Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Debat Kandidat Cagub dan Cawagub Sulsel

Sudirman dan Danny Pomanto Adu Data Soal Kemiskinan di Debat Pilgub Sulsel

Debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) berlangsung dengan penuh ketegangan. 

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
kolase Tribun Timur
Kolase calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Danny Pomanto - Azhar Arsyad (kiri) dan Andi Sudirman Sulaiman - Fatmawati Rusdi (kanan). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) berlangsung dengan penuh ketegangan. 

Dalam debat ini, kedua pasangan calon saling mempertahankan argumen dan data terkait pencapaian program mereka selama menjabat.

Pasangan bertarung adalah Danny Pomanto - Azhar Arsyad dan Andi Sudirman Sulaiman - Fatmawati Rusdi. 

Pada sesi debat, panelis mengajukan pertanyaan tentang strategi untuk mengatasi kemiskinan dan membangun kelembagaan yang efektif.

Andi Sudirman menjawab dengan percaya diri, menekankan pentingnya koordinasi antara provinsi dan kabupaten/kota.

 "Waktu menjabat, kami selalu melakukan rapat koordinasi sebelum menetapkan wilayah ekstrem," ujarnya di Hotel Four Points By Sheraton, Jl Andi Djemma, Kota Makassar, Senin (28/10/2024).

Ia mengklaim bahwa selama pemerintahannya, angka kemiskinan turun dari 9 persen saat pandemi menjadi 8,07 persen. 

"Ini termasuk ekstrim dan diapresiasi secara nasional," tambahnya.

Namun, Danny Pomanto membantah data tersebut. 

Ia mengungkapkan bahwa tingkat kemiskinan di Sulsel pada tahun 2022 mencapai 8,63 persen, meningkat menjadi 8,70 persen pada tahun 2023. 

"Saya kira kalau statistik itu pasti naik, jadi saya kira itu tidak tepat dibilang turun," tegas Danny Pomanto

Menanggapi bantahan itu, Andi Sudirman kembali menjelaskan bahwa data yang digunakannya berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS). 

"Kalau kita lihat data kemiskinan lewat BPS pada tahun 2021 waktu saya PJ Gubernur itu 8,78, lalu pada 2022 sedikit turun ke 8,66, dan pada tahun 2023 8,70, ini artinya ada penurunan," jelasnya.

Ia juga menyebutkan data pengangguran di Sulsel yang menunjukkan penurunan dari 5,7 persen pada tahun 2021 menjadi 4,33 persen pada tahun 2023.

"Terakhir, untuk Kota Makassar, angka pengangguran 13 persen, lebih tinggi dibanding kami," ungkapnya.

Debat ini mencerminkan persaingan ketat antara kedua calon.

Data dan fakta menjadi senjata utama dalam argumen mereka. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved