Pilkada Jakarta 2024
Ridwan Kamil Tuduh Ahok Paling Brutal Gusur Jakarta, Reaksi Pramono Anung Beda
Lantas Eks Gubernur Jawa Barat itu pun menyinggung nama Ahok, dengan sumber-sumber dari media massa serta pernyataan tokoh.
Namun, ada 39 persen responden yang mengaku, pilihannya masih bisa berubah.
Sebagian dari mereka, para responden, mengaku ingin menunggu debat Pilkada selesai.
Diketahui, debat Pilkada Jakarta terakhir akan dilakukan pada tanggal 17 November 2024.
Survei yang digelar dari tanggal 20-25 Oktober 2024 ini diketahui menggunakan metode wawancara tatap muka dengan jumlah responden yakni 800 orang.
Mereka dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat.
Survei LSI
Diketahui, hasil survei Pilgub Jakarta 2024 versi Litbang Kompas sama dengan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) dengan menempatkan Pramono Anung-Rano Karno pada posisi pertama.
Dilansir WartaKotalive.com, LSI merilis hasil survei elektabilitas tiga paslon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2024 pada Rabu (23/10/2024).
Survei tersebut menempatkan Pramono Anung-Rano Karno di posisi teratas.
Dalam survei terbaru LSI yang digelar pada 10-17 Oktober 2024, elektabilitas Pramono-Rano Karno di angka 41,6 persen.
Sementara itu, Ridwan Kamil-Suswono memiliki elektabilitas 37,4 persen.
Dengan demikian, elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno kini menyalip Ridwan Kamil-Suswono yang sebelumnya unggul dan berada di posisi atas.
Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, saat merilis hasil survei terbarunya, Rabu (23/10/2024).
Djayadi memaparkan, secara tren, pasangan Pram-Rano memang terus menanjak dari empat hasil survei yang telah dilakukan oleh tiga lembaga survei mengenai Pilkada Jakarta.
Terutama dalam kurun waktu sebulan terakhir.
"Ada kecenderungan elektabilitas pasangan Ridwan Kamil–Suswono mengalami penurunan, sedangkan elektabilitas pasangan Dharma-Kun cenderung stabil," kata Djayadi.
Paslon nomor urut 2, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto, memperoleh elektabilitas 6,6 persen.
Sisanya, 14,4 persen adalah massa mengambang yang belum menentukan pilihan.
Djayadi menilai putaran kedua sangat mungkin terjadi mengingat jumlah responden yang belum memberikan jawaban masih banyak.
"Dari temuan hasil survei ini menunjukkan putaran kedua sangat mungkin terjadi."
"Hal ini bila melihat ada 14,4 persen responden yang belum menentukan pilihan. Jadi belum ada yang dapat 50 persen + 1,” ungkap Djayadi.
Meski begitu, Djayadi mengatakan bisa juga Pilkada Jakarta berlangsung satu putaran apabila Pramono-Rano bisa terus meningkatkan elektabilitasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul RK Sebut Ahok Gubernur Paling Brutal dalam Penggusuran di Jakarta, Pramono-Rano Bilang Ini.
Dalang Kecurangan di Pemilihan Gubernur Jakarta Diungkap, Pengamat Tak Heran |
![]() |
---|
Hasil Hitung Suara Calon Gubernur Jakarta Terbaru, Pramono Anung Optimis Menang 1 Putaran |
![]() |
---|
Rencana Pendukung Ridwan Kamil di Putaran Kedua Pilkada Jakarta, Penyebab Kekalahan Sudah Diketahui |
![]() |
---|
Cek Fakta: Kubu Ridwan Tolak Kalah di Jakarta, Pramono Unggul Lebih 50 Persen |
![]() |
---|
Curhat Ahok Soal Pilkada Jakarta 2024 Berjalan Aman, Beda Pilkada 2017 saat Dikalah Anies Baswedan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.