DP3A Makassar Libatkan Shelter Warga Cegah Trafficking di Kalangan Pelajar dan Anak Bawah Umur
Masalah ini menjadi salah satu tugas Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar untuk diselesaikan.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kasus trafficking atau perdagangan manusia banyak mengintai pelajar, bahkan anak di bawah umur.
Masalah ini menjadi salah satu tugas Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar untuk diselesaikan.
Apalagi, angka trafficking setiap tahunnya kerap mengalami peningkatan.
Kepala DP3A Kota Makassar, Achi Soleman mengatakan, modus trafficking ini biasanya dilakukan dengan mengiming-imingi korban dengan pekerjaan yang menjanjikan.
Usut punya usut, remaja atau anak dibawah umur tersebut ternyata dipekerjakan sebagai pelayan di sebuah bar atau tempat-tempat yang seharusnya tak mereka datangi.
Mereka bahkan dieksploitasi secara seksual yang merenggut masa depannya.
"Kasusnya selalu seperti itu, diiming-imingi pekerjaan, kau akan dapat pekerjaan yang baik, tahu-tahu disana dijadikan perempuan penuang minuman di bar," ucap Achi Soleman kepada Tribun Timur, Kamis (14/11/2024).
Untuk itu, Achi mengingatkan agar remaja dan anak sekolah di Makassar untuk menghindari tawaran pekerjaan dengan bayaran menggiurkan, apalagi oleh mereka yang tidak dikenal.
Penanganan masalah seperti ini kata Achi perlu dimulai dari lingkungan keluarga.
DP3A Makassar melibatkan peran shelter warga untuk mengedukasi masyarakat agar menjaga anaknya dari bahaya-bahaya pergaulan bebas.
Selain itu, keharmonisan dalam keluarga juga sangat mempengaruhi.
Anak yang kurang mendapat perhatian dari orang tua mendorong mereka untuk mencari kenyamanan di dunia luar.
Akibatnya mereka terkontaminasi dengan pergaulan yang salah.
"Banyak anak broken home yang kami temukan asa di sana, artinya mereka tidak mendapat perhatian dan kasih sayang yang cukup dari orangtuanya," paparnya.
Termasuk masalah kesulitan ekonomi juga jadi salah penyebab terjadinya trafficking.
Apalagi ketika anak tersebut putus sekolah, mencoba untuk memikirkan solusi mendapatkan pekerjaan agar bisa mendapatkan penghidupan yang layak.
Untuk itu, anak-anak putus sekolah juga menjadi salah satu fokus DP3A Makassar untuk diberikan pembinaan.
Dalam rangka memenuhi hak-hak anak, DP3A kota Makassar akan memaksimalkan upaya agar hak-hak dasar anak yang terabaikan bisa dipenuhi
"Salah satunya bagaimana memastikan mereka dikembalikan ke sekolah," ujar Achi.
DP3A Kota Makassar akan mendorong kolaborasi lintas instansi untuk menyelesaikan masalah tersebut, misalnya untuk anak putus sekolah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan.
"Tentunya tidak hanya datanya saja tapi terkait bagaimana betul aksi nyata yang dilakukan, mengembalikan ke sekolah atau tidak, ikut kejar paket atau tidak, atau pemberian keterampilan kepada mereka," pungkasnya. (*)
IMA Makassar Gelar Audiensi dengan Kadis Pariwisata Makassar, Bahas Penguatan Sektor Pariwisata |
![]() |
---|
Suporter PSM dan Persebaya Satu Tribun di Parepare, PSSI Diminta Bijak |
![]() |
---|
Makassar Siap Kawal Program Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
SAKSI KATA: Pengakuan Dosen UNM Dr QDB Soal Dugaan Pelecehan 'Sakit Hati Saya Sudah Terakumulasi' |
![]() |
---|
Daftar Lengkap Kelas Modifikasi di Honda Modif Contest 2025 Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.