Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prof KH Darwis Hude Nasihati Wapres Gibran Rakabuming tentang Kejujuran Modal Hidup Dunia Akhirat

Wakil Presiden RI (Wapres) Gibran Rakabuming Raka bersama dengan Menteri Agama RI (Menag) Nasaruddin Umar melangsungkan Salat Jumat di Masjid Istiqlal

Editor: Edi Sumardi
DOK KOMPAS.COM
Wapres RI, Gibran Rakabuming Raka yang shalat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (1/11/2024). 

Gibran bersama dengan Menag RI langsung masuk ke lobby Kementerian Agama RI dan menuju ke ruang pertemuan.

Sehingga, tidak diketahui secara pasti apa yang dibahas antara Gibran Rakabuming Raka dengan Nasaruddin Umar.

Keliling masjid

Menteri Agama RI (Menag) Nasaruddin Umar juga mengajak Wakil Presiden RI (Wapres) Gibran Rakabuming Raka keliling Masjid Istiqlal, Jakarta.

Kata Nasaruddin, dirinya mengajak Gibran untuk berkeliling masjid seraya melihat beberapa fasilitas masjid termasuk ruangan khusus untuk Wapres RI.

"Nah, Pak Wapres tadi kita ajak jalan-jalan di Istiqlal ya, kan di Istiqlal ini kan juga ada ruangan VVIP ya, ada ruangan Presiden, ada ruangan Wapres," kata Nasaruddin.

Tak hanya ruangan khusus Wapres, Nasaruddin juga tadi mengenalkan kepada Gibran beberapa fasilitas lain. Termasuk kata dia, tersedianya fasilitas olahraga dan juga pusat kebugaran.

"Dan di dalam Istiqlal ini juga banyak sekali fasilitas ya, dari dalamnya ya, mungkin tidak ada di Masjid lain, misalnya gym center ya, gym center itu pusat olahraga kebugaran," tutur dia.

Tak cukup di situ, Nasruddin juga memperkenalkan soal program unggulan yang sedang digencarkan oleh pengurus Masjid Istiqlal.

Kata dia, salah satunya yakni soal pendidikan kader ulama yang secara garis besar programnya yakni mempersiapkan ulama dengan memberikan pendidikan yang tepat.

"Karena kita mempersiapkan pendidikan kader ulama, termasuk pendidikan kader ulama perempuan satu-satunya di dunia ini, dan belum ada di tempat lain," ucap Nasaruddin.

"Dan ini menjadi trend bahwa pendidikan Istiqlal di sini 6 bulan di Amerika, 6 bulan di Al-Azhar, Mesir," sambungnya.

Dengan adanya program pendidikan kader ulama ini menurut Nasaruddin, Indonesia menyiapkan orang-orang yang nantinya mahir dalam berkomunikasi dengan berbagai macam bahasa.

Sehingga kata dia, nantinya para ulama yang lahir dari program tersebut bisa menjadi penyambung informasi dari Indonesia kepada negara lainnya.

"Jadi ulama yang kita akan lahirkan di Istiqlal ini mahir bahasa Arab, mahir bahasa Inggris, sehingga diharapkan nanti menjadi penyambung lidah umat Islam dengan dunia lain," tutur dia.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved