Sosok Henk Sneevliet Pembawa Paham Komunisme ke Indonesia hingga Lahirnya PKI
Sosok Henk Sneevliet warga Belanda yang membawa paham komunisme ke Indonesia pada awal tahun 1900-an.
TRIBUN-TIMUR.COM -- Sosok Henk Sneevliet warga Belanda yang membawa paham komunisme ke Indonesia pada awal tahun 1900-an.
Semaoen dan Darsono belajar ideologi dan paham komunisme dari Henk Sneevliet.
Semaoen adalah pendiri Partai Komunis Indonesia (PKI) sekaligus ketua partama.
Kembali lagi ke Henk Sneevliet, dia adalah tokoh komunis asal Belanda yang aktif dalam gerakan komunisme di Hindia Belanda.
Di Belanda, ia aktif dalam perlawanan terhadap pendudukan Jerman atas Belanda pada Perang Dunia II.
Pada tahun 1912, Sneevliet tinggal di Hindia Belanda.
Sneevliet ikut mendirikan Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) yang menjadi cikal bakal PKI tahun 1914.
Ia merupakan tokoh yang membawa pengaruh komunisme di Indonesia.
Siapa itu Henk Sneevliet
Henk Sneevliet memiliki nama lengkap Hendricus Josephus Franciscus Marie Sneevliet.
Ia lahir di Rotterdam pada 13 Mei 1883 dan dibesarkan di 's-Hertogenbosch, Belanda.
Sneevliet merupakan anak dari Anthonie Sneevliet dan Henrica JW van Macklenbergh.
Setelah menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1900, ia pindah ke Zutphen dan bekerja di perusahaan kereta api.
Kemudian pada tahun 1906, Henk Sneevliet bergabung dan aktif ke dalam Sociaal Democratische Arbeiders Partij (SDAP-Partai Buruh Sosial Demokrat) di Belanda.
Selain aktif di SDAP, Henk Sneevliet juga bergabung ke dalam serikat buruh kereta api di Belanda.
Henk Sneevliet juga tergabung aktif dalam serikat buruh Belanda dan pada tahun 1911 ia menjadi ketuanya.
Selama menjadi aktivis komunisme di Belanda, Henk Sneevliet terkenal radikal, buktinya adalah ia terlibat dalam mogok masal pelaut Internasional tahun 1911.
Sikapnya yang radikal membuat Henk Sneevliet terasing dan beberapa anggota SDAP menentangnya.
Pindah ke Hindia Belanda
Setelah terasing di organisasi SDAP di Belanda, Henk Sneevliet kemudian pindah ke Hindia Belanda pada tahun 1912.
Selama di Hindia Belanda, Henk Sneevliet terlibat dalam mendirikan Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) di Surabaya pada Mei 1914.
ISDV inilah kemudian menjadi cikal bakal Partai Komunis Indonesia.
Henk Sneevliet juga tergabung ke dalam serikat buruh kereta api atau Vereeniging Voor Spoor-en Tramwegpersoneel (VSTP) di Surabaya.
Berkat pengalamannya di Belanda, Sneevliet kemudian mengubah sekirat buruh kereta api yang masih moderat ke arah lebih modern dan agresif.
Aktivitas Sneevliet bersama gerakan komunisme di Indonesia membuat pemerintah kolonial Belanda gelisah.
Hal itu disebabkan oleh perlawanan ISDV yang melakukan agutasi terhadap rezim kolonial Belanda dan elit Indonesia yang mendapatkan hak-hak khusus.
Bahkan pada tahun 1917, Sneevliet bersama dengan gerakan komunisnya mendapat dukungan dari masyarakat Indonesia dan sebagian tentara Belanda.
Akibatnya, Henk Sneevliet kemudian dipaksa meninggalkan Indonesia pada tahun 1918.
Bekerja di Komunis Internasional (Komintern)
Meski telah diusir dari Indonesia dan kembali ke Belanda, Sneevliet sibuk dalam gerakan buruk dan terlibat dalam pemogokan transportasi 1920.
Pada tahun yang sama, ia hadir dalam kongres kedua Komintren di Moskow sebagai wakil dari Indonesia.
Kehadiran Sneevliet membuat pemimpin Uni Soviet, Joseph Lenin terkesan dan mengutusnya untuk membantu Komunisme di Tiongkok.
Selain itu, Sneevliet masih mengikuti perkembangan gerakan komunisme di Indonesia.
Salah satunya adalah solidaritasnya terhadap pemberontakan komunisme Indonesia terhadap pemerintahan kolonial Belanda.
Aksi solidaritas Sneevliet tersebut kemudian membawanya kepada hukuman penjara lima bulan pada tahun 1933.
Meninggal dunia
Setelah lama bekerja untuk Komintern, Sneevliet kemudian mendirikan Revolutionair Socialistische Partij (RSP) pada tahun 1929.
Bersama partai barunya, Sneevliet memusatkan aksinya pada permasalahan nasional dan berhasil mengorganisasi gerakan kaum pengangguran, aksi-aksi mogok, dan perjuangan melawan bangkitnya fasisme.
Namun, situasi yang memburuk membuat Sneevliet membubarkan partainya karena sangat merugikan pada Mei 1940.
Setelah beberapa bulan, Sneevliet mendirikan kelompok perlawanan terhadap pendudukan Jerman di Belanda.
Sneevliet bersama dengan Willem Dolleman dan Ab Menist membentuk kelompok Front Marx-Lenin-Luxemburg (Front MLL).
Kelompok tersebut secara masih melakukan aksi perlawanan terhadap pendudukan Nazi Jerman di Belanda dalam bentuk propaganda pada 1941.
Perlawanannya itu kemudian membawanya pada orang yang diburu oleh tentara Nazi Jerman.
Sneevliet beserta para para tokoh-tokoh Front MLL akhirnya ditangkap oleh tentara Nazi Jerman pada April 1942.
Para tokoh Front MLL dan Sneevliet kemudian dihukum mati pada 12 April 1942.
(Sumber: Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Henk Sneevliet, Pembawa Komunisme ke Indonesia"
Profil Zijlstra dan Jonathans Pemain Naturalisasi Baru Timnas, Bisa Tampil Kualifikasi Piala Dunia |
![]() |
---|
Mustari Baso Eks Pasukan Elit TNI Pemburu PKI Bernasib Miris, Hidup Sebatang Kara di Jeneponto |
![]() |
---|
Jejak Pahlawan Syekh Yusuf al-Makassariy |
![]() |
---|
Profil Dean Zandbergen - Miliano Calon Naturalisasi Timnas Indonesia, Harganya Setara Pemain Liga 1 |
![]() |
---|
Tak Libatkan Agam Rinjani, SAR Evakuasi Pendaki Belanda Jatuh di Rinjani Pakai Helikopter |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.