Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kabinet Prabowo

Bocoran Terbaru, Pertemuan Megawati dan Prabowo Sudah Terjadwal, Pengamat: Ada Peluang 50-50

Terbaru, pertemuan Megawati dengan presiden terpilih Prabowo dikabarkan akan dilakukan dalam waktu dekat.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Presiden terpilih, Prabowo Subianto. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Prabowo dan Megawati dikabarkan bakal bertemu sebelum 10 Oktober 2024.

Jelang pelantikan Prabowo sebagai Presiden Indonesia 2024-2029, kabar pertemuannya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri makin ramai.

PDIP juga belum menentukan sikap apakah bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran atau menjadi oposisi.

Sebelumnya, PDIP melempar sinyal jadi opisisi.

Namun belakangan, kabar oposisi itu mulai redup hingga muncul lagi kabar jika PDIP bakal gabung ke pemerintahan.

Bahkan sudah disebut, disiapkan jatah kursi menteri.

Terbaru, pertemuan Megawati dengan presiden terpilih Prabowo dikabarkan akan dilakukan dalam waktu dekat.

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan, dirinya mendapat informasi pertemuan keduanya dilakukan sebelum tanggal 10 Oktober, atau 10 hari sebelum pelantikan Prabowo-Gibran tanggal 20 Oktober 2024.

"Dari keterangan Pak Prabowo kan menyebutkan rencananya akan dilakukan sebelum pelantikan. Ada bocoran sebelum tanggal 10 Oktober," kata Yunarto dikutip Tribun dalam program Kompas Siang, Jumat (4/10/2024).

Dirinya menjelaskan, jika pertemuan dilakukan sebelum pelantikan maka harapan stabilitas politik saat transisi pergantian kepemimpinan akan berlangsung guyub seperti keinginan Prabowo.

"Istilah yang biasa disampaikan Pak Prabowo yaitu demokrasi guyub. Tapi bisa diartikan jika bertemu sebelum pelantikan jangan-jangan sudah ada kesepakatan PDIP masuk kabinet," ujarnya.

Seperti yang diketahui, Prabowo akan mengumumkan anggota kabinetnya langsung setelah dilantik.

Namun Yunarto menilai ada juga peluang Megawati memaknai pertemuan nanti hanya sebatas silaturahmi.

"Ada peluang 50-50, membaca Ibu Mega dalam sikap politiknya ada peluang juga PDIP di luar pemerintah," ujarnya.

Namun Yunarto berharap jika jadi atau tidaknya keputusan PDIP bergabung atau di luar pemerintah tidak diumumkan sebatas konferensi pers setelah pertemuan Megawati dan Prabowo.

"Saya menduga cerita sepak terjang Bu Mega dalam dunia politik. Secara prosedur Bu Mega sangat saklek jika ada keputusan se-strategis ini jangan hanya berupa konpers, tapi harusnya melalui rapat tertinggi partai bernama kongres. Sehingga kemudian ketika diambil keputusan gabung atau tidak ke pemerintah, memang didasarkan melalui keputusan tertinggi partai," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani memiliki peran penting terjadinya pertemuan Prabowo dengan Megawati.

Kepastian mengenai pertemuan ini semakin mencuat setelah Puan Maharani membocorkan menu yang akan disajikan, yaitu nasi goreng. 

Kini, kita tinggal menanti, apakah pertemuan kedua tokoh ini akan benar-benar terwujud dan apakah PDI Perjuangan akan merapat ke pemerintahan mendatang.

Puan mengatakan bahwa pertemuan Prabowo dan Megawati tinggal menghitung hari. 

"Iya, menunggu hari. (Pertemuan Megawati-Prabowo) Menghitung hari," kata Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2024) malam.

Meski demikian, Puan masih enggan membeberkan kapan waktu pasti pertemuan itu dilaksanakan. 

 Puan hanya membocorkan sedikit terkait lokasi pertemuan. 

Menurutnya, pertemuan dua pucuk pimpinan partai itu akan dilakukan di tempat yang asik. 

"(Lokasi pertemuan) lokasi yang asik," katanya.

"Bukan menunggu, akan bertemu, akan sama-sama bertemu," tambahnya.

Dilakukan di Tempat Netral

Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Siti Zuhro memberikan usulan terkait lokasi yang sebaiknya digunakan oleh Prabowo dan Megawati bertemu. 

Menurut Siti, kedua tokoh ini akan lebih baik dilakukan di tempat yang bersejarah atau di tempat netral.

Pasalnya pertemuan politik ini menjadi penting.

"Mas Bimo mengatakan lokasi idealnya yang dimana ada penghormatan untuk Bu Mega dan juga penghormatan sebagai presiden terpilih. Tentu tata kramanya juga ada."

"Banyak tempat-tempat bersejarah yang sangat dihormati bisa saja di situ, enggak harus di Kertanegara, Hambalang atau Teuku Umar, jadi di tengah," kata Siti. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bocoran Prabowo dan Megawati Akan Bertemu Sebelum 10 Oktober, Kader PDIP Masuk Kabinet Masih 50-50

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved