Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Ida Fauziyah dan Abdul Halim Iskandar, Dua Kader Tulen PKB Mundur dari Kabinet Jokowi

Ida Fauziyah dan Abdul Halim Iskandar mundur lantaran terpilih menjadi anggota DPR RI.

Editor: Sudirman
Ist
Ida Fauziah dan Abdul Halim Iskandar. Dua menteri memilih mundur dari kabinet Indonesia Maju. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengundurkan diri.

Keduanya Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Menteri Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar.

Ida Fauziyah dan Abdul Halim Iskandar mundur lantaran terpilih menjadi anggota DPR RI.

Pelantikan anggota DPR RI akan diadakan 1 Oktober 2024.

Pengunduran diri Ida Fauziyah dan Abdul Halim Iskandar dibenarkan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayanas, Senin (30/9/2024).

Baca juga: Sosok Abdul Halim Iskandar Saudara Kandung Muhaimin Diperiksa KPK Soal Dugaan Suap di Jatim

Jokowi telah menyetujui pengunduran diri kedua Menteri tersebut.

 Jokowi juga telah menandatangani Keppres pemberhentian dengan hormat Abdul Halim Iskandar dan Ida Fauziyah.

"Disertai ucapan terima kasih atas jasa dan pengabdiannya selama memangku jabatan di Kabinet Indonesia Maju. Keppres  tersebut tengah dalam proses pengundangan di Kementerian Sekretariat Negara," katanya.

Sebelumnya sebanyak 580 Anggota DPR periode 2024-2029 akan dilantik oleh Mahkamah Agung pada Selasa (1/10/2024).

Mereka yang dilantik sebelumnya telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai calon anggota legislatif (caleg) terpilih hasil Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) 2024 pada 25 Agustus 2024.

Adapun Ida Fauziyah terpilih menjadi anggota DPR dari Dapil 2 DKI Jakarta. Politikus PKB tersebut memperoleh  76.092 suara.

Sementara Abdul Halim Iskandar terpilih dari Dapil Jatim 8. Ia yang merupakan politikus PKB tersebut mengantongi  107.011 suara.

Profil Ida Fauziah

Ida Fauziyah, M.Si. lahir di Mojokerto, 17 Juli 1969.

Sebelum menjadi Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah duduk sebagai anggota DPR-RI pada 1999 sampai 2018 dari Partai Kebangkitan Bangsa.

Ia mewakili Jawa Timur untuk daerah Jombang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, Nganjuk, Kota Madiun, dan Kota Mojokerto.

Ida Fauziyah ditugaskan sebagai Ketua Komisi VIII yang menangani Departemen Agama, Departemen Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia dan Zakat.

Mengutip Perpusnas, Ida Fauziyah juga pernah bertugas di Komisi II yang menangani pemerintahan daerah.

Ia ikut merumuskan Undang-Undang Otonomi Daerah.

Ida Fauziyah juga ikut mendirikan Forum Parlemen untuk Kependudukan dan Pembangunan pada tahun 2001.

Ia pun ikut mendirikan Kaukus Perempuan Parlemen dan pada 2001-2004 menjadi salah satu ketua kaukus.

Pada Pilkada 2018, Ida Fauziyah pernah dipasangkan dengan Sudirman Said sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah.

Namun, dia gagal setelah kalah suara dari pasangan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin.

Pada Pilpres 2019, Ida Fauziyah masuk tim kampanye nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.

Dia diamanati untuk menjabat sebagai direktur penggalangan pemilih perempuan.

Sebelum berkecimpung di dunia politik, Ida Fauziyah sempat menjadi guru dan mengajar di MPAK Jombang pada 1994, SMP YPN (1996-1998), dan SMU Khadijah Surabaya (1997-1999).

Ia merupakan Pengurus Pusat Fatayat NU sejak 2010 hingga sekarang.

Pendidikan

- SMP Islam Walisongo 1 (Kedung maling)

- MAN Tambak Beras Jombang 1989

- S 1 IAIN Sunan Ampel Surabaya 1993

- Universitas Satyagama Ilmu Pemerintahan

- S3 Bidang Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri IPDN

Harta Kekayaan

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang telah dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tertanggal 21 Januari 2020, Ida Fauziyah memiliki harta kekayaan Rp 15.245.553.504.

Rinciannya:

- Tanah dan bangunan Rp. 10.485.000.000

- Alat transportasi dan mesin Rp. 1.673.500.000

- Harta bergerak lainnya Rp. 170.000.000

- Surat berharga Rp. ----

- Kas dan setara kas Rp. 2.917.053.504

- Harta lainnya Rp. -----

- Utang Rp. ----

Profil Abdul Halim Iskandar

Abdul Halim Iskandar merupakan seorang politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Ia menjabat sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf Priode 2019-2024.

Halim Iskandar adalah kakak dari Ketua Umum DPP PKB saat ini, yakni Muhaimin Iskandar.

Mengutip perpusnas.go.id, Halim Iskandar lahir di Jombang, 14 Juli 1962.

Ia besar dan tumbuh di lingkungan pesantren.

Pendidikan di masa kecilnya banyak dihabiskan di Pesantren Manbaul Ma'arif Denanyar Jombang, Jawa Timur.

A Halim Iskandar menempuh pendidikan formal di MI, MTs dan MAN Manbaul Ma’arif Denanyar, Jombang.

Selain pendidikan formal, Halim Iskandar tercatat pernah menjadi santri di Pesantren Manbaul Ma'arif Denanyar dari tahun 1968 hingga tahun 1980.

Lulus SMA, Halim Iskandar mengejar pendidikan tinggi di IKIP Yogyakarta jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan pada tahun 1987.

Setelah lulus, Halim Iskandar melanjutkan S2 di IKIP Malang jurusan Manajemen Pendidikan.

Ia berhasil menyelesaikan pendidikan S2-nya pada tahun 1992.

Sebelum terjun ke dunia politik, Halim Iskandar pernah menjadi guru BP di MAN Manbaul Maarif Denanyar Jombang.

Ia juga pernah menjadi kepala sekolah di SMK Sultan Agung Tebuireng.

Abdul Halim Iskandar mulai aktif di dunia politik sejak tahun 1999.

Dia menjadi ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jombang dari tahun 1999 hingga 2011.

Pada tahun 2011, Halim Iskandar menjadi ketua DPW PKB Jawa Timur.

Halim Iskandar menjadi ketua DPRD Kabupaten Jombang dari tahun 1999-2009.

Lalu, sejak tahun 2009, Halim Iskandar menjadi pimpinan di DPRD Provinsi Jawa Timur.

Pada periode 2009 - 2014, ia menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jatim.

Pada periode 2014 - 2019, Halim Iskandar menjadi Ketua DPRD Jawa Timur.

Mengutip kemendesa.go.id, berikut riwayat pekerjaan, organisasi dan pekerjaan Halim Iskandar.

Riwayat Pendidikan

SD: MI. Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang lulus tahun 1974

SMP: MTsN. Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang lulus tahun 1977

SMA: MAN Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang lulus tahun 1980

S1: S1 Filsafat dan Sosiologi Pendidikan IKIP Yogyakarta lulus tahun 1987

S2 : S2 Manajemen Pendidikan IKIP Malang lulus tahun 1992

Pendidikan non Formal

Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif tahun 1968-1980

Riwayat Organisasi

Ketua DPW PKB Provinsi Jawa Timur: 2011-Sekarang: 

Ketua DPC PKB Kabupaten Jombang: 1999-2011

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang 1999-2011

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Yogyakarta

PRAMUKA: Siaga, Penggalang dan Penegak

Organisasi Siswa Intra Siswa (OSIS) di MTsN dan MAN

Riwayat Pekerjaan

Direktur Utama PT. RSNU Jombang: 2012-Sekarang

Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur: 2014-2019 

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur: 2009-2014

Ketua DPRD Kabupaten Jombang, 1999-2009

Ketua Panitia Pemilihan Daerah (PPD) Kabupaten Jombang: 1999

Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng: 1993-1997

Dosen IKAHA Tebuireng Jombang

Kepala SMK Sultan Agung Jombang

Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang

Guru BP MAN Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved