Awal Terbentuknya Komunitas JKOC, Dari Hobi hingga Sejarah di Balik Mobil Jeep
JKOC merupakan komunitas pecinta mobil Jeep, berdiri sejak 2013 memiliki 200 member di Sulsel.
Penulis: M Yaumil | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - JK Owner Celebes (JKOC) telah berjalan selama 10 tahun dan akan merayakan hari lahirnya yang ke-11 pada 18 Desember mendatang.
Tiga penggagas JKOC bertandang ke kantor Tribun Timur di Jl Cendrawasih, Kota Makassar, Selasa (22/10/2024).
Untuk menyambut Harla, JKOC akan melaksanakan tour ke beberapa daerah sekaligus membagikan bantuan sosial kepada masyarakat.
JKOC merupakan komunitas pecinta mobil Jeep.
Berdiri sejak 2013 memiliki 200 member di Sulsel.
Mobil Jeep merupakan kendaraan yang telah ada sejak era perang dunia kedua.
Beberapa negara juga menggunakan mobil Jeep jadi alat transportasi pada masa peperangan tersebut.
Setiap pemilik mobil Jeep memiliki cerita dibaliknya khususnya dari kesejarahan.
Penasehat JKOC, Yudi Prabowo bercerita awalnya ada 15 orang pengguna mobil Jeep yang memiliki kesamaan hobi.
Belasan orang awal inilah yang menggagas terbentuknya JKOC.
“Terkumpul di awal sekira 15 owner, akhirnya terbentuklah komunitas ini,” katanya.
“Teman-teman membeli history, kita bercerita tentang merek ini yang lahirnya dari zaman perang dunia II,” tambahnya.
Jeep salah satu produk tua yang telah digunakan pada perang dunia II.
Tidak salah memang bahwa pemilik Jeep baik keluaran baru atau lama, mempunyai cerita unik.
Sejarah melekat pada kendaraan asal Amerika tersebut.
Hal tersebut yang menjadi daya tariknya.
“Menurut cerita teman-teman, kalau beli Jeep jangan beli kenyamanannya, tapi akan menemukan cerita baru pengalaman baru itulah mungkin yang buat teman-teman mau beli,” jelas Yudi.
Ketua Umum JKOC, Edo mengatakan rasa kekeluargaan sangat kental di komunitas tersebut.
Member berasal dari berbagai kalangan dan profesi.
Namun karena kecintaan pada hobi.
Member dapat larut dan cair dalam kebersamaan.
“Kita awalnya penghobi yang sama salah satu komunitas mobil Jeep ajang tempat kumpul sharing dan kebersamaannya yang luar biasa,” katanya.
Komunitas ini juga menjunjung tinggi rasa saling menghargai.
Tidak ada pembedaan karena status sosial.
Di berharap JKOC bisa terus mengaspal dan bertambah besar.
“Tidak ada yang dispesialkan jadi puji tuhan bisa awet sampai sekarang mudah-mudahan kedepannya bisa lanjut terus,” ujar Edo.
“Meskipun teman-teman sibuk, tapi Alhamdulillah masih sempat meluangkan waktunya sehingga disitu terjalin kebersamaan saling membantu,” pungkasnya.(*)
Laporan Kontributor Tribun-Timur.com, M Yaumil
Sulsel Genjot Pembentukan TTIS di 22 Daerah, Target Rampung September |
![]() |
---|
Diwakili Asisten III Firman Pagarra, Wali Kota Makassar Raih Penghargaan Baznas Award 2025 |
![]() |
---|
Wakil Ketua MPR RI Kupas Tuntas Urgensi Transisi Energi dalam Kuliah Umum di UMI |
![]() |
---|
110 Tim Berkompetisi Dalam Merdeka Cup SMP Telkom Makassar |
![]() |
---|
Remaja Putri di Makassar Korban TPPO, Dipaksa Melayani dan Hanya Diberi Rp50 Ribu Sekali Kencan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.