Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Judi Online

Gawat! Ratusan Orang Dirawat di Rumah Sakit karena Judi Online

Masalah judi online kini menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia. Jumlah masyarakat yang kecanduan judi online terus meningkat berdampak pada

Editor: Edi Sumardi
DOK TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi pasien yang dirawat di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Ratusan orang dirawat di rumah sakit ini karena judi online. 

JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM - Masalah judi online kini menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia.

Jumlah masyarakat yang kecanduan judi online terus meningkat, berdampak pada kesehatan mental dan berisiko menyebabkan gangguan jiwa. 

Bahkan, beberapa kasus kecanduan judi online menyebabkan penderitanya harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit karena mengalami gangguan kejiwaan.

Menurut Dr Kristiana Siste Kurniasanti, SpKJ(K), seorang Psikiater Konsultan Adiksi sekaligus Kepala Divisi Psikiatri di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, peningkatan pasien yang dirawat akibat kecanduan judi online di RSCM selama tahun 2024 menunjukkan tren yang cukup signifikan.

Hal ini menandakan adanya lonjakan serius dalam jumlah penderita gangguan mental yang disebabkan oleh judi online.

Dr Kristiana menjelaskan bahwa kecanduan judi online bukan hanya sekadar perilaku yang sulit dikendalikan, tetapi juga berpotensi menjadi masalah kesehatan mental yang parah jika tidak ditangani dengan benar.

Judi online dapat menimbulkan dampak negatif berupa stres berkepanjangan, rasa cemas, hingga depresi berat pada penggunanya.

Dalam beberapa kasus, kecanduan ini memicu perasaan putus asa yang berujung pada isolasi sosial, dan bahkan beberapa orang mengalami delusi atau kehilangan kendali atas kenyataan.

Untuk menangani permasalahan ini, Dr Kristiana menekankan pentingnya intervensi dini dan layanan kesehatan mental yang memadai.

Baca juga: 6 Mahasiswa Ditangkap Polda Sulsel Usai Promosikan Judi Online di Instagram

Ia berharap pemerintah, bersama dengan tenaga medis, dapat bekerja sama dalam memberikan edukasi serta akses yang mudah bagi penderita kecanduan judi online agar mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.
 
"Jumlahnya itu kalau yang dirawat inap pada mendekati angka 100 dan yang dirawat jalan itu dua kali lipat dari angka yang dirawat inap," jelas dr Kristiana dalam press briefing bersama IDI, Jumat (8/11/2024).

Meski tampak mengkhawatirkan, Kristiana mengatakan hal ini menjadi pertanda baik karena kesadaran orang akan kesehatan mental semakin besar.

Kristiana meyakini jumlah ini masih sebagian kecil saja dari fenomena kecanduan judi online yang terjadi di masyarakat.

Tren judi online sendiri diketahui mulai menjamur pada 2021 ketika pandemi.

Terlebih ketika pinjaman online semakin mudah didapatkan.

Baca juga: Tersangka Kasus Judi Online Orang Dekat Eks Menkominfo

Dari riset yang dilakukan pihaknya, remaja dan dewasa muda lebih berisiko alami kecanduan judi online. Menurut dr Kristiana, hal ini dipengaruhi oleh perkembangan otak remaja yang belum sempurna seutuhnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved