Demo di Sinjai
Di-PHP Legislator, Demonstran Rusak Meja dan Kursi Ruang Paripurna DPRD Sinjai
Padahal anggota DPRD dan perwakilan Pemda sudah sepakat akan menemui demonstran setelah sholat Jumat.
Penulis: Muh Ainun Taqwa | Editor: Sudirman
“Kita sudah dua kali dikasih begini namun tidak ada hasilnya,” kata salah seorang massa aksi, Sholihin.
Bawa Spanduk
Para demonstran membawa spanduk saat melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRD Soppeng.
Dengan tulisan “tolak penetapan kawasan hutan negara di tanah adat kami”.
Dan “segera sahkan RUU masyarakat adat 10 tahun Jokowi abaikan hak-hak masyarakat adat”.
Para massa aksi ada yang duduk hingga berdiri di meja anggota DPRD Sinjai.
Menurut AMAN Sinjai, 10 tahun Jokowi gagal memimpin Republik Indonesia (RI).
Pasalnya Jokowi mengabaikan hak-hak masyarakat adat.
“Menagih itikad baik negara terhadap pengakuan dan perlindungan masyarakat adat sebagai jalan keluar konfilik tenurial berkepanjangan,” kata salah seorang massa aksi, Solihin.
Dalam aksinya AMAN Sinjai juga menyampaikan beberapa tuntutan.
Yakni, segera sahkan RUU masyarakat adat, tolak UU KSDAHE, tolak UU KUHP.
Selanjutnya tolak Sertifikasi HPL wilayah adat, tolak penetapan kawasan hutan Negara di wilayah adat dan tolak proyek geothermal.
Solihin mengaku menyuarakan tuntutan hak masyarakat adat yang ada di Kabupaten Sinjai,” katanya.
Alasan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Tolak Pembangunan Geothermal di Sinjai Sulsel |
![]() |
---|
VIDEO: Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Rusak Fasilitas Gedung DPRD Sinjai |
![]() |
---|
VIDEO: Massa Duduki DPRD Sinjai Tuntut Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Adat |
![]() |
---|
Masyarakat Adat Sinjai Sebut 10 Tahun Jokowi Gagal Membangun |
![]() |
---|
Massa AMAN Sinjai Duduki DPRD Sinjai: Tuntut Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Adat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.