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar. Mereka sama-sama optimis menang. 

TRIBUN-TIMUR.COM -  Tim Hukum Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi, menemukan dugaan pelanggaran netralitas TNI. 

Koordinator Tim Hukum INIMI, Akhmad Rianto, menyebut seorang anggota TNI Kodam Hasanuddin diduga mengarahkan warga untuk memilih pasangan calon (paslon) tertentu.

Peristiwa ini terjadi pada pertengahan November lalu, di mana anggota TNI berinisial Sa diduga mengarahkan warga Asrama Mess Anoa IV untuk memilih Paslon 02, Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati Luthfi.

Sa diduga menyalahgunakan jabatannya sebagai kepala Mess Anoa IV (Asrama Mattoanging), Jl Kakatua, Kelurahan Pa’batong, Kecamatan Mamajang.

"Berdasarkan bukti yang kami miliki, anggota TNI tersebut mengarahkan warga dengan cara mendatangi setiap rumah di Mess Anoa IV," ungkap Akhmad Rianto dalam konferensi pers yang berlangsung di salah satu kafe di Jl. Lanto Dg Pasewang, Kamis (21/11/2024).

Setiap warga ditemui, Sa menyampaikan alasan mengarahkan mereka untuk memilih Paslon 02 dengan mengutip konstelasi politik nasional, di mana Presiden yang berasal dari TNI, yang juga Ketua Umum Gerindra, mendukung Paslon 02 (Seto dan Rezky).

Selain itu, menurut Sa, rapat yang dihadiri oleh semua kepala asrama di kantor Kodam XIV Hasanuddin telah dilaksanakan, yang menjadi dasar arahannya.

Tindakan anggota TNI tersebut, menurut Tim Hukum INIMI, jelas melanggar beberapa ketentuan dalam perundang-undangan Pilkada, yang melarang anggota ASN/TNI/Polri terlibat dalam kampanye.

"Aparatur negara dilarang terlibat dalam politik praktis dan harus menjaga netralitas dalam pelaksanaan Pilkada," tegasnya.

Larangan tersebut mencakup tidak boleh memihak atau mendukung parpol dan paslon dalam Pilkada, serta tidak boleh memfasilitasi atau memberikan arahan kepada keluarga atau warga.

Seharusnya, aparat negara harus mengayomi, menjaga keamanan, dan ketertiban agar Pilkada berlangsung secara jujur, adil, dan demokratis.

"Setidaknya, aparat negara harus berdiri di atas kepentingan semua pihak, bukan memihak atau memberikan dukungan kepada partai politik atau paslon tertentu," ujarnya.

Terkait tindakan oknum TNI tersebut, Tim Hukum INIMI mendesak Bawaslu Kota Makassar dan Bawaslu Provinsi untuk segera menindaklanjuti peristiwa ini.

Tim Hukum INIMI juga mendesak Panglima TNI dan Pangdam XIV Hasanuddin untuk memberi sanksi tegas kepada anggota TNI yang terlibat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Kami meminta seluruh pejabat dan anggota TNI serta Polri untuk menjaga netralitas dan tidak terlibat dalam kampanye Pilkada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, serta Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan," tegasnya lagi. 

Elektabilitas

Sosok calon pemenang pemilihan Wali Kota Makassar 2024 versi survei terbaru.

Lembaga survei Indikator Indonesia sudah umumkan hasil survei terbaru terkait Pilwali Makassar 2024 pada Kamis, 21 November 2024. 

Survei yang dilaksanakan pada 11-17 November ini menunjukkan pasangan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) memimpin dengan elektabilitas 41,9 persen. 

Hal ini menjadikan pasangan nomor urut 1 itu unggul telak dari total empat pasangan calon. 

Hasil survei tersebut didasarkan pada wawancara tatap muka dengan 800 responden yang tersebar di 15 kecamatan Kota Makassar. 

Metode multistage random sampling dengan margin of error +/- 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen digunakan untuk memastikan keakuratan data.

Founder dan Peneliti Utama Indikator, Prof Burhanuddin Muhtadi, menjelaskan bahwa simulasi top of mind menunjukkan nama Munafri Arifuddin (Appi) paling banyak disebut oleh responden. 

Bahkan angkanya mencapai 35 persen. 

Di posisi kedua ada Indira Jusuf Ismail dengan 23,3 persen, disusul Andi Seto Gadhista Asapa dengan 16,7 persen. 

Sementara Muhammad Amri Arsyid hanya memperoleh 1 persen. 

Pada simulasi empat paslon, pasangan Appi-Aliyah unggul jauh dengan persentase elektabilitas 41,9 persen. 

 Empat pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar  (Tribun-Timur.com)
Berikut rinciannya, elektabilitas pasangan MULIA mencapai 41,9 persen. 

Pasangan Indira Jusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi Amir Uskara (INIMI) 25,1 persen. 

Pasangan Andi Seto Gadhista-Asapa-Rezki (Sehati) 21,1 persen 

Terakhir pasangan Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando (AMAN) 2,1 persen. 

Adapun pemilih swing voters yang tidak tahu atau tidak jawab 9,7 persen. 

“Tren elektabilitas pasangan MULIA konsisten naik dibanding survei awal Oktober. Meski kenaikan berada dalam margin of error, ini menunjukkan penguatan dukungan dari masyarakat Makassar,” ujar Prof Burhanuddin. 

Metode Simulasi Kertas Suara 

Selain survei top of mind, Indikator juga menggunakan simulasi kertas suara sesuai spesimen yang ditetapkan KPUD. 

Pada simulasi ini, pasangan MULIA kembali memimpin dengan persentase yang sama, yaitu 41,9 persen. 

Diikuti paslon INIMI dengan 25,1 persen, Sehati 21,1 persen, dan AMAN 2,1 persen. 

Prof Burhanuddin menambahkan bahwa metode ini memberikan gambaran lebih nyata terkait preferensi masyarakat di bilik suara. 

“Konsistensi hasil ini menjadi indikasi kuat bahwa pasangan Appi-Aliyah berada di jalur kemenangan,” katanya. 

Tantangan bagi Rival 

Hasil survei ini dinilai menjadi tantangan bagi paslon lain, khususnya INIMI dan Sehati yang masing-masing berada di posisi kedua dan ketiga. 

Dengan swing voters sebanyak 9,7 persen, mereka masih memiliki peluang mengejar ketertinggalan melalui strategi kampanye yang efektif. 

Menurtu Prof Burhanuddin Muhtadi, dengan tren positif ini, pasangan Appi-Aliyah semakin memantapkan posisi mereka sebagai favorit di Pilwalkot Makassar 2024. 

Namun, persaingan masih jauh dari kata selesai. 

Dengan waktu kampanye yang tersisa, semua pasangan calon masih memiliki peluang untuk merebut hati pemilih, terutama swing voters yang belum menentukan pilihan. (*)

Kampanye Akbar di MNEK CPI Makassar, Appi-Aliyah Serukan Lawan Intimidasi

Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (MULIA) menyerukan kepada pendukungnya untuk melawan intimidasi menjelang Pilwali Makassar 2024. 

Ajakan ini disampaikan dalam kampanye akbar yang digelar di MNEK CPI Makassar pada Rabu (20/11/2024) sore.

Dalam orasi politiknya, Aliyah Mustika Ilham mengajak agar para pendukung tidak gentar dengan ancaman atau tekanan dari pihak-pihak yang berusaha mengganggu proses demokrasi. 

"Jangan mau diintimidasi, jangan mau diintervensi! Ini murni suara rakyat, dan kita akan memperjuangkan hak rakyat tanpa takut," ujarnya, disambut sorak sorai oleh ribuan massa yang hadir.

Sementara itu, Munafri Arifuddin (Appi) menyampaikan tekad bulatnya untuk memimpin Makassar dengan visi kemuliaan dan integritas. 

"Kami berdua menyatukan diri dalam kehendak yang tulus untuk memimpin Makassar," jelas Appi.

Ketua Partai Golkar Makassar itu percaya bahwa kekuatan rakyat adalah yang utama.

Olehnya, pasangan MULIA itu mengajak pendukungnya untuk bersama-sama menuju TPS pada 27 November 2024, dan pastikan mencoblos nomor 1.

"Mari semua bersama-sama menuju TPS pada tanggal 27 November 2024 dan memastikan mencoblos nomor urut satu," pungkasnya.

Hujan Tak Jadi Penghalang, Lautan Manusia Ramaikan Kampanye Akbar MULIA di CPI Makassar

Puluhan ribu pendukung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA), memadati lokasi kampanye akbar.

Kampanye Akbar bertajuk “Menang Dengan MULIA” iti digelar di MNEK CPI Makassar, Rabu (20/11/2024) siang hingga sore. 

Meski diguyur hujan lebat, semangat para pendukung tetap membara hingga akhir acara.

Pantauan di lapangan, massa mulai berdatangan sejak pukul 11.00 WITA.

Mereka memenuhi area Jl Metro Tanjung Bunga hingga sekitar Anjungan Pantai Losari. 

Suasana semakin padat menjelang sore, meskipun hujan lebat mengguyur lokasi sekitar pukul 16.45 WITA. 

Ribuan pendukung memilih tetap bertahan.

Tak hanya pendukung, pasangan Appi-Aliyah juga ikut hujan-hujanan.

Paslon nomor urut 1 itu tampak basah kuyup namun tetap berbaur bersama massa. 

Kehadiran mereka semakin meningkatkan antusiasme pendukung yang terus meneriakkan slogan “Wattunnami Appi Wali Kota”.

Puncak acara semakin meriah dengan penampilan band papan atas, Tipe-X, yang menghibur ribuan massa dengan lagu-lagu energik mereka. 

Meski dalam kondisi hujan, para pendukung tetap berdansa dan menyanyikan lagu-lagu yang dibawakan.

Hal ini menambah semangat dalam kampanye akbar tersebut.

Ketua Tim Pemenangan MULIA, Ilham Arief Sirajuddin, menyampaikan apresiasi mendalam kepada para pendukung yang hadir. 

"Hujan ini tidak menyurutkan langkah kita. Ini bukti bahwa kita semua benar-benar bersatu untuk kemenangan pasangan MULIA," kata IAS.

"Saya ucapkan terima kasih atas semangat dan kehadiran luar biasa ini,” tambah Ilham dalam orasi politiknya.

Kampanye akbar ini dianggap tidak hanya menjadi ajang konsolidasi kekuatan pendukung.

Namun juga menampilkan kekompakan dan komitmen pasangan MULIA untuk membawa kemajuan bagi Kota Makassar.

Terpisah, Munafri Arifuddin (Appi) memberikan apresiasi mendalam kepada masyarakat Makassar atas dukungan yang begitu besar.

Di hadapan puluhan ribu pendukungnya, Appi menyampaikan orasi politik.

Ketua Partai Golkar Makassar itu menjelaskan soal nilai-nilai demokrasi dan peran rakyat dalam pembangunan Kota Daeng. 

"Kota Makassar adalah sejarah nilai-nilai demokrasi dari semua etnis yang ada di kota ini. Nilai-nilai demokrasi yang terbangun jauh melampaui ingatan kita semua terhadap masa lalu," ujarnya disambut riuh tepuk tangan massa.

Appi juga menekankan, menjalankan demokrasi yang lebih baik, bukan sekadar memilih pemimpin.

Namun harus juga memastikan pemimpin yang memuliakan rakyat. 

Ia menyadari banyaknya permasalahan pembangunan yang saat ini menjadi tantangan bagi warga Makassar.

“Kami tahu, banyak masalah pembangunan yang telah mengganggu sendi-sendi kehidupan kita saat ini," kata Appi.

"Tetapi kami pun tahu bahwa rakyat adalah kekuatan terbesar dalam demokrasi. Rakyat harus diajak dan terlibat penuh dalam pembangunan di kota Makassar ini,” lanjutnya.

Appi juga menggarisbawahi konsep pemerintahan yang akan diusungnya bersama Aliyah.

Menurutnya, pemerintah harus transparan, partisipatif, dan akuntabel dalam mengurangi beban kehidupan masyarakat.

"Demokrasi bukan hanya soal memilih, tetapi tentang bagaimana kita semua—rakyat dan pemimpin—bersama-sama memuliakan kota ini. Itulah alasan kami di sini, berdiri dengan satu visi untuk Makassar yang lebih baik," pungkasnya.

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved