Headline Tribun Timur
Dzulfikar di Perlindungan Pekerja Migran, Anis Matta Wamen Luar Negeri
Dzulfikar A Tawalla adalah pria yang lahir di Sungguminasa, Kabupaten Gowa pada 28 April 1987.
TRIBUN-TIMUR.COM - Putra daerah dari Sulawesi Selatan, Dzulfikar A Tawalla dan Anis Matta, resmi ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Wakil Menteri. Keduanya dilantik hari ini di Istana Negara.
Kedua putra daerah asal Sulsel tersebut yakni, Dzulfikar A Tawalla yang ditunjuk sebagai Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Imiggran.
Sedangkan Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta, ditunjuk sebagai Wakil Menteri Luar Negeri.
Dzulfikar A Tawalla adalah pria yang lahir di Sungguminasa, Kabupaten Gowa pada 28 April 1987.
Dia dikenal sebagai putra ulama kharismatik asal Gowa, KH Ahmad Tawalla, yang juga aktif di Muhammadiyah.
Baca juga: 2 Mayor 1 Lettu Masuk Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
Ia menyelesaikan pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi di Sulawesi Selatan.
Sementara Anis Matta merupakan aktivis politik asal Kabupaten Bone. Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gelora, salah satu partai pendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 lalu.
Nama-nama kabinet yang diberi nama Kabinet Merah Putih tersebut diumumkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto malam tadi.
Saat membacakan nama-nama menteri dan wakil menteri, Prabowo didampingi oleh wakilnya, Gibran Rakabuming dan Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad.
Prabowo membentuk kabinet berisi lebih dari 40 kementerian. Hal ini didasari hasil revisi UU Kementerian yang menghapus batas jumlah kementerian yang sebelumnya sebanyak 34 kementerian.
Sejumlah menteri era Jokowi-Ma'ruf diketahui kembali masuk kabinet Prabowo-Gibran, mulai dari Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, hingga Agus Harimurti Yudhoyono.
Selain itu, Prabowo juga mengisi kabinetnya dengan sejumlah nama dari kalangan akademisi hingga selebritas.
Salahs atu sosok yang menjadi perhatian publik adalah, nama Mayor Teddy Indra Wijaya. Ia merupakan ajudan Prabowo Subianto.
"Mayor Teddy Indra Wijaya, Sekretaris Kabinet," ujar Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10) malam.
Teddy yang mengenakan batik coklat pun maju ke depan dan memberi hormat kepada Prabowo saat namanya diumumkan sebagai seskab.
Mayor Teddy merupakan sosok yang selalu melekat dengan Prabowo sejak menjadi Menteri Pertahanan, kampanye Pemilihan Presiden 2024, hingga saat ini.
Adapun posisi seskab sebelumnya diduduki oleh politikus PDI-P Pramono Anung pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Resmi Presiden
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka secara resmi menjadi presiden dan wakil presiden periode 2024-2029.
Keduanya resmi menjadi presiden dan wakil presiden setelah dilantik di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10).
Sebelum dilantik, Prabowo dan Gibran membacakan sumpah jabatan di hadapan Pimpinan MPR dan anggota DPR.
"Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden RI dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala Undang-Undang dan peraturan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa," kata Prabowo.
Setelah Prabowo, giliran Gibran yang mengucapkan sumpah janji jabatan wakil presiden.
"Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Wakil Presiden RI dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala Undang-Undang dan peraturan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa," ucap Gibran.
Usai pelantikan, Prabowo tampil di atas panggung menyampaikan pidato pertamanya sebagai Presiden RI. Ia berbicara dengan nada tinggi tanpa teks.
Dalam pidatonya, Prabowo tidak meyinggung soal keberlanjutan Ibu Kota Negara (IKN).
Prabowo lebih banyak menyinggung banyak isu, mulai dari kemiskinan, korupsi, ketahanan pangan hingga konflik di Palestina.
IKN merupakan proyek yang digagas oleh Presiden Joko Widodo. Jokowi berencana memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur.
Proyek pembangunan IKN sendiri telah menghabiskan Rp 51,4 triliun sejak 2022 hingga Agustus 2024.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Komarudin Watubun, menilai keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) belum menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.
“Pak Prabowo tidak menyebut IKN dalam pidatonya karena beliau memprioritaskan apa yang menjadi prioritas hari ini," kata Komarudin saat ditemui di kompleks gedung DPR, Ahad, 20 Oktober 2024.
Menurut dia, Prabowo tidak memprioritaskan pembangunan IKN merupakan sikap yang realistis mengingat kondisi keuangan negara yang terbatas.
"Tahun depan kita harus membayar utang jatuh tempo Rp 800 triliun lebih, ini beban-beban yang harus diselesaikan Pak Prabowo. Jadi saya pikir sikap itu bagian dari prioritas mana yang penting dan mana yang tidak," katanya.
Komarudin mengatakan memaksakan pembangunan IKN di tengah kondisi keterbatasan anggaran hanya akan menambah beban utang.
"Karena kondisinya seperti ini, pengaruh geopolitik tentu juga akan menguras tenaga. Belum lagi saat ini kita punya utang yang totalnya Rp 8.400 triliun," ujarnya.
Prabowo sendiri ketika masih menjabat Menteri Pertahanan sempat mengatakan akan melanjutkan pembangunan IKN di masa kepemimpinannya.
"Saya sudah berkali-kali sampaikan, bahwa saya bertekad untuk melanjutkan, kalau bisa menyelesaikan,” kata Prabowo di IKN, Senin, 12 Agustus 2024, seperti dikutip dari Antara.
Prabowo menyatakan hal itu saat ditanya oleh wartawan Istana Kepresidenan kala meninjau Embung MBH di Kawasan Inti Pusat Pemerintah IKN.
“Pak Jokowi saya kira sudah mengambil peran sejarah, beliau yang inisiasi, minimal saya lanjutkan, kalau bisa saya ikut yang menyelesaikan,” kata Prabowo.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.