Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kabinet Prabowo

Prabowo Panggil 107 Calon Menteri hingga Wamen, Berasal dari 4 Klaster dan Penuhi 5 Kriteria

Dari 107 calon pembantu Prabowo itu, orang partai politik mendominasi. Mereka yang datang memiliki keunggulan masing-masing dan memenuhi 5 kriteria.

|
Editor: Ansar
Tribunnews.com
Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto mengumpulkan para calon anggota kabinet di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sekira 107 orang untuk calon menteri, wakil menteri dan kepala badan telah dipanggil Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Dari 107 calon pembantu Prabowo itu, orang partai politik mendominasi.

Mereka yang datang memiliki keunggulan masing-masing dan memenuhi lima kriteria.

Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin mengatakan sosok profesional yang masuk ke kabinet Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka bisa datang dari mana saja.

Selama ahli di bidangnya, baik dari kalangan partai politik (parpol) atau non parpol, dia adalah sosok profesional.

"Kita lihat saja nanti jumlahnya dan kuantitasnya (sosok profesional). Berapa persentasenya ketika diumumkan atau saat dilantik. Karena, soal zaken dilihat dari kepakarannya yang mendominasi mengisi kursi-kursi kabinet Prabowo-Gibran," kata Ujang, Rabu(16/10/2024).

Ujang mengkategorikan nama-nama yang dipanggil terdiri atas empat klaster.

Klaster pertama dari kalangan parpol. Lalu klaster kedua dari profesional atau ahli atau pakar.

Selanjutnya, klaster ketiga dari loyalis Prabowo. Klaster terakhir dari tim sukses atau relawan.

"Wajar karena sudah berjuang dengan Prabowo lama. Kalau punya kualitas, silakan saja," kata Ujang.

Ujang berharap Prabowo benar-benar memilih jajaran menterinya atas dasar lima kriteria.

Hal ini karena Prabowo selalu mengkampanyekan pemerintahan yang tak korupsi tak main APBN atau APBD.

"Maka, kriteria pertama yang harus dilakukan adalah mencari sosok yang punya integritas. Sosok yang jujur," kata Ujang.

Menurut dia, jika ingin bicara pemerintahan yang bersih, maka sosok yang harus dicari adalah sosok yang jujur.

"Bisa juga Prabowo meminta mereka meneken pakta integritas untuk tidak korupsi, jadi seandainya korupsi mereka bisa disikat," kata Ujang.

Kriteria kedua, berpijak pada pidato Prabowo yang selalu ingin membangun kabinet zaken atau kabinet kerja, maka harus dicari figur yang betul-betul ahli.

"Betul-betul sosok profesional agar selaras dengan apa yang diinginkan Pak Prabowo," kata dia. Ujang melihat banyak pakar yang dipanggil ke kediaman Prabowo.

Kriteria ketiga, lanjut Ujang, adalah sosok yang loyal. Loyalnya tunggal kepada presiden, bukan kepada ketua umum parpol.

"Biasanya kalau sosok yang dari parpol loyalnya dua, ke ketum iya ke presiden iya. Banyak yang masuk KPK karena loyal ke partai dan jadi ATM partai. Makanya, harus tunggal ke presiden," kata Ujang.

Kriteria keempat, harus punya leadership yang kuat.

Alasannya, seorang menteri memimpin birokrasi yang rumit dan berat.

"Nah, leadership ini dibutuhkan agar mampu membawa lokomotif perubahan di kementeriannya itu," kata dia.

Dan kriteria kelima, seorang menteri paling tidak harus punya hubungan bagus dengan kalangan atas serta dekat dengan masyarakat. Dekat dengan publik, mampu mengkomunikasikan apapun kinerjanya.

107 nama calon pembantu Prabowo

Untuk selengkapnya berikut 107 calon menteri dan wakil menteri yang dipanggil Prabowo ke kediamannya:

Calon Menteri

  1. Ketua DPP Partai Gerindra, Prasetyo Hadi
  2. Waketum Golkar, Sugiono
  3. Pengusaha, Widiyanti Putri Wardhana
  4. Aktivis, Natalius Pigai
  5. Waketum PAN, Yandri Susanto
  6. Waketum Gerindra, Fadli Zon
  7. Politisi Golkar, Nusron Wahid
  8. Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf
  9. Politisi Gerindra, Maruarar Sirait
  10. Politisi PKB, Abdul Kadir Karding
  11. Waketum Golkar, Wihaji
  12. Sekjen Demokrat, Teuku Riefky Harsya
  13. Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono
  14. Sekretaris Pusat Muslimat NU, Arifatul Choiri Fauzi
  15. Mendagri, Tito Karnavian
  16. Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan
  17. Akademisi, Satryo Soemantri Brodjonegoro
  18. Akademisi, Yassierli
  19. Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra
  20. Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia
  21. Sekum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti
  22. Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar
  23. Wakapolri, Komjen Agus Andrianto
  24. Wamen ATR/BPN, Raja Juli Antoni
  25. Menperin, Agus Gumiwang
  26. Mensesneg, Pratikno
  27. Penjabat Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk
  28. Politisi Demokrat, Iftitah Sulaeman
  29. Politisi Golkar, Maman Abdurrahman
  30. Akademisi, Rachmat Pambudy
  31. Sekjen Kemendag, Budi Santoso
  32. Eks Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono
  33. Sekjen Kementerian PUPR, Raden Dodi Priyono
  34. Dirjen Planologi KLHK, Hanif Faisol Nurofiq
  35. Ketua DPD, Sultan Bachtiar Najamudin
  36. Imam Besar Masjid Istiqlal, Nazarudin Umar
  37. Mentan, Andi Amran Sulaiman
  38. Menteri BUMN, Erick Thohir
  39. Menpora, Dito Ariotedjo
  40. Menkes, Budi Gunadi Sadikin
  41. Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto
  42. Menkeu, Sri Mulyani
  43. Eks istri Ahok, Veronica Tan
  44. Dewan Komisaris PLN, Dudy Purwagandhi
  45. Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas
  46. Plt Sekjen Kemhan, Donny Ermawan Taufanto
  47. Menteri Investasi/BKPM, Rosan Roeslani
  48. Wamenhan, Muhammad Herindra
  49. Politisi Golkar, Meutya Hafid
     
    Calon Wakil Menteri dan Kepala Badan

1. Bima Arya (PAN)

2. Viva Yoga (PAN)

3. Anis Matta (Gelora)

4. Zulfikar A. Tawalla (Ketua PP Pemuda Muhammadiyah)

5. Isyana Bagoes Oka (PSI)

6. Pramono (Eks Seskab)

7. Budiman Sudjatmiko

8. Chrstiana Aryani (Golkar)

9. Aminnudin Maruf (eks Stafsus Jokowi)

10. Kartika Wiroatmojo (Wamen BUMN)

11. Dony Oskaria (Injourney)

12. Arrmanatha Nasir (Dubes NY)

13. Immanuel Ebenezer (relawan)

14. Angga Raka (Wamenkominfo)

15. Fahri Hamzah (Gelora)

16. Todo Tua Pasaribu (TKN)

17. Yuliot Tanjung (Wamen Investasi)

18. Ossy Dermawan (Demokrat)

19. Muhammad Syafii (Gerindra)

20. Nezar Patria (Wamenkominfo

21. Diana Kusumastuti (PUPR)

22. Helfi Yuni Moraza (Komisaris LEN)

23. Giring Ganesha (PSI)

24. Purwadi (Polri)

25. Juri Ardiantoro (KSP)

26. Afriansyah Noor (Wamenaker)

27. Otto Hasibuan (Advokat)

28. Diaz Hendropriyono

29. Ferry Juliantono (Gerindra)

30. Agus Jabo (Prima)

31. Silmy Karim (Dirjen Imigrasi

32. Taufik Hidayat (atlet)

33. Atip Latiful Hayat (akademisi Unpad)

34. Dahnil Azhar Simanjutak (Jubir Menhan)

35. Faisol Riza (PKB)

36. Budi Arie (Menkominfo)

37. Stella Christie (Ilmuwan)

38. A. Riza Patria (Gerindra)

39. Eddy Hiraji (Wamenkumham)

40. Didit Herdiawan (Purn TNI)

41. Bambang Eko (Stafsus Kemenhan)

42. Dudung (Eks Kasad)

43. Diah Roro Esti (Golkar)

44. Mugianto (KSP)

45. Lodewijk F. Paulus (Golkar)

46. Raffi Ahmad (Artis)

47. Gus Miftah (pendakwah)

48. Mardiono (PPP)

49. Ahmad Rida Sahbana (Garuda)

50. Suntana (Kabaintelkam)

51. Haikal Hasan Baras (Relawan)

52. Irfan Yusuf (Gerindra)

53. Suhaisil Nazara (Wamenkeu I)

54. Thomas Djiwandono (Wamenkeu II)

55. Fazar Riza Ulhaq (Muhammadiyah)

56. Yovie Widianto (Artis)

57. Hasan Nasbi (Kepala CPO)

58. Anggito Abimanyu (akademisi)

(Tribunnews.com)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved