Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2024

Paslon Gubernur Adu Gagasan, Pendukung Saling Lempar Batu di Luar Arena

Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Sulawesi Selatan adu gagasan sementara itu, aksi saling lempar batu antar pendukung di luar area.

Editor: Muh Hasim Arfah
dok KPU Sulsel
Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur beradu gagasan dalam debat publik di Hotel Claro, Jl AP Pettarani, Kota Makassar, Sulsel, Minggu (10/11/2024).  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pasangan Calon Gubernur dan calon wakil gubernur Sulawesi Selatan beradu gagasan dalam debat publik di Hotel Claro, Jl AP Pettarani, Kota Makassar, Sulsel, Minggu (10/11/2024). 

Debat pamungkas Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel) antara calon gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Danny Pomanto berlangsung sengit di Hotel Claro Makassar, Jalan AP Pettarani, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (10/11/2023) siang.

Dalam debat tersebut, kedua calon saling bertukar gagasan terkait visi-misi pembangunan Sulsel ke depan, dengan fokus pada isu ekonomi hijau dan tata ruang.

Andi Sudirman menekankan komitmennya pada ekonomi hijau sebagai landasan utama dalam kebijakan pembangunan.

Menurutnya, pembangunan berkelanjutan harus menjadi prioritas dalam merancang kebijakan yang ramah lingkungan. 

Jika terpilih, ia berjanji akan memperkenalkan regulasi yang memfasilitasi ekonomi hijau.

"Salah satunya adalah penetapan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang membatasi wilayah-wilayah tertentu agar tidak ditambang, meskipun ada konsesi. Dengan begitu, area rentan kerusakan bisa terlindungi," ujarnya.

Selain itu, Andi Sudirman mengusulkan agar pengaturan tata ruang seluruh wilayah Sulsel berada di bawah kewenangan Pemprov Sulsel untuk memastikan pengelolaan yang lebih terkendali dan berkelanjutan.

Suasana debat publik kedua Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel di Hotel Claro Jl Ap Pettarani, Minggu (10/11/2024). (Abdiwan)
Suasana debat publik kedua Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel di Hotel Claro Jl Ap Pettarani, Minggu (10/11/2024). (Abdiwan) (Tribun-Timur.com/Abdiwan)

Pernyataan Andi Sudirman segera ditanggapi oleh Danny Pomanto yang mengkritisi kebijakan tata ruang yang dijalankan Andi Sudirman selama menjabat sebagai Gubernur Sulsel.

Danny menyoroti masalah pertambangan di wilayah Basse Sangtempe (Bastem), Luwu, yang menurutnya telah menyebabkan kerusakan lingkungan.

"Pak Andi Sudirman, Anda pernah menjabat sebagai Gubernur Sulsel. Bagaimana dengan kajian tata ruang di Bastem? Izin pertambangan yang diberikan di sana menyebabkan bencana, seperti banjir yang melanda Luwu,” kata Danny.

Danny juga mengkritik proses perencanaan tata ruang yang dianggapnya kurang melibatkan masyarakat.

Ia menyebut contoh warga di Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, yang merasa tidak dilibatkan dalam perencanaan yang berdampak besar pada kehidupan mereka.

"Saya berbicara dengan teman-teman di Seko, dan mereka mengatakan bahwa kawasan Rampi, Seko, dan Rongkong hampir selesai dipetakan, namun masyarakat tidak diajak berdiskusi," ungkapnya.

Danny menegaskan bahwa masyarakat adat, yang memiliki pemahaman mendalam tentang tanah dan wilayah mereka, harus dilibatkan dalam perencanaan tata ruang. Menurutnya, hal ini penting untuk mencegah terjadinya bencana alam yang berulang.

"Masyarakat adat memahami tanah ulayat mereka dan memiliki pengetahuan tentang pengelolaan wilayah yang bisa mencegah bencana. Jika mereka tidak dilibatkan, kita akan terus melihat kerusakan lingkungan yang berujung pada bencana," pungkas Danny.

Debat yang berlangsung sengit ini menunjukkan perbedaan pandangan kedua calon terkait pengelolaan lingkungan dan tata ruang di Sulawesi Selatan.

Sementara itu, aksi saling lempar batu antar pendukung paslon nomor urut 1 dan 2 pada pemilihan Gubernur Sulsel terjadi di Jl AP Pettarani, Makassar, Minggu siang. 

Kejadian ini terjadi menjelang debat kedua Pemilihan Gubernur Sulsel, sekira pukul 14.20 wita. 

Aksi saling lempar batu tersebut terjadi tepat di pertigaan Jl AP Pettarani-Jl Andi Djemma. 

Massa melempar ke arah lawan yang berada di pertigaan Jl AP Pettarani-Jl Raya Pendidikan. 

Begitu juga sebaliknya. 

Kondisi keos ini berlangsung sekitar 15 menit. 

Pantauan Tribun Timur, massa berbaju hitam mendominasi area. 

Aparat keamanan turun mengamankan lokasi, ratusan polisi mengepung Jl Ap Pettarani untuk mengkondisikan jalan.

Sejumlah kendaraan yang melintas juga terlihat sempat menjadi sasaran lemparan. 

Akibat kericuhan ini, Jl AP Pettarani tak bisa dilalui kendaraan. 

Para pengguna jalan terpaksa berhenti untuk menghindari kejadian tak diinginkan. 

Diketahui, debat Pilgub Sulsel kedua berlangsung di Hotel Claro Makassar Jl Ap Pettarani. 

Sesaat sebelum paslon datang, para pendukung memang sudah menunggu masing-masing jagoannya. 

Mereka menggunakan baju yang bertuliskan identitas masing-masing paslon. 

Pendukung Danny-Azhar didominasi dengan baju oranye, sementara pendukung Andi Sudirman-Fatma menggunakan baju hitam, ada juga yang pakai baju putih dan biru. (tribun-timur.com/erlan saputra/siti aminah)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved