Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perintis Pondok Pesantren Al Insyirah Bagi Kisah Bangun Pesantren di Tengah Keterbatasan

Abd Halim Amsur, pendiri Masjid dan Pondok Pesantren Al Insyirah di Kelurahan Tana Lemo, Kecamatan Bontobahari. 

|
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Sukmawati Ibrahim
dok pribadi
Abd Halim Amsur, perintis Masjid & Pondok Pesantren Al Insyirah di Kelurahan Tana Lemo, Kecamatan Bontobahari, saat berbagi pengalaman membangun pondok pesantren di tengah keterbatasan. 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, BONTOBAHARI - Membangun pondok pesantren maju dan berkembang tidak semudah dibayangkan.

Banyak pondok pesantren di Bulukumba menghadapi tantangan berat dalam proses perkembangannya.

Salah satu perintis pondok pesantren merasakan hal ini adalah Abd Halim Amsur, pendiri Masjid dan Pondok Pesantren Al Insyirah di Kelurahan Tana Lemo, Kecamatan Bontobahari. 

Meskipun dihadapkan pada berbagai keterbatasan, ia tetap bersemangat berjuang untuk mewujudkan visinya.

"Memulai karena Allah Swt, jangan mundur karena makhluk,” ujar Halim, Rabu (23/10/2024) kepada TribunBulukumba.com.

Ia menegaskan bahwa pondok pesantren ini adalah wadah untuk mengembangkan dakwah Islam secara universal, dan setiap langkahnya selalu didampingi oleh Allah Swt.

Halim menekankan pentingnya kesungguhan dan niat yang tulus dalam berbuat.

 "Jika kita benar-benar murni karena Allah Swt, maka kita harus memantaskan diri untuk selalu ditolong-Nya dengan cara melakukan amal kebaikan," katanya.

Ia menjelaskan bahwa dalam pembangunan fisik, dukungan dari donatur biasanya datang dari orang-orang yang digerakkan hatinya oleh Allah Swt. 

"Maka, perbaiki kedekatan dengan Allah Swt agar tidak ada alasan untuk berhenti bergerak hanya karena kita sendiri yang tidak punya dana," lanjutnya.

"Jujur saja, kami memulai perintisan pondok pesantren yang dimulai dari masjid pada Sabtu, 9 September 2023, bukan karena kami memiliki uang yang cukup, tetapi karena motivasi kuat untuk membangun rumah Allah Swt dan benar-benar bergantung kepada-Nya," ungkapnya.

Halim menambahkan bahwa tempat maksiat pun kadang memiliki rezeki untuk pembangunannya. 

"Apalagi jika itu untuk rumah-Nya," tegasnya.

Di Bulukumba, terdapat lebih dari 20 pondok pesantren dikelola lembaga keagamaan dan perorangan, namun banyak yang kondisinya masih memprihatinkan. 

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pengelola pondok pesantren di daerah tersebut. (*)

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved