Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dekan FISIP Unair Berubah Pikiran! Pembekuan BEM Dicabut Gegara Ini

Pembekuan itu dampak karangan bunga BEM yang berisi sentilan untuk Presiden Prabowo Subianto dan Wakilnya, Gibran Rakabuming.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Postingan tanda tangan pengurus BEM FISIP Unair di dokumen Berita Acara menyikapi pembekuan BEM FISIP Unair oleh Dekan FISIP Unair di Instagram, Sabtu, 26 Oktober 2024. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, berubah pikiran.

Prof Dr Drs Bagong Suyanto MSi, sebelumnya bekukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unair.

Pembekuan itu dampak karangan bunga BEM yang berisi sentilan untuk Presiden Prabowo Subianto dan Wakilnya, Gibran Rakabuming.

Isinya ucapan satire atas pelantikan Presiden Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka.

Karangan bunga itu dipasang, Selasa (22/10/2024) lalu dan menyita perhatian publik.

Lantaran isinya satire, karangan bunga itu menjadi viral.

Namun belakangan pembekuan menuai kontra.

Prof Bagong Suyanto pun berubah pikiran.

Pembekuan itu resmi dicabut oleh Dekanat.

Keputusan ini diumumkan melalui akun Instagram resmi BEM FISIP Unair.

Latar Belakang Pembekuan

Pembekuan BEM FISIP Unair terjadi setelah pemasangan karangan bunga yang berisi ucapan selamat atas pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2024.

Karangan bunga tersebut mengandung kritik satire yang memicu reaksi dari pihak Dekanat.

Setelah pertemuan antara Presiden BEM FISIP dan Dekanat pada pukul 09:00 WIB, surat pembekuan resmi dicabut.

Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah, mengungkapkan harapannya agar mahasiswa dapat belajar menyampaikan kritik secara kreatif.

"Kami sudah merencanakan karya seni satire ini dua minggu sebelum pelantikan presiden," ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Jatim, Deni Wicaksono, juga menanggapi situasi ini, menyatakan bahwa pembekuan organisasi mahasiswa tidak seharusnya menjadi respons terhadap kritik.

"Aspirasi mahasiswa harus dihormati dan ditanggapi dengan dialog," tegasnya.

Pertemuan dengan Dekanat

Dekanat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) mengelar pertemuan terbatas dengan perwakilan pengurus BEM FISIP Unair,Senin (28/10/2024).

Dani Achmad Wiraharmana, Dirjen Kajian Strategis BEM FISIP mengungkapkan penetapan pembekuan BEM FISIP ini masih menjadi pertanyaan bagi pengurus BEM.

Pasalnya tidak ada keterangan lebih lanjut pelanggaran mana yang dilakukan oleh BEM FISIP Unair dalam menyampaikan kritiknya.

"Prof Bagong (Dekan FISIP) memang mengundang audiensi agar bisa menemukan titik tengah dari pembekuan ini. Jika tidak ada titik tengah tentunya kami akan melakukan kajian lagi,"ujarnya.

Menurut Dani, dengan pembekuan BEM maka akan merugikan mahasiswa karena banyak kegiatan yang selama ini diikuti mahasiswa. 

Namun, menurutnya sebelum memulai pertemuan, Dekan FISIP Unair, Prof Dr Drs Bagong Suyanto MSi sempat menjelaskan sekilas jika pembekuan ini bukan pada lembaga tetapi pada fungsional pengurus BEM yang dianggap bertanggung jawab atas pemasangan karangan bunga.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi Etik FISIP Unair melakukan pemanggilan pada BEM FISIP Unair pada Kamis (24/10) untuk meminta klarifikasi terkait kepemilikan karya seni satire berbentuk karangan bunga yang dipasang di taman barat FISIP yang berujung pada pembekuan BEM FISIP pada Jumat (25/10).

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) konsisten mengkaji pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia selama satu periode kepengurusan kabinet Panca Aksara BEM Fisip Unair.

Hal ini diungkapkan Presiden BEM Fisip Unair, Tuffahati Ullayyah ketika dikonfirmasi Tribun Jatim terkait pemasangan karya seni satire berbentuk karangan bunga yang ditujukan untuk memberi ucapan selamat atas pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih di Taman Barat FISIP

"Kami ada kajian ilmiahnya tetapi belum kami publikasi, selama satu periode ini kami gencar mengawal isu pelanggaran HAM,"ungkapnya, Minggu (27/10/2024).

Dikatakan Tuffa, melalui Kementerian Politik dan Kajian Strategis pihaknya telah melakukan berbagai diskusi dan kajian.

Termasuk merencanakan karya seni satire terkait dilantiknya presiden RI Prabowo Subianto dan Wakilnya.

"Kami sudah merencanakannya 2 minggu menjelang pelantikan presiden,"lanjutnya.

Ia berharap, melalui kajian dan karya seni satire tersebut, mahasiswa bisa belajar untuk menyampaikan kritik secara kreatif.

Sayangnya, karya seni tersebut berujung pembekuan BEM FISIP Unair.

Diberitakan sebelumnya, Kamis Ketua Komisi Etik FISIP Unair melakukan pemanggilan pada BEM FISIP Unair untuk meminta klarifikasi terkait kepemilikan karya seni satire berbentuk karangan bunga yang dipasang di taman barat FISIP yang berujung pada pembekuan BEM FISIP.

Pemasangan karangan bunga itu dilakukan pada Selasa (22/10) pukul 15.00. Dan sekitar pukul 18.45 karangan bunga tersebut ditarik karena hujan.

Namun, karena ditempatkan di lokasi strategis yang banyak dilewati warga kampus, karangan bunga ini kemudian viral di platform X dan Tiktok serta mendapat dukungan banyak mahasiswa.

Prof Bagong dinilai bertanngung jawab

Prof Bagong dianggap bertanggung jawab atas pembekuan BEM FISIP Unair.
 
Awalnya, BEM FISIP Unair memasang karangan bunga satire atas pelantikan Prabowo - Gibran, Selasa (22/10/2024)

Karangan bunga itu, dipasang di lokasi strategis sehingga banyak direkam mahasiswa dan viral di media sosial.

Tak berselang lama, pada Kamis (24/10/2024), Ketua Komisi Etik Fakultas melakukan pemanggilan kepada BEM FISIP Unair untuk meminta klarifikasi terkait kepemilikan karangan bunga tersebut.

Lantas, Jumat (25/10/2024) pukul 09.03 WIB, Presiden dan Wakil Presiden BEM FISIP Unair bersama Menteri Kajian Politik dan Kajian Strategis memenuhi panggilan Komisi Etik Fakultas.

Sore harinya, pukul 16.13 WIB, BEM FISIP Unair memperoleh surat elektronik (surel) Nomor 11048/TB/UN3.FISIP/KM.04/2024 dari pihak dekanat.

Surat itu menyatakan BEM FISIP Unair dibekukan.

Mengenai pembekuan terhadap BEM FISIP, Bagong Suyanto enggan memberikan banyak komentar.

Ia hanya membenarkan akan ada pertemuan dengan pihak BEM FISIP pada Senin (28/10/2024).

"Senin konfirmasi dengan media setelah pertemuan dengan BEM," ungkap Bagong dilansir Surya.co.id, Minggu (27/10/2024).

Sosok Bagong Suyanto

Dikutip dari laman resmi fisip.unair.ac.id, Bagong Suyanto lahir di Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur, pada 6 September 1966.

Ia merupakan guru besar sekaligus pengajar di Departemen Sosiologi, FISIP Unair.

Dinukil dari situs Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), Bagong menyelesaikan pendidikan S1 sampai S3 di Unair.

Ia memperoleh gelar S1 pada tahun 1988, gelar S2 pada 1999, dan gelar S3 pada 2012.

Sejauh ini, Bagong sudah menulis dan mempublikasikan puluhan buku dan penelitian mengenai isu-isu sosial, masalah kemiskinan dan pembangunan, serta hak-hak anak.

Ia juga aktif dalam berbagai program pemerintah untuk menangani isu sosial terkini.

Berbagai posisi yang pernah didudukinya, yakni konsultan UNICEF (United Nations Children's Fund) untuk program penanganan anak-anak rawan (Children in Need of Special Protection) dan Wakil Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Lalu, Koordinator Bidang Kemasyarakatan Dewan Pakar Provinsi Jawa Timur serta konsultan berbagai lembaga sosial lainnya, seperti Lembaga Perlindungan Anak Jawa Timur dan Wahana Visi.

Ia juga cukup sering diundang dalam acara-acara diskusi maupun seminar yang diselenggarakan di berbagai daerah di Indonesia maupun luar negeri.

Kekayaan Bagong Suyanto

Bagong Suyanto terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2023.

Berdasarkan data dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Bagong Suyanto memiliki kekayaan sebesar Rp9.376.850.000 (Rp9,3 miliar).

Kekayaan itu terdiri dari beragam aset, seperti tanah dan bangunan.

Bagong tercatat memiliki dua aset tanah dan bangunan di Surabaya dengan nilai Rp4.900.000.000.

Ia juga mempunyai alat transportasi dan mesin, yakni dua mobil seharga Rp425.000.000.

Selain itu, Bagong memiliki harta bergerak lainya sebesar Rp10.000.000, surat berharga senilai Rp2.305.600.000, serta kas dan setara kas sejumlah Rp1.818.750.000.

Adapun dalam situs LHKPN Bagong Suyanto, tertulis memiliki hutang sebanyak Rp82.500.000.

Alumni murka

Alumni Universitas Airlangga (UNAIR) menyoroti pembukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Mereka dibekukan lantaran memesan karangan bunga ucapan selamatan kepada Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto -Gibran Rakabuming Raka.

Surat pembukuan melalui surat elektronik (surel) Nomor 11048/TB/UN3.FISIP/KM.04/2024 dari pihak dekanat, Jumat (25/10/2024).

Dalam karangan bunga berisikan sindiran kepada Presiden terpilih.

"Selamat atas dilantiknya Jenderal bengis pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3, sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi, Jenderal TNI Prabowo Subianto Djojohadikusumo (Ketua Tim Mawar) - Gibran Rakabuming Raka (Admin Fufufafa. Dari: Mulyono (Bajingan Penghancur Demokrasi)'.

Kelompok Jaringan Arek Ksatria Airlangga (JAKA) menyayangkan keputusan pembekuan Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga (Unair) oleh pihak Dekanat.

"Itu saya kira berlebihan," kata Ketua JAKA Teguh Prihandoko, Minggu (27/10/2024).

Keputusan pembekuan BEM FISIP Unair merupakan buntut dari pemberian ucapan selamat kepada Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tersebut saat ini menjadi perhatian publik dan menjadi buah bibir.

Teguh mengungkapkan, para alumni yang tergabung JAKA itu juga sudah mendengar keputusan itu.

Seluruhnya, menyayangkan dan prihatin terhadap apa yang terjadi kepada BEM FISIP Unair itu.

Teguh mengatakan, seharusnya kampus menjadi tempat yang ramah untuk mahasiswa bisa menyuarakan pendapat dan ekspresi. Sebab hal itu sebagai cerminan budaya demokrasi. Terlebih bagi mahasiswa FISIP yang dia akui dari dulu terkenal punya pemikiran kritis.

Menurut Teguh, Dekanat FISIP sedianya bangga memiliki mahasiswa yang kritis dan peka.

Sehingga, Teguh menegaskan dia tidak sependapat dengan keputusan pembekuan BEM FISIP. Dia khawatir dan mempertanyakan apakah kebebasan berpendapat di kampus kini sudah luntur.

"Harusnya penyampaian pendapat dan ekspresi semacam itu biarkan saja, tidak perlu ditanggapi sampai sejauh ini," ungkap Teguh yang merupakan Alumnus Fakultas Ekonomi Unair ini.

Keputusan Dekanat yang membekukan BEM FISIP Universitas Airlangga (Unair) turut ditanggapi oleh pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim.

Kekisruhan ini disebut perlu dihentikan dengan mencabut pembekuan BEM FISIP Unair oleh Dekanat.

Kronologis BEM FISIP Dibekukan

Berdasarkan berita acara yang dibagikan di instagram @bemfisipunair, pemasangan karangan bunga itu dilakukan, Selasa (22/10/2024) pukul 15.00 WIB lalu. Kemudian sekitar pukul 18.45 WIB karangan bunga tersebut ditarik karena hujan.

Namun karena ditempatkan di lokasi strategis yang banyak dilewati warga kampus, karangan bunga ini kemudian viral di platform X dan Tiktok serta mendapat dukungan banyak mahasiswa.

Kemudian, Kamis (24/10/2024), Ketua Komisi Etik Fakultas melakukan pemanggilan kepada BEM FISIP Unair untuk meminta klarifikasi terkait kepemilikan karangan bunga tersebut.

Pada Jumat (25/10/2024) pukul 09.03 WIB, Presiden BEM Fisip Unair bersama wakil dan menteri kajian politik dan kajian strategis memenuhi panggilan Komisi Etik Fakultas. 

Sorenya, pukul 16.13 WIB, BEM FISIP Unair mendapat surel yang dikirim melalui alamat email dekanat. Suret Nomor 11048/TB/UN3.FISIP/KM.04/2024 itu menyatakan BEM FISIP Unair dibekukan.

Pesiden BEM Fisip Unair, Tuffahati Ullayyah mengungkapkan, BEM FISIP sejak awal struktural kabinet Panca Aksara terbentuk berkomitmen menciptakan kebermanfaatan untuk seluruh Civitas Akademika FISIP Unair.

Hal ini termasuk menumbuhkan jiwa kritis dan peka sosial kepada mahasiswa.

"Adapun janji kami hampir seluruhnya terwujud melalui puluhan program kerja dan agenda yang telah terlaksana dan sedang dilaksanakan. Termasuk pembuatan karya seni satir ini," kata Tuffahati.

Dikatakannya, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penguatan internal karena belum ada proses diskusi lebih lanjut dengan Dekan FISIP perihal surat pemberitahuan pembekuan BEM

Pihaknya sepakat untuk tidak menyerah dalam memproses keadilan bagi seluruh fungsionaris dan tetap melanjutkan tugasnya sampai waktu demisioner yang telah ditentukan.

"Komunikasi terakhir, konfirmasi besok (Senin, 28/10/2024) ada pertemuan dengan dekan pukul 08.00 WIB,," tegasnya. (*)

Sumber: Tribun Jatim

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved