Maulid Nabi di Biringkanaya Makassar, Aliyah Janji Hidupkan Kembali Tradisi Pengajian di Rujab

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Calon Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, berkomitmen untuk menghidupkan kembali pengajian mingguan dan majelis taklim di Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota Makassar.

Komitmen ini disampaikan saat ia menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kecamatan Biringkanaya di Daya Fest, Daya, pada Selasa (8/10/2024).

Cawali pendamping Munafri Arifuddin (Appi) ini menekankan pentingnya melestarikan tradisi keagamaan. Menurutnya, majelis taklim berfungsi sebagai sarana untuk memperkuat iman dan menjaga silaturahmi antar warga.

"Kami akan mengadakan pengajian mingguan di Rujab Wali Kota dan mengaktifkan kembali kegiatan keagamaan yang sudah lama vakum," ungkapnya di hadapan ratusan peserta.

Mantan Ketua TP-PKK Makassar ini menyatakan bahwa kegiatan keagamaan merupakan kunci dalam membina spiritualitas masyarakat. 

"Makassar tidak hanya dikenal sebagai kota besar, tetapi juga sebagai kota yang kaya dengan nilai-nilai keagamaan," kata Aliyah.

"Pengajian dan majelis taklim di Rujab akan kami hidupkan kembali sebagai wujud kepedulian kami terhadap aspek moral dan spiritual warga," tambah mantan Anggota DPR RI dua periode ini.

Acara Maulid yang diadakan oleh BKMT Biringkanaya ini dihadiri oleh berbagai tokoh agama dan masyarakat. 

Tausiyah yang disampaikan oleh Ustaz Amri menekankan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari, yang memperkuat pesan Aliyah tentang pentingnya menjaga tradisi keagamaan.

Wiwiek Purnama Ningsi, Ketua BKMT Biringkanaya, menyambut baik inisiatif Aliyah. 

"Kami sangat mendukung langkah Ibu Aliyah untuk kembali menghidupkan majelis taklim," ucapnya.

"Ini yang sudah lama kami rindukan, dan kami siap membantu agar kegiatan ini bisa berjalan dengan baik."

Kehadiran Aliyah di acara tersebut dinilai sebagai bentuk perhatian langsung terhadap kebutuhan masyarakat akan wadah keagamaan. 

"Majelis taklim adalah ruang untuk belajar agama, berdiskusi, dan memperkuat tali persaudaraan antar warga," lanjut Aliyah.

Ia mendorong agar kegiatan ini dapat lebih aktif dan rutin di berbagai lokasi, tidak hanya di Rujab. 

Program ini mendapatkan dukungan luas dari berbagai kalangan, khususnya ibu-ibu anggota BKMT, yang mengapresiasi komitmen Aliyah dalam menghidupkan kembali tradisi lama yang bermanfaat bagi masyarakat.

Pengajian mingguan di Rujab Wali Kota, menurut Aliyah, akan melibatkan berbagai kelompok masyarakat, mulai dari kaum ibu hingga generasi muda.

"Kami ingin majelis taklim ini menjadi sarana yang inklusif bagi semua kalangan, tanpa terbatas pada usia atau latar belakang tertentu," tegasnya.

Aliyah berharap pengajian dan majelis taklim dapat berfungsi sebagai alat untuk membangun karakter masyarakat Makassar yang religius, toleran, dan berwawasan luas. 

"Ini bukan sekadar ritual, tetapi bagian dari upaya membangun peradaban yang lebih baik," ujarnya.

Ia juga mengajak para tokoh agama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan keagamaan ini.

Mengingat peran ulama sangat penting dalam membimbing dan memberikan pencerahan kepada masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan kehidupan modern.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya Aliyah untuk mendekatkan diri dengan masyarakat. 

"Sebagai pemimpin, kami harus selalu hadir di tengah masyarakat, mendengarkan kebutuhan mereka, dan memberikan solusi nyata. Kami berharap pengajian mingguan ini bisa menjadi salah satu sarana untuk lebih dekat dengan warga," tutupnya.(*)