Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilwali Makasar

Appi-Aliyah Gaungkan Program Strategis Atasi Ketimpangan Ekonomi di Makassar

Demikiam ditegaskan Appi dalam kampanyenya di Jalan Tinumbu, Kelurahan Layang, Kecamatan Bontoala, Rabu (6/11/2024) siang.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
dok pribadi
Pasangan Appi-Aliyah Pilwali Makassar 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi)- Aliyah Mustika Ilham (MULIA), berkomitmen mengatasi ketimpangan ekonomi yang selama ini dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Kota Makassar. 

Demikiam ditegaskan Appi dalam kampanyenya di Jalan Tinumbu, Kelurahan Layang, Kecamatan Bontoala, Rabu (6/11/2024) siang.

Ketua Partai Golkar Makassar ini mengungkapkan berbagai program unggulan. 

Program unggulan itu akan mereka terapkan untuk meningkatkan kesejahteraan warga, terutama masyarakat berpenghasilan rendah.

Program Strategis untuk Warga Makassar

Di hadapan pendukungnya, Appi mengungkapkan, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Makassar adalah ketimpangan antara masyarakat kelas atas dan menengah ke bawah. 

Menurutnya, masalah perut atau kebutuhan dasar seperti biaya hidup sehari-hari menjadi isu yang paling mendasar dan harus segera diatasi. 

Hal pertama adalah menghapuskan beban-beban yang membelenggu masyarakat, seperti iuran sampah yang setiap bulan harus dibayar. 

Terlebih, pungutan iuran sampah Rp25 ribu setiap bulan dianggap membebani warga kalangan ekonomi rendah.

Baginya, iuran sampah adalah urusan pemerintah, jadi masyarakat tidak perlu lagi terbebani biaya untuk itu.

Appi menganggap bahwa masalah persampahan merupakan urusan pemerintah, masyarakat tidak perlu lagi untuk menyisihkan uang sampah setiap bulannya.

"Ada yang bilang Rp25 ribu itu ringan. Jangan salah, jumlah itu sangat berat untuk kita yang berpenghasilan rendah. Ada juga yang bilang kalau sampah gratis nanti tidak diangkat," kata Appi.

Appi kemudian menceritakan era kepemimpinan eks Wali Kota Makassar dua periode, Ilham Arief Sirajuddin (IAS).

Di mana, IAS selama menjabat tak membebankan iuran sampah kepada masyarakat.

Bahkan, Pemkot Makassar kala itu mendapat penghargaan Adipura dari pemerintah pusat.

"Di zaman Pak IAS juga Makassar dapat penghargaan Adipura, padahal sampahnya gratis," kenang Appi.

Pemberdayaan Ekonomi Keluarga

Appi dan Aliyah juga punya komitmen akan pemberdayaan ekonomi keluarga, khususnya ibu rumah tangga.

Program ini menurutnya seringkali terlupakan dalam perencanaan ekonomi daerah. 

Dia mencontohkan, selama ini ada beberapa program pembinaan enterpreneur atau kerajinan untuk para ibu-ibu.

Namun hanya berhenti di situ, tidak ada tindak lanjut yang lebih komprehensif dan terstruktur agar mereka bisa mendapatkan uang dari skil yang mereka miliki.

"Jadi tidak boleh dilepas begitu saja. Ibu-ibu jangan khawatir, nanti kami beri pelatihan menjahit, kalau sudah bisa, ibu-ibu boleh pulang bersama mesin jahit dan modal usahanya," kata Appi.

"Kami akan bukakan jaringan penjualannya, supaya bisa membantu ekonomi keluarga," tambah Appi.

Appi-Aliyah Tawarkan Seragam Sekolah Gratis, Demi Ringankan Beban Orang Tua

Appi juga menggaungkan program penyediaan seragam sekolah gratis bagi semua siswa.

Program ini tidak hanya bertujuan meringankan beban finansial orang tua, tetapi juga mendorong disiplin belajar di kalangan pelajar Makassar.

Appi menyoroti biaya seragam setiap tahun ajaran baru kerap menjadi beban tambahan bagi banyak keluarga, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah. 

Ia menyampaikan keprihatinannya terhadap anak-anak yang merasa malu karena harus mengenakan seragam yang sudah lusuh atau tidak layak. 

"Dengan seragam gratis ini, kami ingin memastikan semua anak bisa bersekolah dengan nyaman dan tanpa rasa malu. Kami tidak ingin ada anak yang merasa rendah diri karena seragamnya," jelas Appi dalam pidatonya yang disambut antusias oleh masyarakat.

Program ini, kata Appi, akan membantu mengalihkan uang yang biasanya digunakan untuk membeli seragam ke kebutuhan rumah tangga lainnya yang lebih mendesak. 

"Biaya yang seharusnya untuk seragam bisa digunakan untuk kebutuhan lain, seperti biaya makanan, kesehatan, atau bahkan ditabung. Ini adalah bentuk nyata kepedulian kami terhadap kesejahteraan warga Makassar," tambahnya.

Namun, Appi juga menekankan bahwa program seragam gratis ini akan disertai dengan aturan ketat terkait kedisiplinan belajar siswa. 

Ia berharap, dengan fasilitas seragam gratis ini, siswa-siswa tidak lagi terlihat berkeliaran di luar sekolah pada jam belajar. 

"Kami berharap dengan adanya bantuan seragam ini, siswa lebih termotivasi untuk belajar dan orang tua pun dapat mengawasi anak-anak mereka dengan lebih baik," ujar Appi.

Menurutnya, program ini juga akan disinergikan dengan upaya peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan, termasuk melalui pengawasan dan evaluasi berkala. 

Dengan cara ini, pasangan Appi-Aliyah ingin memastikan agar setiap siswa mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan, baik dari sisi sarana maupun kedisiplinan.

"Makanya kami tawarkan seragam sekolah gratis. Namun dengan catatan, tidak ada lagi anak sekolah yang keliaran di jam belajar," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved