Menteri dari Sulsel
Rekor! Prabowo Subianto Terbanyak Angkat Menteri dari Sulsel, Sudah 31 Putra Sulsel Masuk Kabinet
Sebanyak 8 menteri dan wakil menteri pada Kabinet Merah Putih berdarah Bugis dan Makassar, Sulsel. Mereka adalah Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menhan
Penulis: Edi Sumardi | Editor: Edi Sumardi
Pada Kabinet Pembangunan I (6 Juni 1968 - 28 Maret 1973), Mursalin diangkat menjabat Menteri Tenaga Kerja, M Jusuf Menteri Perindustrian.
Karier Mursalin sebagai menteri hanya sampai pada Kabinet Pembangunan I.
Sementara M Jusuf masih menduduki jabatan menteri pada Kabinet Pembangunan II (28 Maret 1973 - 29 Maret 1978), Kabinet Pembangunan III (29 Maret 1978 - 19 Maret 1983) sebagai Menhankam dan Panglima ABRI sekaligus menyandang pangkat Jenderal TNI.
Pada Kabinet Pembangunan III, Soeharto mulai mengangkat teknokrat pesawat kelahiran Parepare, 25 Juni 1936, Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi RI.
Karier M Jusuf sebagai menteri juga berakhir pada Kabinet Pembangunan III.
Lalu, Soeharto mengangkat Jusuf lainnya dari Sulsel sebagai menteri hingga Wakil Presiden RI, yaitu Jusuf Habibie.
Jusuf Habibie seorang diri menteri dari Sulsel pada Kabinet Pembangunan IV (19 Maret 1983 - 23 Maret 1988), Kabinet Pembangunan V (23 Maret 1988 - 17 Maret 1993), dan Kabinet Pembangunan VI (17 Maret 1993 - 14 Maret 1998).
Pada Kabinet Pembangunan VII (14 Maret 1998 - 21 Mei 1998), Jusuf Habibie tak lagi jabat menteri sebab pada saat itu dia diangkat menjadi Wakil Presiden RI mendampingi Soeharto.
Soeharto dan Jusuf Habibie mengangkat 2 putra Sulsel jadi menteri, Tanri Abeng sebagai Menteri Pendayagunaan BUMN dan Quraish Shihab sebagai Menteri Agama.
Soeharto kemudian lengser setelah 32 tahun berkuasa.
Fase perkembangan demokrasi Indonesia masuk ke era Reformasi.
BJ Habibie jadi Presiden RI ke-3, jumlah menteri dari Sulsel bertambah jadi 3.
Pada Kabinet Reformasi Pembangunan (21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999) yang dipimpin Habibie, putra Sulsel jadi menteri, yakni Yunus Yosfiah sebagai Menteri Penerangan, Tanri Abeng sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN/Kepala Badan Pengelola BUMN, dan A Muhammad Ghalib sebagai Jaksa Agung.
Sejarah mencatat, pada era Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menjabat Presiden RI ke-4, pada Kabinet Persatuan Nasional (26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001), jumlah menteri dari Sulsel ada 6, walau masa jabatan Gus Dur tak sampai 2 tahun.
Mereka adalah Basri Hasanuddin sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan, Alwi Shihab sebagai Menteri Luar Negeri, Erna Witoelar sebagai Menteri Permukiman dan Pengembangan Wilayah/Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Ryaas Rasyid sebagai Menteri Negara Otonomi Daerah/Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Baharuddin Lopa sebagai Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Indonesia/Jaksa Agung.
Jadi Wamen, Putra Gowa Dzulfikar Ahmad Tawalla 'Banjir' Karangan Bunga dari Pejabat Jeneponto |
![]() |
---|
9 Persen Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Dikuasai Orang Sulsel |
![]() |
---|
Dua Alumni UMI Makassar Jadi Menteri dan Wamen Prabowo, Plt Rektor Prof Hambali Thalib Bangga |
![]() |
---|
Profil Nasaruddin Umar, Putra Sulsel Jadi Menteri Agama Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Putra Sulsel Anis Matta Wakil Menteri Luar Negeri, Dzulfikar Ahmad Tawalla Wamen Perlindungan PMI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.