Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2024

Pakta Integritas ACC Sulawesi: DIA Hadir, Andalan Hati Absen

Lembaga Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi menginisiasi Pakta Integritas untuk calon gubernur dan calon wakil gubernur Sulsel

Editor: Muh Hasim Arfah
dok tim DIA
Lembaga Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi menginisiasi Pakta Integritas untuk calon gubernur dan calon wakil gubernur Sulsel di kantornya, Ruko Pettarani Center, Kota Makassar, Minggu (17/11/2024) siang. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Lembaga Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi menginisiasi Pakta Integritas untuk calon gubernur dan calon wakil gubernur Sulsel di kantornya, Ruko Pettarani Center, Kota Makassar, Minggu (17/11/2024) siang.

Bekerjasama pula dengan Transparency International Indonesia (TII) dengan mengundang dua pasangan calon (Paslon) Gubernur Sulawesi Selatan 2024.

Azhar tampak hadir terlebih dahulu, kemudian disusul Moh Ramdhan Pomanto. Sementara paslon nomor urut 02 Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi tidak hadir sampai Danny - Azhar selesai tandatangan.

Ketua Badan Pekerja ACC Sulawesi, Kadir Wokanubun di awal sambutannya menyampaikan sudah mengundang seluruh paslon untuk penandatanganan pakta integritas.

"Kami sudah hubungi nomor paslon yang bersangkutan (Sudirman - Fatma) namun tidak konfirmasi. Kemudian menghubungi LO nya untuk mengonfirmasi paslon juga tapi tidak hadir," kata Kadir Wakanubun.

Disaat acara masih berlangsung, cuaca berubah menjadi hujan disertai angin kencang.

Meski demikian, tak membuat acara penandatanganan terhenti. 

pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 1, Moh Ramdhan Pomanto - Azhar Arsyad (DIA) dengan penandatangan pakta integritas.

Penandatanganan pakta integritas diinisiasi oleh Lembaga Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi yang dilaksanakan di kantornya, Ruko Pettarani Center, Makassar, Minggu (17/11/2024) siang.
pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 1, Moh Ramdhan Pomanto - Azhar Arsyad (DIA) dengan penandatangan pakta integritas. Penandatanganan pakta integritas diinisiasi oleh Lembaga Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi yang dilaksanakan di kantornya, Ruko Pettarani Center, Makassar, Minggu (17/11/2024) siang. (tim DIA)

Kadir melanjutkan potensi kepala daerah sangat rentan tersandung korupsi. 

Dia mencontohkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Provinsi kalimantan Selatan (Kalsel) terhadap beberapa pejabat provinsi Kalsel terkait korupsi dalam pengadaan barang dan jasa yang diduga juga melibatkan Gubernur Kalsel.

Di Sulsel sendiri, kata Kadir, tercatat sudah ada beberapa kepala daerah yang pernah diproses oleh KPK yakni mantan Gubernur Sulsel dan mantan Walikota Makassar. 

"Hal ini harus jadi pelajaran bagi kepala daerah kedepannya agar ketika menjabat nantinya tidak melakukan tindak pidana korupsi," terang Kadir.

Penandatanganan ini lanjutnya bagian dari penguatan dari debat yang dinilai minim terkait isu persoalan korupsi. 

"Saat debat porsi isu anti korupsi tidak banyak dan tidak utama, padahal sangat penting. Makanya kami menghadirkan forum berbeda mempertajam visi misi anti korupsi," tegasnya. 

"Mari sama-sama mengikat komitmen tindak korupsi sebagai musuh bersama ketika terpilih," lanjutnya di akhir sambutan.  


Jubir Andalan Hati Klaim Antikorupsi 

Calon Gubernur Sulsel nomor urut 02, Andi Sudirman Sulaiman (Andalan) sosok pemimpin yang berkomitmen tinggi dalam pemberantasan korupsi. Terbukti selama ia menjabat Gubernur Sulsel tidak pernah sekalipun namanya terseret dalam suatu kasus korupsi.

Tidak hanya itu, dalam tiga tahun kepemimpinannya, tidak pernah ada satupun pejabat di lingkup Pemprov Sulsel yang tersandung kasus korupsi.

Makanya, berdasarkan Indeks Monitoring Center for Prevention (MCP) atau aplikasi yang dikembangkan oleh KPK bekerjasama dengan Kemendagri dan BPKP untuk melakukan monitoring capaian kinerja program pencegahan korupsi, Pemprov Sulsel selalu mendapatkan nilai tinggi.

Demikian diungkapkan Juru Bicara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel nomor urut 02, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati), Muhammad Ramli Rahim.

Menurut pria yang karib disapa MRR itu, komitmen pemberantasan korupsi seorang pejabat tidak bisa dilihat hanya dari sekedar tanda tangan saja. Melainkan, benar-benar menunjukkan sikap menjauhi perilaku korupsi.

Juru Bicara Andalan Hati, Ramli Rahim Dalam Program Ngobrol Politik Tribun Timur, Selasa (13/8/2024).
Juru Bicara Andalan Hati, Ramli Rahim Dalam Program Ngobrol Politik Tribun Timur, Selasa (13/8/2024). (YouTube Tribun Timur)

"Andi Sudirman selama ini telah menunjukkan itu. Bahkan bukan hanya dirinya, tetapi pejabat Pemprov Sulsel di masa kepemimpinannya tidak ada satupun yang tersandung kasus korupsi. Itu adalah sikap yang lebih penting daripada sekedar tanda tangan," tegas MRR dalam rilis ke Tribun.

Lanjut MRR membeberkan, berdasarkan Indeks MCP yang dirilis KPK, hasil monitoring capaian kinerja program pencegahan korupsi Pemprov Sulsel di selama kepemimpinan Andi Sudirman meningkat dari 85 persen (2021) menjadi 91 persen (2023).

Penilaian ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Pemkot Makassar di era Danny Pomanto yang nilainya hanya meningkat dari 68 persen (2021 menjadi 82 persen (2023).

"Penilaian ini tentu saja semakin menguatkan bahwa Andi Sudirman telah memberikan bukti bisa memimpin sebuah pemerintahan yang bersih," imbuhnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved