Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Masyarakat Desa Pongka Rayakan Tradisi Unik Sirawu' Sulo

Sirawu' Sulo, juga dikenal sebagai Sirempek Api, adalah tradisi perang api di mana peserta saling melempar obor yang terbuat dari daun kelapa. 

Penulis: Wahdaniar | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Potret para warga Pongka melaksanakan tradisi Surawu Sulo 

TRIBUN-TIMUR.COM - Desa Pongka, Kecamatan Tellu Siattingge, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, memiliki tradisi unik yang dikenal sebagai Sirawu' Sulo.

Dalam bahasa Bugis, 'sirawu' berarti dua pihak yang saling melempar sesuatu, sedangkan 'sulo' berarti obor. 

Sirawu' Sulo, juga dikenal sebagai Sirempek Api, adalah tradisi perang api di mana peserta saling melempar obor yang terbuat dari daun kelapa. 

Tradisi ini dilaksanakan sebagai bagian dari perayaan panen.

Peserta Sirawu' Sulo hanya diperbolehkan laki-laki, tanpa batasan jumlah dan usia.

Sebelum tradisi dimulai, peserta dilumuri minyak kelapa yang telah didoakan oleh tokoh adat atau 'Sandro' melalui ritual 'Mappangolo'. 

Setelah itu, peserta yang membawa Sulo mulai saling menyerang dengan melemparkan obor.

Tradisi ekstrem ini diadakan setiap tiga tahun sekali pada musim panas, setelah masa panen sebagai bentuk perayaan.

Tahun ini, Sirawu' Sulo berlangsung dari 1 hingga 3 Oktober, setelah terakhir kali diadakan pada tahun 2018.

Sekitar 8.000 tangkai kelapa disiapkan untuk acara tersebut, yang dikumpulkan dari sumbangan masyarakat desa.

Sekretaris Desa Pongka, Aris, menjelaskan bahwa acara diawali dengan iring-iringan yang dipimpin oleh tetua adat, berkeliling desa dan diakhiri di lapangan tempat pertunjukan.

"Sebelum tradisi dimulai, ada tarian dan pertunjukan lain, dimulai sekitar pukul 16.00 dan berakhir pukul 23.00 Wita," ujarnya.

Meskipun terlihat menakutkan dan seringkali menyebabkan luka bakar, masyarakat percaya bahwa tubuh mereka yang dilumuri minyak kelapa muda yang didoakan akan sembuh lebih cepat.

Mirja, seorang pengunjung dari Kecamatan Ulaweng, mengaku tidak pernah absen dari acara ini.

"Setiap tiga tahun pasti datang, banyak orang dari luar yang datang untuk menyaksikan tradisi ini," jelasnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved