Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pengendara Ngamuk

Pengendara Ngamuk di Wajo, Pengamat Ekonomi Minta Pertamina Evaluasi Program QR Code Pertalite

Pengamat Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Dr Abdul Muttalib menilai, program QR Code Pertalite untuk membeli bahan bakar

Penulis: Rudi Salam | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Pengamat Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Dr Abdul Muttalib 

Belakangan diketahui, jika pengendara yang mengamuk itu adalah Erwin (45) .

Erwin mengamuk diduga karena petugas SPBU menolaknya saat hendak mengisi BBM gegara tidak memiliki barcode My Pertamina.

"Terduga pelaku ditolak mengisi BBM jenis pertalite lantaran tidak memiliki barcode aplikasi My Pertamina. Itulah yang membuat pelaku mengamuk di SPBU," ujar Kasat Reskrim Polres Wajo Iptu Alvin Aji Kurniawan.

Selain amukan pengendara juga beredar informasi yang meminta pengendara segera daftarkan kendaraan ke My Pertamina sebelum 1 Oktober 2024.

Jika pengendara belum terdaftar di My Pertamina, maka tak dibolehkan lagi isi Pertalite di SPBU.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,,,Tabe "Bagi teman⊃2; dan Saudara Saudariku Yg Memiliki Mobil Dengan Memakai Bahan Bakar Pertalite Segera Mendaftarkan Diri Kita Sebelum Tgl 01-10-2024 Karena Apabila Kita Belum Terdaftar Sampai Waktu Yg Sudah Ditentukan Maka Kita tdk  diperbolehkan Untuk Mengisi Pertalite Di SPBU,,, Wassalam," bunyi pesan yang beredar di grup WA. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved