Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilwali Makassar

Munafri Arifuddin: Makassar Butuh Program Pro Rakyat, Bukan Sekadar Branding

Munafri Arifuddin menegaskan Kota Makassar membutuhkan program-program yang berorientasi pada kepentingan rakyat.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/ERLAN SAPUTRA
Calon Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin saat paparkan visi-misi dalam dialog publik yang digelar Muhammadiyah Makassar di Kampus Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Sabtu (9/11/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Calon Wali Kota Makassar nomor urut satu, Munafri Arifuddin menegaskan Kota Makassar membutuhkan program-program yang berorientasi pada kepentingan rakyat, bukan sekadar pencitraan. 

Hal tersebut disampaikan Appi, sapaan Munafri, saat menjadi pembicara dalam dialog publik yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah dan Kebijakan Publik Pimpinan Muhammadiyah Kota Makassar di Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sabtu (9/11/2024).

Diskusi yang bertajuk 'Dialog dan Uji Publik' itu dilangsungkan di Fakultas Kedokteran (FK) Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, Gunung Sari, Kecamatan Rappocini.

Acara ini dihadiri menghadirkan beberapa panelis akademisi ternama.

Di antaranya, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unismuh Makassar, Ihyana Malik.

Lalu, Prof La Ode Husen dari dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, serta Ridwan Fawallang dan Irfan dari dosen Unismuh Makassar.

Diskusi berjalan intens dan mendalam ini juga dihadiri mahasiswa dan masyarakat umumnya.

Dengan membahas tantangan serta peluang yang dihadapi oleh daerah julukan Kota Daeng.

Baca juga: Ketua Partai Hanura: Kampanye Appi-Aliyah Selalu Membludak, Bukti Cinta Warga Makassar

Analogi Taman Bunga

Dalam penjelasannya, Appi mengibaratkan Kota Daeng sebagai taman bunga yang berwarna-warni namun penuh dengan 'semak belukar' yang menggambarkan berbagai persoalan perkotaan. 

Menurutnya, Makassar adalah kota transit dengan potensi besar di sektor jasa. 

Oleh karena itu, program-program pro-rakyat perlu diimplementasikan agar potensi ini dapat memberi manfaat langsung kepada warga, bukan sekadar terlihat baik di permukaan.

"Makassar ini harus dilihat sebagai taman bunga dengan berbagai bunga warna-warni. Namun, di dalamnya banyak semak belukar yang bisa mengganggu keindahan," kata Appi.

"Untuk itu, kita butuh 'tukang taman' yang handal, yang mampu membersihkan semak-semak ini tanpa merusak keindahan bunga-bunga yang ada," ujar tambahnya.

Menurut Appi, jika pengelolaan taman ini dilakukan dengan baik, maka "bunga-bunga" atau potensi kota ini akan menarik perhatian investor dan membawa kesejahteraan bagi warga. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved