Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Lima Prajurit Kopassus Jadi Menteri, Wamen, dan Sekretaris Kabinet Prabowo-Gibran

Sosok dan sepak terjang lima prajurit Kopassus jadi menteri, wakil menteri, dan sekretaris kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran

Editor: Ari Maryadi
Tribun Timur
Kolase prajurit Kopassus masuk kabinet Prabowo-Gibran. 

Dia menjalani pelatihan infanteri dan pasukan khusus sebelum bergabung dengan unit tersebut.

Dalam karirnya kemudian, ia juga menerima pendidikan militer lanjutan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat dari tahun 1999 hingga 2000, dan Sekolah Staf Angkatan Bersenjata Malaysia pada tahun 2011.

Herindra memperoleh gelar master di bidang intelijen dan hubungan internasional dari Universitas Salford pada tahun 1994, dan gelar master di bidang ilmu sosial dari Universitas Nasional Malaysia pada tahun 2011

4. Mayor Teddy Indra Wijaya

Mayor (Inf.) TNI Teddy Indra Wijaya (lahir 14 April 1989) atau yang lebih dikenal dengan Mayor Teddy, adalah seorang perwira menengah TNI Angkatan Darat berdarah Jawa-Minahasa yang menjabat sebagai Sekretaris Kabinet Indonesia pada Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sejak 21 Oktober 2024 hingga sekarang.

Teddy Indra Wijaya lahir pada 14 April 1989 di Manado, Sulawesi Utara.

Ia merupakan putra dari pasangan Kolonel Inf. (Purn) Giyono dan Mayor Caj (K) Patris R.A. Rumbayan.[2]

Karier Teddy di TNI bermula sebagai Komandan Peleton 3,2,1 di Kopassus sebelum ditunjuk menjadi Ajudan Kepala Staf Umum TNI dan beberapa jabatan militer lain setelah itu termasuk Asisten Ajudan Presiden Joko Widodo dan Ajudan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sempat memutasi Teddy menjadi Wakil Komandan Batalyon Infanteri 328/Dirgahayu melalui Keputusan Kasad nomor Kep. 137/II/2024 tertanggal 26 Februari 2024.

Namun, Teddy tetap mendampingi Prabowo sebagai Ajudan Menhan, sebelum akhirnya Prabowo menunjuk Teddy menjadi Sekretaris Kabinet RI pada Kabinet Merah Putih.

Pendidikan militer

Teddy sudah menunjukkan ketertarikannya pada dunia militer sejak dini.

Ia menempuh pendidikan di SMA Taruna Nusantara, Magelang sehingga lulus pada tahun 2007.

Ia meraih S1 di Universitas Jenderal Achmad Yani pada tahun 2012, dan S2 Kajian Terorisme di Universitas Indonesia pada tahun 2021.

5. Lodewijk Freidrich Paulus

Lodewijk Freidrich Paulus (lahir 27 Juli 1957) yang menjabat sebagai Wakil Menteri Koordinator Politik dan Keamanan sejak tanggal 21 Oktober 2024 dalam Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Dia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat periode 2021—2024.

Selain itu juga beliau merupakan putra daerah Sulawesi Utara yang berasal dari Langowan.

Paulus dilahirkan pada tanggal 27 Juli 1957 di Manado dari keluarga Minahasa.

Ayahnya bernama Estefanus Jeremias dan ibunya bernama Len Bagij.

Ia mengawali pendidikannya pada tahun 1964 di sebuah sekolah dasar yang dikelola oleh organisasi Muhammadiyah dan lulus pada tahun 1970.

Setelah itu, ia mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Manado hingga tahun 1973.

Ia kemudian pindah ke kota Palu di Sulawesi Tengah dan dimasukkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri Palu.

Karier militer awal

Setelah menamatkan pendidikan sekolah menengah atas pada tahun 1976, Paulus mendaftarkan diri dan diterima sebagai siswa AKABRI.

Ia lulus dari AKABRI dan dilantik pada tahun 1981.

Paulus menjalani kursus singkat dalam bidang infanteri selama beberapa bulan setelah ia dilantik.

Ia bergabung dengan kesatuan Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha, sekarang Kopassus) usai menamatkan kursus tersebut dan ditempatkan sebagai komandan salah satu peleton.

Kariernya di Kopassus menanjak, mulai dari komandan sub tim, tim, batalyon, dan grup, hingga ia diangkat sebagai Komandan Detasemen Khusus 81 pada tahun 2001.

Dua tahun menjabat sebagai orang nomor satu di Detasemen Khusus 81, Paulus dipindahkan ke luar lingkungan Kopassus.

Ia dipindahkan ke Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan di Sumatera Utara dan mengemban jabatan sebagai Asisten Operasi Kepala Staf Daerah Militer (Asops Kasdam) dari tahun 2003 hingga 2005 dan Komandan Resimen Induk Daerah Militer (Danrindam) dari tahun 2005 hingga 2006. 

Dari Sumatera Utara, Paulus dimutasi kembali ke Jakarta untuk menjabat sebagai Komandan Resor Militer 052/Wijayakrama.

Di tengah masa jabatannya, Paulus terpilih menjadi komandan upacara penurunan bendera dalam upacara HUT Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2006.

Setelah satu tahun bertugas sebagai danrem, pada tanggal 5 Oktober 2007, Paulus dimutasi ke Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat sebagai Direktur Latihan.

Paulus menyerahkan jabatan danrem kepada Kolonel Inf. Sonny Widjaja pada tanggal 29 Januari 2008.

Sesuai dengan jabatan barunya, Paulus memperoleh kenaikan pangkat menjadi brigadir jenderal.

Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus

Pada tanggal 23 Oktober 2009, Panglima TNI mengeluarkan surat keputusan yang mengangkat Paulus sebagai Komandan Jenderal Kopassus, menggantikan Pramono Edhie Wibowo.

Jabatan tersebut secara resmi diserahkan kepada Paulus dalam upacara yang dilangsungkan di Markas Komando Kopassus pada tanggal 4 Desember 2009.

Pangkat Paulus kemudian dinaikkan menjadi mayor jenderal dua minggu setelah serah terima jabatan.

Ia menjabat hingga digantikan oleh Wisnu Bawa Tenaya pada tanggal 15 September 2011.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved