Misi Bintangtoedjoe Bawa Jahe Merah Mendunia

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bintangtoedjoe punya mimpi besar.

Membawa Indonesia bisa berkembang dengan hasil alamnya dalam dunia kesehatan.

"Kita punya mimpi. Di Korea itu punya gingseng, Indonesia harapannya kita punya jahe merah sebagai salah satu tanaman herbal terbaik," jelas Andry Mahyudi, Head of Brand and Public Relation Bintangtoedjoe dalam Talkshow Goes To School di SMKN 2 Makassar pada Jumat (15/11/2024). 

Bintangtoedjoe disebutnya sudah menggunakan jahe merah dalam produknya.

"Produk kita komik herbal sudah ada jahe merah, ada Bejo jahe merah juga, kedepan komik herbal yang lain juga banyak dikembangkan untuk jahe merah juga," lanjutnya.

Edukasi ke sekolah-sekolah pun menjadi cara Bintangtoedjoe mempopulerkan jahe merah.

Jahe merah diperkenalkan kepada anak muda sebagai bahan herbal berkhasiat

"Bintangtoedjoe sudah mulai menggunakan jahe merah untuk produk kita. Ini salah satu upaya untuk populerkan tanaman herbal di anak muda dengan edukasi ke Gen Z," ujar Andry.

Saat ini, Bintangtoedjoe sudah keliling di Surabaya, Jember, Medan hingga Yogyakarta.

"Kedepan akan ke Kalimantan dan beberapa area sumatera," katanya.

perwakilan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Ana Adriani membeberkan sejumlah obat herbal yang bahkan mengandung bahan berbahaya.

"Hati-hati konsumsi obat tradisional yang efeknya cepat," ujar Ana Adriani.

Beberapa obat herbal tidak tercatat di BPOM, sebab mengandung bahan yang memberikan efek berbahaya dalam tubuh Diantaranya seperti Tawon Klanceng mengandung dexametashan dan fenilbutason.

Efeknya menyebabkan moon face dan tulang keropos.

Kemudian montalin, mengandung nadiklofenak dan paracetamol.