Headline Tribun Timur
Pemerintah Batal Batasi Pertalite
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman.
- Antrean Kendaraan di SPBU Mengular Jelang 1 Oktober 2024
- Pendaftaran QR Code Pertalite Bisa Dilakukan di SPBU
TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa pembatasan BBM subsidi, batal dilakukan pada 1 Oktober 2024.
Pemerintah masih melakukan pendalaman mengenai mekanisme pembatasan BBM subsidi.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman mengenai mekanisme pembatasan BBM subsidi.
Mekanisme pembatasan tengah digodok supaya penyaluran BBM subsidi menjadi lebih tepat sasaran.
“Sedang didalami untuk melihat seperti apa, tujuan pemerintah kan agar BBM ini diterima oleh yang berhak, sesuai dengan kebutuhannya. Untuk menuju ke sana sedang dicari mekanisme yang pas,” kata Agus, Jumat lalu.
Ia mengatakan, pembatasan BBM subsidi akan dilakukan setelah pembahasan mekanisme selesai.
Kapan itu? Agus tidak merinci. Ia memastikan pembatasan BBM subsidi tidak jadi diberlakukan, Selasa (1/10).
Meski dibatalkan, pantauan Tribun Timur di beberapa SPBU di Sulsel, Senin kemarin, terlihat ramai.
Antrean kendaraan yang ingin mengisi bahan bakar minyak (BBM) khususnya Pertalite, tampak mengular.
Seperti yang terlihat di SPBU Talasalapang, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Senin sore kemarin.
Antrean kendaraan yang hendak mengisi BBM, mengular hingga ke gerbang masuk SPBU.
Tidak hanya antrean mobil, pemandangan yang sama terlihat di pengisian BBM untuk roda dua.
Salah seorang petugas SPBU, yang dihampiri, mengatakan, untuk saat ini penerapan barcode belum diberlakukan.
Seorang pengendara mobil yang dihampiri mengaku setuju dengan pemberlakuan barcode tersebut.
"Bagus sebenarnya kalau ada barcode, supaya jelas kalau ada barcode saat kita mengisi BBM," ujar Harmansyah, pengendara mobil.
Dari Toraja Utara dilaporkan, belum terlihat kewajiban penerapan barcode saat membeli BBM subsidi.
Muh Ilham (38) salah seorang petugas SPBU Bolu, Kota Rantepao mengatakan, walaupun penerapan ini sudah berlaku sejak lama namun belum ada pengawalan secara ketat untuk Toraja Utara.
"Penggunaan barcode di SPBU dapat dilakukan di kantor SPBU Bolu dengan melengkapi foto kendaraan dan STNK kendaraan.
Namun pengawasan dan pengaturan belum ketat bahkan Selasa (1/10) besok (hari ini) pun juga belum," katanya, seperti dikutip dari Tribun Toraja.com, Senin (30/9).
Ia menjelaskan, aturan menggunakan barcode QR untuk pengguna roda 4 juga belum ketat.
"Bagi pemilik kendaraan khususnya mobil yang belum memiliki HP Android atau belum ada QR barcode atau sejenisnya masih dapat menggunakan kertas yang berisi barcode (dibuat oleh SPBU) yang dapat langsung discan di SPBU Bolu," tuturnya.
Cara Mendaftar
Area Manager Communication, Relation, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan, program subsidi tepat ini merupakan program pemerintah yang sama halnya diberlakukan untuk solar subsidi waktu lalu.
Ia menyebut, masyarakat dapat merasakan dampak positif dengan penggunaan QR Code Pertalite ini.
“Dengan adanya pendataan penggunaan konsumen JBKP (Jenis BBM Khusus Penugasan) Pertalite yang lebih akurat, dapat memberikan manfaat kepada Pemerintah Daerah dan masyarakat,” kata Fahrougi, dalam keterangan tertulis kepada Tribun-Timur.com, Senin (30/9).
Fahrougi memaparkan, beberapa manfaatkan diantaranya, Pemda dapat menggunakan data subsidi tepat tersebut untuk mengatur penyaluran kuota BBM subsidi kepada masyarakat.
Sehingga kuota yang terbatas dapat disalurkan secara cukup dan mengurangi terjadinya antrean.
Selain ini, program ini dinilai meningkatkan pendapatan daerah karena adanya potensi peningkatan PBBKB dari meningkatnya penjualan BBM non subsidi.
Lebih dari itu, program ini juga dinilai membantu Pemda dalam proses pengawasan penyaluran BBM subsidi ke masyarakat sesuai dengan amanat Undang-undang Migas No 22/2001.
Fahrougi pun mengajak seluruh masyarakat khususnya wilayah Sulawesi dan Sulawesi Barat untuk segera mendaftarkan kendaraannya.
“Bagi yang belum mendaftar segera daftarkan kendaraannya, cukup dengan KTP, STNK, dan foto kendaraan,” katanya.
Pendaftaran bisa melalui website subsiditepat.mypertamina.id.
Jika menemui kesulitan bisa langsung ke SPBU, karena Pertamina menyediakan help desk untuk pendaftaran QR Code subsidi tepat.
Untuk diketahui, program subsidi tepat Pertalite ini hanya dilakukan untuk kendaraan roda empat.
Sementara untuk kendaraan roda dua dan tiga belum masuk dalam program Subsidi Tepat.
Registrasi QR Code subsidi tepat Pertalite mulai berjalan sejak Juni 2024 dan dilaksanakan secara bertahap di berbagai daerah Indonesia.
Uji Coba Stabil
Sales Area Manager Retail Sulselbar PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Rainier Axel Siegfried Parlindungan Gultom mengatakan, progres implementasi uji coba pembelian BBM Pertalite menggunakan QR Code di wilayah Sulselbar terbilang cukup stabil.
“Di Sulawesi Selatan progres transaksi harian menggunakan QR Code untuk BBM Pertalite kini sudah mencapai 42 persen, sedangkan untuk di Sulawesi Barat, sudah mencapai 83 persen,” kata Rainier, dalam keterangan tertulis, Senin (30/9).
Rainier menyebut, pelaksanaan uji coba implementasi transaksi menggunakan QR Code ini mencoba kehandalan system perangkat di SPBU Pertamina.
Melalui uji coba, pihaknya juga memastikan pelayanan oleh petugas dalam transaksi ini berjalan baik.
“Juga serta meningkatkan animo masyarakat untuk mendaftar QR Code,” sebut Rainier.(emb/rud/sam)
Evaluasi Program QR Code Pertalite
Pengamat ekonomi dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Dr Abdul Muttalib menilai, program QR Code Pertalite untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) subsidi Pertalite perlu dievaluasi.
Program QR Code Pertalite sendiri bertujuan memastikan bahwa BBM subsidi seperti Pertalite dan Biosolar disalurkan tepat sasaran kepada konsumen yang berhak.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran subsidi yang tidak tepat dan meningkatkan efisiensi penggunaan BBM subsidi.
Pendaftaran QR Code dapat dilakukan melalui website resmi Pertamina (https://subsiditepat.mypertamina.id), aplikasi My Pertamina, atau melalui booth offline Pertamina.
Muttalib menilai, Pertamina harus melakukan sosialisasi secara massif dan efektif untuk memastikan bahwa semua pengguna kendaraan roda empat menyadari pentingnya mendaftar QR Code.
“Ini dapat dilakukan melalui media sosial, iklan televisi, dan kampanye lainnya,” kata Muttalib, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Senin (30/9/2024).
Muttalib juga menilai, sistem pendaftaran harus lebih mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat.
Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kemudahan penggunaan aplikasi My Pertamina dan membuat instruksi pendaftaran lebih jelas.
Selain itu, ia juga menyarankan Pertamina agar meningkatkan kecepatan verifikasi data untuk meminimalkan keterlambatan dalam mendapatkan QR Code.
Ini dapat dilakukan dengan meningkatkan sumber daya manusia yang terlibat dalam proses verifikasi
Lebih dari itu, kata Muttalib, Pertamina harus memastikan bahwa dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran QR Code mudah diakses dan tidak terlalu kompleks.
Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan template foto dokumen yang jelas dan mudah dipahami.
“Dengan melakukan evaluasi yang komprehensif terhadap program QR Code Pertalite, Pertamina dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan BBM subsidi, serta mengurangi kendala yang dihadapi masyarakat,” jelas Muttalib.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.