Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2024

25 Ribu Konstituen Zulfikar Limolang di Lutra Bakal Menangkan Danny-Azhar di Pilgub Sulsel

Setelah itu, Azhar kemudian berdialog dengan masyarakat, ia memulai dengan memaparkan rencananya di bidang pendidikan. 

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Cawagub Sulsel Azhar Arsyad melakukan kampanye dialogis di Lutra tepatnya di Kecamatan Baebunta, Minggu (20/10/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Calon Wakil Gubernur Sulsel, Azhar Arsyad melanjutkan perjalanan kampanye dialogisnya di Kabupaten Luwu Utara, Minggu (20/10/2024). 

Azhar mengawali kampanye dialogisnya di Lutra tepatnya di Kecamatan Baebunta.

Daerah ini merupakan kampung halaman Anggota DPRD Sulsel Fraksi PKB, Zulfikar Limolang.

Zulfikar Limolang diketahui berhasil mendulang 25.622 suara pada Pemilihan Legislatif (Pileg) Februari lalu.

Modal suara tersebut akan dikoordinir kembali untuk memenangkan Danny-Azhar di Pilgub Sulsel. 

"Terimakasih kepada bapak-ibu yang telah menang bersama saya pada Pileg kemarin. Tapi sekarang kita mau menang lagi di Pilgub, bisa bapak-ibu?," ucap Zulfikar yang juga Ketua Desk Pilkada PKB Sulsel. 

Dengan respon cepat, ratusan warga serentak menjawab "siap,".

Setelah itu, Azhar kemudian berdialog dengan masyarakat, ia memulai dengan memaparkan rencananya di bidang pendidikan. 

Ia berkata kalau pendidikan saat ini harus dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat.

Kata Azhar, tidak ada lagi anak-anak di desa yang putus sekolah karena alasan biaya.

"Kami bersama pak Danny telah menciptakan program pendidikan yang bisa diakses oleh semua golongan masyarakat. Jadi nanti tidak ada lagi alasan karena biaya untuk tidak melanjutkan pendidikan," ucap Azhar.

Ia menerangkan bahwa dengan adanya program tersebut, kualitas sumber daya manusia di Sulsel bisa dikembangkan.

Dengan begitu, kualitas sumber daya manusia dapat menjadi modal besar untuk mengelola sumber daya alam yang ada di desa-desa.

Dengan begitu, diharapkan tidak ada lagi anak desa yang menjadi buruh kasar kalau ke kota mencari nafkah. 

Melainkan punya skill yang bisa digunakan ataupun menggunakan skill itu mengembangkan secara mandiri desanya.

"Karena pendidikan ini penting untuk kualitas sumber daya manusia kita di desa. Jadi tidak adalagi orang di desa ke kota menjadi buruh kasar, minimal kita bisa mengelola desa kita dengan kualitas itu," tutupnya. (*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved