Cekcok Loyalis Calon Bupati
Kronologi Pendukung Andi Ina dan Ulfa di Barru Cekcok Gegara Baliho, Loyalis Sampai Pindahkan Rumah
Pasalnya, pemilik lahan yang ditempati rumah pendukung Andi Ina, ternyata milik loyalis paslon nomor 2, Ulfa Nurul Huda-Mudassir Hasri Gani.
TRIBUNTIMUR.COM, BARRU - Rumah pendukung calon Bupati dan Wakil Bupati Barru, Sulawesi Selatan, Andi Ina Kartika - Abustan dipindahkan paksa.
Pasalnya, pemilik lahan yang ditempati rumah pendukung Andi Ina, ternyata milik loyalis paslon nomor 2, Ulfa Nurul Huda-Mudassir Hasri Gani.
Pemilik dua rumah panggung di Dusun Lojie, Desa Bojo, Kecamatan Malusetasi itu hanya bisa pasrah.
Rumahnya dipindahkan Jumat (1/11/2024).
Pemilik rumah, Norma menjelaskan awal mula konflik tersebut.
Berawal saat pemilik lahan, Santi melihat baliho paslon nomor 3, Andi Ina-Abustan di tempel di dinding rumah bagian depan, Norma.

"Sehingga Santi menghampiri rumah saya. Sudah dua kali Santi ke rumah saya," ujarnya saat ditemui TribunTimur.com.
"Tapi tidak ada saya waktu Santi datang pertama kalinya. Kedua kalinya Santi ketemu dengan sepupu saya dan meminta untuk mencopot baliho nomor 3 yang ditempel di rumahnya," kata Norma.
"Karena Santi mendukung nomor 2, Ulfa Nurul Huda-Mudassir Hasri Gani, sementara kami di nomor 3" bebernya.
Setelah itu, Norma mengaku mendapat telepon dari Santi dan menyinggung terkait tanah yang ditempati rumahnya.
"Sehingga saya langsung cari tukang untuk memindahkan rumahku," tandasnya.
Norma tersinggung dengan ucapan Santi.
Terutama ucapannya bahwa itu yang besar balihonya bisa memang dipindah rumahnya.
"Beda dengan rumah yang sebelahnya, kecil saja balihonya bisa dibuka saja," tambahnya.
"Cuma karena kami berkeluarga, sehingga kami memilih untuk sama-sama pindah dan tidak mungkin satu rumah saja yang pindah pasti kita sama-sama pindah rumah," ungkapnya.
"Tanpa disuruh pindah, dari awal saya memang mau pindah karena sudah ada tanahku sendiri," tutupnya.
Kedua rumah panggung tersebut dipindahkan secara gotong royong bersama warga setempat dan bersama ratusan pendukung paslon nomor 3.
Rumah tersebut dipindah ke tanah pribadinya masing-masing yang lokasinya hanya berjarak sekitar 100 meter.
Debat kedua dipindahkan ke Makassar
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan (Sulsel) Hasbullah mengumumkan, debat calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Barru akan dipindahkan ke Makassar.
Keputusan ini diambil setelah debat pertama dibatalkan akibat insiden kelistrikan mengganggu jalannya acara.
Debat kandidat tahap pertama seharusnya dilaksanakan di Gedung Islamic Center Barru, Jl Sultan Hasanuddin, Kelurahan Sumpang Binangae, pada Rabu (30/10/2024).
Namun, masalah teknis tersebut memaksa KPU Barru untuk membatalkan acara yang melibatkan tiga calon Bupati dan Wakil Bupati Barru.
Hasbullah menjelaskan, hasil kesepakatan antara KPU Barru dan para pasangan calon menyepakati pemindahan debat ke Makassar.
"Kemarin mereka bersepakat akan memindahkan ke Kota Makassar untuk debatnya karena kondisi teknis tersebut," ungkapnya saat ditemui di Gedung DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Kamis (31/10/2024).
Pertanyaan telah disiapkan untuk debat pertama, yang masih tersegel, akan dibawa ke debat kedua.
"Kami cuma mendengarkan kesepakatannya bahwa yang kemarin itu dianggap selesai sampai di situ, kemudian jika ada isu penting yang perlu dibahas, akan diakomodir dalam panelis debat kedua," tambah Hasbullah.
Menurutnya, masalah teknis yang terjadi tidak menimbulkan permasalahan lebih lanjut antara KPU Barru dan para pasangan calon.
"Secara teknis, tidak ada masalah dengan teman-teman paslon. Kendala ini benar-benar terjadi hanya karena teknis," tuturnya. (*)
Laporan jurnalis TribunTimur.com, Darullah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.