Perjalanan Panjang Indosat Ooredoo Hutchison Sejak 1993, dulunya Bernama Satelindo
Satelindo mulai mengembangkan sistem kartu SIM yang diluncurkan pada tahun 1995, dengan produk pertamanya, Satelindo Card, pada Oktober 1997.
Merger dengan Hutchison
Puncak perjalanan Indosat terjadi pada 4 Januari 2022, ketika Indosat Ooredoo resmi merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia, membentuk Indosat Ooredoo Hutchison.
Rencana merger ini telah diumumkan pada 16 September 2021, dan berhasil menciptakan operator seluler terbesar kedua di Indonesia, dengan 102,2 juta pengguna pada akhir tahun 2022.
Inovasi Pascamerger
Indosat Ooredoo Hutchison terus berinovasi dan berkembang pesat setelah resmi melakukan merger pada 4 Januari 2022.
Dengan merger ini, Indosat menjadi operator seluler terbesar kedua di Indonesia, mencapai 102,2 juta pengguna pada akhir tahun 2022.
Pasca-merger, komposisi kepemilikan Indosat terdiri dari Ooredoo Hutchison Asia Pte. Ltd. yang menguasai 65,64 persen , diikuti oleh PT Tiga Telekomunikasi Indonesia dengan 10,8 % , PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dengan 9,63 % , dan masyarakat dengan 14 % .
Saham pemerintah yang sebelumnya sebesar 14,29 % dialihkan ke PPA pada April 2021 dan mengalami dilusi setelah merger, meskipun pemerintah masih memiliki saham dwiwarna seri A di Indosat.
Pada 9 September 2022, Indosat Ooredoo Hutchison meluncurkan layanan internet serat optik (FTTH/Fiber-to-the-Home) dengan merek Indosat HiFi, menawarkan kecepatan hingga 100 Mbps tanpa kebijakan FUP (Fair Usage Policy).
Peluncuran ini mengikuti penghentian operasi IndosatM2 selama hampir setahun, yang sebelumnya menyediakan layanan serupa.
Untuk memperluas jangkauan layanannya, Indosat mengakuisisi 330.000 pelanggan MNC Play pada November 2023, menambah jumlah pelanggannya secara signifikan.
Pasca-merger, Indosat Ooredoo Hutchison fokus pada integrasi jaringan dari kedua perusahaan telekomunikasi.
Pada April 2023, mereka mengumumkan bahwa proses integrasi jaringan telah sukses dilakukan, termasuk kolaborasi dengan Tri Indonesia.
Selain itu, Indosat juga melakukan pemadaman jaringan 3G atas perintah Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mengoptimalkan jaringan 4G dan 5G di Indonesia, dengan proses ini rampung pada tahun 2023.
Salah seorang pengguna Indosat lama ini adalah Vera, wanita asal Tasikmalaya, Bandung. Ia menggunakan sejak tahun 2000, 24 tahun yang lalu.
Saat itu masih menggunakan nama Matrix dan Satelindo.
"Selama ini pakai saya tidak pernah kecewa. Banyak inovasi-inovasi nya, dan harganya tetap terjangkau," ujarnya.
Selain itu ada juga Dewi Yulia, di mana nomornya juga sudah digunakan sejak tahun 1999. "Ini milik almarhum suami saya yang sayay teruskan. Sangat memuaskan, harga murah sinyalnya bagus," papar pengusaha ini.
IM3 Perkenalkan SATSPAM, Proteksi Otomatis Berbasis AI Lawan Scam |
![]() |
---|
Indosat Catat 95 Juta Pelanggan dan EBITDA Rp6,4 Triliun di Kuartal II 2025 |
![]() |
---|
Indosat Raih Predikat Best Workplace 2025, Bukti Nyata Budaya Kerja Positif |
![]() |
---|
IM3 dan Tri Ramaikan Beautiful Malino 2025 dengan Promo, Games, dan Dukungan untuk UMKM |
![]() |
---|
IM3 dan Tri Siapkan Solusi Konektivitas Selama Liburan, Mulai Rp5.000 Bisa Tetap Online |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.