Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Debat Kandidat Cagub dan Cawagub Sulsel

Azhar Arsyad Blak-blakan Sebut Andi Sudirman Gagal dalam Pelayanan Publik

Calon Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Azhar Arsyad blak-blakan menyinggung bahwa Andi Sudirman Sulaiman telah gagal dalam pelayanan publik.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun Timur
Suasana diskusi publik pemilihan Gubernur Sulsel di Four Point Hotel by Sheraton Makassar Jl Andi Djemma, Senin (28/10/2024)  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Calon Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Azhar Arsyad blak-blakan menyinggung bahwa Andi Sudirman Sulaiman gagal dalam hal memberikan pelayanan publik. 

Hal itu disampaikan oleh Azhar Arsyad saat merespon atau menanggapi pernyataan Andi Sudirman Sulaiman sekaitan dengan tema reformasi birokrasi dalam debat publik Pemilihan Gubernur Sulsel di Four Point hotel by Sheraton Makassar Jl Andi Djemma, Senin (28/10/2024). 

Dalam pertanyaan yang disusun oleh Panelis, dituliskan bahwa hasil penilaian kepatuhan penyelenggaraan pelayanan publik 2023 tingkat Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan masuk zona kuning kategori C. 

Sulsel ranking 27 dari 34 provinsi di Indonesia, hal ini mengakibatkan kualitas pelayanan publik tidak profesional sehingga berpotensi terjadinya penyalahgunaan kewenangan dan perilaku korup. 

Inti pertanyaannya ialah sejauh mana pasangan calon berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik pada aspek infrastruktur dan sumber daya manusia. 

Andi Sudirman lalu menjawab dengan bantahan menggunakan data bahwa nilai MCP Sulsel diangka 91 persen.

Paslon Danny Pomanto-Azhar Arsyad dan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi adu gagasan di debat perdana Pilgub Sulsel, Jl Andi Djemma, Makassar, Senin (28/10/2024) malam.
Paslon Danny Pomanto-Azhar Arsyad dan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi adu gagasan di debat perdana Pilgub Sulsel, Jl Andi Djemma, Makassar, Senin (28/10/2024) malam. (Tribun Timur)

"Itu KPK yang menilai kemudian nilai kami untuk indeks pelayanan publik kami di atas rata-rata nasional 4,34. Ini Saya berhitung 2023, waktu saya masih Gubernur saya menggunakan e-catalog (belanja fisik) khusus untuk konstruksi, " tuturnya. 

Sehingga dalam melakukan program jalan, pemerintah tidak perlu lagi menunggu proses lama yang dilakukan melalui prosedur lelang. 

Kemudian dengan adanya digitalisasi, sistem pengadaan barang dan jasa Pemprov Sulsel diklaim mendapatkan apresiasi terbesar, dan menjadikan Sulawesi Selatan menjadi zona pembelajaran untuk e-catalog untuk konstruksi di bidang pelayanan pengadaan barang dan jasa.

Andi Sudirman juga menyampaikan bahwa Pemprov Sulsel mengedepankan merit system dalam mengelols ASN. 

Merit system Pemprov Sulsel diklaim mendapatkan peringkat enam, artinya kata Sudirman, Pemprov Sulsel menjadi percontohan. 

"Artinya bahwa apa yang kami lakukan reformasi birokrasi dan digitalisasi telah mempercepat akses layanan untuk pembangunan dan bagaimana memajukan Sulawesi Selatan yang lebih baik," paparnya. 

Pernyataan Andi Sudirman kemudian disanggah oleh Calon Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 1, Azhar Arsyad. 

Kata Azhar, berbicara reformasi birokrasi, fungsi dan substansinya adalah pelayanan. 

"Pertanyaannya tadi bagaimana pelayanan selama ini yang buruk, kan itu pertanyaannya, soal PTSP, soal adminduk (administrasi dan kependudukan), pengadaan barang dan jasa, rumah Sakit daerah, kan itu sebenarnya poinnya," ujar Azhar. 

"Jadi kalau misalnya jawab pertanyaan itu dan kemudian dijawab pengalaman, itu berarti ada masalah kan, ini masalahnya sekarang yang muncul ini kemudian dijawab pengalaman yang lalu itu berarti bahwa ya kalau kita mau jujur berarti gagal dong kemarin," bantah Azhar. (*) 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved