Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Debat Kandidat Cagub dan Cawagub Sulsel

Netralitas 7 Panelis Debat Pilgub Sulsel Jadi Atensi Khusus Bawaslu

Mengusung tema "Peningkatan Kesejahteraan dan Pelayanan Publik yang Aksesibel dan Responsif."

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/ERLAN SAPUTRA
Ketua Bawaslu Sulsel, Mardiana Rusli. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulsel atensi khusus pada netralitas tujuh panelis yang akan bertugas dalam debat Calon Gubernur-Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) Sulsel 2024.

Debat perdana dilangsungkan di Hotel Four Points by Sheraton, Jl Andi Djemma, Kecamatan Rappocini, Makassar, Senin (28/10/2024) pukul 20.00 WITA.

Mengusung tema "Peningkatan Kesejahteraan dan Pelayanan Publik yang Aksesibel dan Responsif."

Ketua Bawaslu Sulsel, Mardiana Rusli, menegaskan bahwa integritas para panelis harus terjaga sepenuhnya demi menciptakan debat yang adil dan bebas dari konflik kepentingan. 

Bawaslu juga akan memastikan bahwa tidak ada afiliasi antara panelis dan dua paslon yang akan beradu gagasan.

Dua paslon Pilgub Sulsel itu, yakni pasangan nomor urut satu, Danny Pomanto-Azhar Arsyad dan pasangan nomor satu dua, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi.

Mardiana menyatakan bahwa proses debat harus berlangsung sesuai prinsip-prinsip profesionalisme. 

Dalam hal ini, metodologi debat akan diawasi ketat oleh Bawaslu agar dapat mengukur kapasitas paslon secara obyektif. 

“Kami harap debat dapat berjalan baik dan metodologinya diperhatikan secara serius,” ujar Mardiana Rusli saat ditemui di Kantor Bawaslu Sulsel, Jl AP Pettarani Makassar, Senin (28/10/2024) siang.

"Kemudian kepada panelis, kapasitas dan orang-orang yang memiliki garansi secara integritas dan tidak berafiliasi dari paslon yang akan berkompetisi di debat nanti," tambahnya.

Selain memperhatikan integritas panelis, Bawaslu Sulsel juga mengimbau kepada paslon untuk mengorganisir pendukung yang hadir dalam debat. 

Mardiana mengingatkan terkait potensi ada kericuhan atau masalah yang timbul akibat kurangnya pengendalian pendukung.

Jika hal itu terjadi, maka bisa berimplikasi pada citra paslon serta kelancaran pelaksanaan debat yang digelar oleh KPU Sulsel.

Terkait hal ini, Mardiana juga menyatakan bahwa manajemen pendukung menjadi salah satu aspek keamanan yang tidak dapat diabaikan.

Ia berharap para paslon mampu menjaga ketertiban dan mengendalikan massa pendukung dengan baik untuk mencegah potensi konflik. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved