Profil KH Nasaruddin Umar Putra Sulsel Dipanggil Prabowo untuk Jadi Menteri
Profil Prof KH Nasaruddin Umar putra Sulsel dipanggil presiden terpilih Prabowo Subianto untuk jadi menteri ke depan
TRIBUN-TIMUR.COM -- Profil Prof KH Nasaruddin Umar putra Sulsel dipanggil presiden terpilih Prabowo Subianto untuk jadi menteri ke depan.
Pria kelahiran Ujung, Dua Boccoe, Bone 23 Juni 1959 itu datang memenuhi undangan Prabowo Senin (14/10/2024) malam.
Prof KH Nasaruddin Umar datang memakai baju batik berwarna emas.
Ia tiba sekitar pukul 18.45 di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Prof KH Nasaruddin Umar adalah Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta.
Ia terpilih menjabat Wakil Menteri Agama di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terpatnya tahun 2011 sampai 2014.
KH Nasaruddin Umar lulusan UIN Alauddin Makassar.
Kini KH Nasaruddin Umar masuk bursa calon menteri kabinet Prabowo-Gibran.
Apalagi KH Nasaruddin Umar sudah menghadap ke Prabowo.
Pertemuannya dengan Prabowo pun tak berlangsung lama. Sekira pukul 19.41 WIB, Nasaruddin pun keluar dari rumah Prabowo.
Dia mengaku sangat kaget ketika dipanggil Prabowo. Tak terbayang dalam benaknya jika dirinya diminta bantuan dalam masa pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.
"Saya betul betul sangat surprise ya, saya gak nyangka dan saya kaget, saya gak pernah membayangkan. Saya baru pulang juga dari MoU dengan Al-Azhar Mesir kemarin baru pulang," kata Nasaruddin kepada wartawan.
Baca juga: Sosok 3 Tokoh Sulsel Dipanggil Prabowo untuk Jadi Menteri
"Tiba-tiba saya dapat undangan dari presiden terpilih pak Prabowo, saya diminta untuk membantu beliau di periode yang akan datang," sambungnya.
Nasaruddin mengatakan sebelum dihubungi oleh ajudan Prabowo, saat itu dia tengah menyantap sajian berbuka puasa.
"Jam tadi abis buka puasa ya, jam 6 saya sedang buka puasa 'pak bisa dipanggil bapak'," ucapnya.
Lebih lanjut, Nasaruddin Umar siap jika memang akhirnya diminta untuk menjadi menteri kabinet Prabowo-Gibran.
"Tapi kok kenapa saya ikut panggil, gak pernah nyangka gak pernah membayangkan. Kita hanya bekerja profesional di bidang saya di Istiqlal dan di perguruan tinggi sebagai dosen dan menghadiri pertemuan pertemuan keagamaan internasional," tuturnya.
Profil Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar lahir di Ujung Bone, Sulawesi Selatan, 23 Juni 1959 sehingga saat ini usianya 63 tahun.
Nasaruddin Umar menikah dengan Helmi Halimatul Udhma dan dikaruniai tiga anak.
Mereka adalah Andi Nizar Nasaruddin Umar, Andi Rizal Nasaruddin Umar, dan Cantik Najda Nasaruddin Umar.
Nasaruddin Umar menghabiskan masa kecilnya di Sulawesi Selatan dan menimba ilmu di berbagai tempat.
Satu di antaranya di Pondok Pesantren As'adiyah yang berpusat di Sengkang, Wajo.
Ponpes ini merupakan lembaga pendidikan tertua di Sulawesi Selatan yang didirikan oleh ulama besar Sulawesi Selatan, AGH Muhammad As'ad al-Bugisi gelar Puang Aji Sade.
Lulus dari Pondok Pesantren As'adiyah, Nasaruddin Umar lantas melanjutkan pendidikan di IAIN Alauddin Ujung Pandang jurusan Fakultas Syari'ah pada 1980 dan mendapat penghargaan sebagai mahasiswa teladan.
Nasaruddin Umar lantas melanjutkan pendidikan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta baik di jenjang strata 2 (S2) maupun jenjang strata 3 (S3).
Nasaruddin Umar juga pernah menjadi mahasiswa di Kanada dan Belanda saat menjalani program doktoral.
Berikut pengalaman pendidikan Nasaruddin Umar, dikutip dari istiqlal.or.id:
SDN 6 tahun, di Ujung-Bone 1970
Madrasah Ibtida’iyah 6 tahun, di Pesantren As’adiyah Sengkang, 1971.
PGA 4 Thn, di pesantren As’adiyah Sengkang, 1974
PGA 6 Thn, di Pesantren As’adiyah Sengkang 1976
Sarjana Muda , Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1980
Sarjana Lengkap (Sarjana Teladan) Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1984
Program S2 (tanpa tesis) IAIN syarif Hidayatullah Jakarta, 1990-1992.
Program S3 (alumni Terbaik) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan disertasi tentang” Perspektif Jender Dalam al-qur’an, 1993-1998.
Visiting Student di Mc Gill University canada, 1993-1994
Visiting Student di Leiden University Belanda, 1994/1995
Mengikuti Sandwich program di Paris University Perancis, 1995
Pernah melakukan penelitian kepustakaan di beberapa perguruan tinggi di Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Belanda, Belgia,
Italia, Ankara, Istanbul, Srilanka, Korea Selatan, saudi Arabia, Mesir, Abu Dhabi, Yordania, Palestina, dan Singapore, Kualalumpur, Manila.
Sosok Nasaruddin Umar juga dikenal sebagai ulama sekaligus akademisi yang pernah berkarier di sejumlah tempat.
Mengutip dari staff.uinjkt.ac.id, Nasaruddin Umar berstatus sebagai PNS dosen dengan pangkat IV/e golongan pembina utama.
Pada 12 Januari 2002, Nasaruddin Umar juga dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Tafsir pada Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selain menjadi guru besar, ia menjabat sebagai Rektor Universitas Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur'an (PTIQ).
Sementara itu, ia pernah menjabat sebagai Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama periode 2006-2012.
Kemudian pada 2012, Nasaruddin Umar diangkat menjadi Wakil Menteri Agama RI hingga 2014.
Penulis buku Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Quran itu juga merupakan pendiri organisasi lintas agama untuk Masyarakat Dialog antar Umat Beragama.
Nasaruddin Umar juga menjadi anggota dari Tim Penasehat Inggris-Indonesia yang didirikan oleh mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair.
Jabatan non-akademisi yang pernah diemban Nasaruddin Umar adalah Komisaris PT Balai Pustaka selama 2008-2012, Dewan Pengawas Perusahaan Umum (Perum) Percetakan Uang Republik Indonesia tahun 2012-2013, dan Dewan Pengawas Perum Jaminan Kredit Indonesia tahun 2014-2016.
Sejak 13 Oktober 2017, Nasaruddin Umar diangkat sebagai Komisaris Bank Mega Syariah.
Terbaru pada 18 April 2023, Nasaruddin Umar diangkat menjadi Komisaris Independen pada Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar Dipanggil Prabowo Usai Buka Puasa: Sangat Surprise
Promo SUPER, Bawa Pulang Motor Honda dengan DP Rp1 Juta |
![]() |
---|
Ibas Janjikan Bonus hingga Rp100 Juta Bagi Atlet Lutim Peraih Medali Emas Porprov Sulsel |
![]() |
---|
6 Hal Harus Diperhatikan Pelajar saat Naik Motor |
![]() |
---|
Apa Peran Jufri Rahman? KI Panggil Sekprov Sulsel Sengketa Toserba Pengayoman vs Disnakertrans |
![]() |
---|
1 Kena Reshuffle, Ini Daftar Alumni Kampus Makassar Menteri dan Wamen Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.