Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gibran ke Sulsel

Satu Kalimat Gibran saat Bagi-bagi Makan Siang Gratis di Maros, Jam Dinding Ruang Kelas Jadi Pemicu

Kedatangan Gibran SD Inpres 103 Hasanuddin adalah pertama kali saat menjabat sebagai Wakil Presiden RI.

|
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Sebanyak 800 paket makan siang bergizi gratis dibagikan kepada siswa SD Inpres 103 Hasanuddin saat kunjungan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, Rabu (13/11/2024).   

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Kedatangan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan disambut sumringah murid SD.

Kedatangan Gibran SD Inpres 103 Hasanuddin adalah pertama kali saat menjabat sebagai Wakil Presiden RI.

Gibran tak banyak bicara dalam kunjungannya ke Maros, Rabu (13/11/2024).

Bahkan wartawan yang datang hanya bisa ambil gambar di ruangan kelas.

Namun tak ada sesi wawancara.

Sejumlah foto Gibran saat memantau proses belajar pun beredar.

Pengamanan Gibran tak terlalu ketat jika dibandingakan wakil presiden sebelumnya.

Saat masuk ke dalam ruangan kelas 1 B, Gibran tak didampingi Paspampres.

Kalimat Gibran hanya singkat.

Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, Rabu (13/11/2024)
Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, Rabu (13/11/2024) bantu murid SD Inpres Hasanuddin buka bekal Makan Siang Gratis.

Sebanyak 800 paket makan siang bergizi gratis dibagikan kepada siswa SD Inpres 103 Hasanuddin.

Gibran didampingi Anggota DPR RI, Andi Amar Sulaiman, PJ Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel Andi Iqbal Najamuddin Aminullah.

Pantauan langsung Tribuntimur.com, Gibran tiba di SD Inpres 104 Hasanuddin sekira pukul 10.50 Wita.

Di depan terbang sekolah, Gibran langsung disambut antusiasme emak-emak yang berebut hendak bersalaman dan berfoto bersama.

Gibran berkeliling ruang-ruang kelas dan memantau siswa yang akan menyantap paket makanan bergizi.

Di kelas 1B, Gibran nampak membantu beberapa siswa yanh kesulitan membuka kotak makan siang.

Sebelum meninggalkan kelas, anak sulung Mantan Presiden Joko Widodo itu sempat salah fokus pada jam dinding di dalam kelas.

Jam diding masih menunjukkan pukul 09.48 Wita, padahal seharusnya pukul 11.00 Wita.

"Eh jamnya mati," kata Gibran.

Kemudian, dia kembali berkeliling ruang kelas.

Kunjungan Gibran ditutup dengan foto bersama dengan guru dan juga siswa SD Inpres 103 Hasanuddin.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel Andi Iqbal Najamuddin Aminullah mengatakan total ada 800 paket makan siang yang dibagikan dalam kesempatan ini.

Jumlah paket makan siang disesuaikan dengan jumlah siswa.

Paket makan siang ini telah diukur dan ada takaran nilai gizinya.

“Kandungan karbohidratnya berapa, protein berapa dan lemaknya berapa semuanya sudah oleh tim gizi dari Dinas Kesehatan,” sebutnya.

Ia menjelaskan nilai satu paket makan siang ini senilai Rp15 ribu.

“Arahan dari pusat bahwa nilai makanan itu Rp15 ribu, jadi kita usahakan,” sebutnya.

Ia pun menjelaskan saat ini pihaknya masih menunggu kebijakan dan petunjuk teknis terkait mekanisme dari program makan siang ini.

“Juknis belum ada, namun mekanisme anggaran dan pemberiannya yang mengelola siapa masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat,” tuturnya.

Meski begitu, ia memastikan bahan baku yang digunakan pada paket makanan ini akan menggunakan bahan lokal yang ada di daerah Sulsel.

“Bahan baku dan komponen menu ini ada di daerah, seperti ayam, tahu, nasi dan sayur-sayuran dan buah-buahannya semuanya ada di daerah,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Gizi dan keluarga Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Aldi Andika Saputra mengatakan pihaknya telah menakar kandungan gizi dalam paket makanan ini.

Diantaranya karbohidrat 71,6 gram, protein 28,7 gram, lemak 42,3 gram dengan jumlah energi total  778,6 Kkal.

“Karbohidrat dari nasi, mineral dari sayuran dan buah-buahan dan untuk protein hewani dari ayamnnya dan protein nabati ada dari telur dan tahu,” tutupnya. 

Pj Gubernur Sulsel Zudan Janji 'Bisik' Wapres Gibran Soal Stadion Sudiang

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan melakukan kunjungan kerja di Sulsel pada Rabu (13/11/2024). 

Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, telah mempersiapkan diri untuk mendampingi Wapres Gibran dalam kegiatan tersebut.

Namun, sebelum itu, Prof Zudan mengungkapkan bahwa ia memiliki misi khusus yang ingin disampaikannya kepada Gibran. 

Salah satunya adalah mengenai kelanjutan pembangunan Stadion Sudiang.

"Nanti sambil kita menyampaikan, saya akan 'sounding' ke beliau terkait Stadion Sudiang. Saya fokus satu itu dulu," ujar Prof Zudan di Kantor Gubernur Sulsel, pada Selasa (12/11/2024).

"Jangan banyak-banyak nanti lupa. Nanti saya akan sampaikan, 'Pak, ini peninggalan Pak Jokowi, mohon dilanjutkan,'" tambahnya.

Prof Zudan mengaku berkomitmen untuk memperjuangkan stadion ini. 

Bahkan, ia menegaskan bahwa proses kelengkapan administrasi terkait proyek stadion sudah berjalan dengan baik dari Pemprov Sulsel.

"Dulu kan kita sudah diminta untuk menentukan titik koordinat, bersama bandara sudah kita lakukan. Kita sudah laporkan juga ke Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Bappenas. Tahapan-tahapan sulit sudah kita jalankan. Bismillah, mohon doanya dari masyarakat," jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa perjuangan untuk stadion ini tidak akan berhenti. 

Meskipun, pembangunan stadion menjadi harapan besar bagi masyarakat Sulsel yang bertahun-tahun tak lagi memiliki stadion yang representatif.

"Di 2025, kita sudah sampaikan dulu, sudah banyak dengan PU, dokumen sudah kita kirimkan. Kalau belum ada, kita terus berjuang, tidak boleh putus harapan," kata Prof Zudan.

Zudan menegaskan bahwa Pemprov Sulsel akan terus berupaya agar Stadion Sudiang dapat dimasukkan sebagai salah satu program strategis nasional. 

"Kita harus coba," tuturnya.

Harapan warga Sulsel memiliki Stadion Internasional Sudiang bermula saat Presiden Joko Widodo mengunjungi Makassar pada 22 Februari 2024. 

Saat itu, Jokowi resmikan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Makassar dan melakukan sejumlah kegiatan di Kabupaten Maros dan Pangkep.

Pada kunjungan tersebut, Jokowi bersama Pj Gubernur Sulsel saat itu, Bahtiar Baharuddin, membahas pembangunan stadion. 

Tak lama setelah meninggalkan Kota Makassar, Bahtiar Baharuddin mengumumkan bahwa Jokowi bersedia membangun stadion bertaraf internasional di Sudiang.

Namun, sembilan bulan setelahnya, janji tersebut belum terlaksana, dan pembangunan Stadion Sudiang tidak dilanjutkan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. 

Hal ini terbukti dengan tidak dimasukkannya Stadion Sudiang dalam program Kementerian Pekerjaan Umum. (*/tribun-timur.com)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved